Hari ini lebaran.
Lebaran penuh suka cita, lebaran penuh air mata.
Hari ini lebaran.
Lebaran pertama tanpa Mamak dan Jangan lomboknya.
Lebaran pertama tanpa Bapak dan Nyangga piringnya.
Lebaran pertama tanpa Adek dan cerewetnya.
Lebaran pertama tanpa Simbah dan doa-doanya.
Hari ini lebaran.
Lebaran pertama di tanah asing tanpa sanak saudara.
Lebaran pertama tanpa apa-apa, lebaran kali ini aku tidak pulang.
Membersamai pelukan hangat orang-orang tercinta.
Mendengar ratusan bahkan ribuan kata maaf di hari riaya.
Mamak, Bapak, semuanya.
Hari ini lebaran dan ragaku tidak pulang.
Tapi kata maafku telah sampai di rumah duluan dan terimalah.
Terimalah maafku, peluklah maafku, dan kembalikan kemari, maka akan kupeluk erat.
Hari ini lebaran, dan aku tidak bisa pulang.
Tidak apa Mak, Pak. Doa-doaku tetap pulang.
Mengetuk pintu rumah dengan rindu yang menggebu.
Sambutlah, peluklah doa-doaku.
Teruslah sehat, panjang umurlah.
Secepat mungkin anakmu akan pulang.
Tidak hanya doa dan maaf, ragaku juga pulang.
Menuntaskan semua kerinduan dan membayar lamanya penantian.
Salam rindu,
Aku
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKSI
Non-FictionKelak, jejakmu dan jejakku menyatu menjadi kenang yang merindu dan dirindu oleh semesta. DIKSI adalah saksinya. ~selamat membaca dan menyelami dunia lain~ Temukan aku: Ig: @its.indee Twitter: @ItsIndee