Tegar dan Jogjakarta

163 5 1
                                    

Dari seorang lelaki kecil di bawah sepuluh

Berjalan dalam hiruk pikuk keramaian

Membawa wadah berisi jutaan pengharapan

Berjalan kesana kemari tanpa sedikit pun rasa bosan

Karena ia harus menemukan puing-puing rahmat Tuhan yang telah dijanjikan

Ia bernama Tegar

Tegar benar-benar tegar

Tegar bersama tekadnya yang tak bisa dipugar

Peluh menetes tanpa bisa diprotes

Ia harus sukses melawan hitam tinta yang tergores

Selalu, ikhlas terpatri dalam hati yang terkunci

Menepati ikrar menjemput sekar yang mekar

Menyangga separuh lebih beban dari dua insan kebanggaan Tuhan

~Bocah Penjual Leci, Malioboro~

DIKSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang