1. -Pertemuan-

204 45 50
                                    

Cahaya pagi yang berasal dari timur, sudah mulai menampakkan diri dengan membawa senyumannya.
Tiana, perempuan pemalas yang susah untuk bangun pagi. Padahal alarm di samping nya yang terletak di meja nakas, sudah berdering selama 5 menit berkali-kali. Tapi sudah 3× berbunyi, perempuan itu masih terlelap akan tidurnya.

Banyak yang mengatakan bahwa perempuan adalah anak yang paling rajin (?). Mungkin itu hanya sebagian, karna saat ini seorang gadis bernama Tiana Syeilla Lintar belum mau membuka matanya.

Oiya, Dia baru saja naik ke kelas 11 tahun ini, Dia ditempatkan di kelas 11 IPA 2, yang dimana semua siswa dan siswi di kelas itu anak pintar dan menguasai pelajaran yang bernama IPA.

Seorang wanita yang berumur sekitar 39 tahun, membuka pintu kamar dan langsung berkacak pinggang sembari menggelengkan kepala menahan amarah karena anak putrinya tidak terbangun-bangun.

"Tiana, bangun nak!." ucap Bunda Upiyati Rahma.

"Lima menit lagi Bun." ujarnya dengan mengganti posisi tidur yang terasa nyaman untuknya.

"Tidak lima menit, harus sekarang!" ibunya berdecak dan mengambil bantal di samping Tiana tidur, dan melemparnya ke anaknya itu dengan pelan.

"Iya, iya Bun." seusai mengatakan kalimat itu, ia beranjak berdiri dan memasuki kamar mandi, yang berada di kamarnya.

10 menit berada di kamar mandi, akhirnya hari itu keluar dengan pakaian seragam yang sudah lengkap.

Sekarang tinggal buku pelajarannya saja yang belum ia siapkan untuk sekolah.

Oh jangan salah, walaupun Tiana adalah anak IPA dan pintar tentunya, ia itu sangat malas jika harus menjadwal buku di malam hari sembari belajar.

Ia merasa sudah cukup pintar, dan akhirnya tidak belajar dan menjadwal.

Tiana pun pergi ke sekolahnya dengan menaiki angkot karena mobilnya sedang di perbaiki.

(*^_^*)

Sesampainya di sekolah, ia langsung masuk ke kelasnya yaitu 11 Ipa 2.

Seperti biasa karna teman-teman baru, pasti terkadang ada yang dikenal dan ada yang tidak.

Akhirnya Tiana bisa bernafas lega karena Dia sekelas dengan teman dekatnya yang bernama Sasya Viora Fatmasari dan Ciara Fizara.

"Hai Tiana sayang." ucap Sasya sambil merentangkan kedua tangannya.

Dan memeluk Ciara beserta Tiana yang baru melangkahkan kakinya kedalam kelas.

"Aduh, minggir deh." ujar Tiana kesal sembari berusaha melepaskan pelukan sahabatnya itu.

"Iiih kan aku kangen+seneng huaaaa." Ucap Sasya dan melepaskan pelukan sambil mengerucutkan bibirnya.

"Anjir, Ciara biasa aja tuh." jawab Tiana.

"Kan Ciara, bukan aku. Kita beda ayah ibu."

"Aduh kenapa bicarain Gue sih, udah balik sono ketempat duduk!."

"Haelah iya iya deh Ciara, sayang." ucap Sasya dan berjalan menuju ke arah kursinya, begitu juga dengan Tiana

"Gigu dah gue." Ciara bergidig ngeri atas kelakuan Sasya yang memang alay (Ω_Ω)

"Sama." ucap Tiana dengan bertopang dagu.

"Duuuh, jahat banget siii sama temen sendiri!." ucap Sasya dan di balasi dengan kekehan dari teman-temannya.

Setelah itu, guru pun memasuki kelas mereka dan mendudukan diri di kursi. "selamat pagi anak-anak!"

"Pagi bu." ucap mereka bersamaan.

My Love [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang