00:00

70 4 0
                                    

Tidak. Aku tidak boleh terus menerus seperti ini.
Dikebiri oleh perasaan sendiri.
Pusing karena masalah yang mungkin ku ciptakan sendiri.
Konflik diri sendiri.
Aku tidak tahu kenapa ini terjadi pada seorang aku.
Terlalu memikirkan omongan orang lain.
Menjadi seorang yang sangat perasa seperti ini bukan hal yang mudah.
Apa-apa dipikirkan, siapa-siapa dipikirkan.
Padahal belum tentu orang yang kupikirkan balas memikirkan.
Memedulikan orang lain, padahal orang lain tidak balas memedulikan.
Hal-hal semacam itu hanya membuat sakit.
Sakit tanpa ada yang tahu, tanpa ada yang mengerti, sakit yang kusesapi sendiri.
SENDIRI.
Terkadang aku menyesal, sangat menyesal berbuat baik ke orang lain.
Pikiran itu muncul ketika aku sedang tidak waras, seperti sekarang ini.
Katanya, kebaikan akan dibalas kebaikan.
Aku sangat berusaha memercayai itu.
Meski sering kebaikanku dibalas kebalikannya.
Tidak apa, sungguh aku tidak apa-apa.
Saat ini, aku ingin sekali berkata bahwa aku baik-baik saja.
Ingin sekali.
Tapi sekarang, aku benar-benar kacau.
Lebih dari yang kupikirkan sebelumnya.
Aku tidak menyangka aku bisa sekacau ini.
Tapi aku berjanji pada seorang aku.
Aku akan segera membaik. Kembali baik-baik saja.
Kembali menjadi gadis yang ceria, yang banyak senyum, suka menyapa.
Kembali menjadi gadis yang periang, bukan pemurung.
Doakan aku ya! Doakan meski aku ini bukan siapa-siapa.
Aku hanyalah orang yang banyak sekali kurangnya.
Aku yang sangat dianggap berbeda dari orang lain.
Malah mungkin, tidak pernah dianggap.
Haha. Its no problem :)

Doakan gadis ini, ya!

DIKSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang