Sam!

66 4 0
                                    

Sam, aku ingat kali pertama kamu menghubungiku.
Menanyakan kabarku.
Sam, aku juga ingat betapa sulitnya kamu untuk makan meski hanya sesuap nasi.
Betapa sulitnya kamu untuk mendapatkan nyenyak dalam tidurmu.
Betapa sulitnya kamu untuk mempertontonkan senyum khasmu.
Sam, aku tidak lupa betapa besar kesedihan di dirimu waktu itu.
Betapa besar keputusasaan yang menggelayut di jiwamu.
Betapa besar harap yang kamu damba dari ia yang kamu cinta.
Sam, kamu adalah orang paling menyedihkan waktu itu.
Dan kamu tahu, Sam? Aku juga menjadi orang sedih waktu itu.
Tapi sekarang, kupikir kamu sudah cukup kuat.
Sekarang, kamu jauh lebih tangguh.
Kamu jauh dari kata paling menyedihkan seperti waktu itu.
Sam, sekarang kamu sudah memutuskan.
Semoga kamu lebih beruntung atas keputusanmu.
Semoga keputusanmu jauh dari keputusasaan.
Sam, ingatlah selalu!
Jangan bersedih lagi,
Jangan lupakan makan,
Tidur yang nyenyak,
Sam, ingatlah selalu!
Ada sepasang telinga yang siap mendengar.
Ada pundak yang bersedia untuk kamu rebah disana.
Ada peluk yang selalu siap untuk kau peluk.
Dan ada sepasang mata kantuk yang selalu terjaga menunggu. Kamu.
Sam, berbahagialah selalu.
Ingat ya, Sam!
Sam-ku.









Sunter Muara,
14 Juni 2020
22:11 WIB

-Aku

DIKSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang