"Gak bun, Tiana gak mau." kesal Tiana.
"Tapi nak, ini adalah janji ibu, ayah, dan kedua orang tua Dion. Kamu tidak bisa tidak menerima, sayang." ucap Upi sambil memegang kedua tangan anak putrinya itu.
"Benar, Tiana. Ini adalah janji kita."ucap Risya Liafa, mama Dion.
"Bun, kenapa dijodoh-jodohin sih?. Ini bukan jamannya Siti Nurbaya loh, ini jaman moderen." kukuh Tiana mengguncang-guncangkan lengan Bunda nya agar mengikuti ego nya.
Dion? Datar, tapi ia juga kesal. Ah, kenapa dia harus dijodohkan oleh orang yang sudah ia anggap sebagai *musuh bebuyutan*
"Tiana!." ucap ibu Tiana dengan lembut tetapi tegas
"Bodo amat sama perjodohan!." ujar Tiana dan pergi meninggalkan mereka.
"Tiana! Sini kamu! Jangan pergi gitu seenaknnya!." marah Ayah Tiana dengan beranjak berdiri dan berusaha mengejar anak nya itu, tetapi Zaki menahan pergelangan tangannya.
Sekali lagi, Tiana tidak menghiraukan teriakan--panggilan dari Ayah dan Bunda nya.
"Kejar dia Di!." ucap Zaki.
"Buat apa ayah? Biarkan dia pergiii!." sahut Dion walaupun sebenarnya dia juga berniat untuk mengejar Tiana.
Dion berhenti di pintu keluar restoran, yang di sana terdapat gadis yang sempat ia kejar sedang menunggu sebuah angkutan umum.
"Balik sekarang!." nada yang ia keluarkan terkesan dingin dan datar dalam berbicara.
"Ha?! Buat apa?! Gue itu akan dijodohin sama elo. Dan gue gak nerima perjodohan ini, lebih baik sekarang Gue pergi!." balas Tiana dengan menatap ke arah Dion dan menunjuk-nujuk Dion dengan jarinya.
"Gue tau lo gak nerima perjodohan ini, Gue juga gak mau! Tapi Gue mikir berkali-kali buat nge jawab, Gue 'ya'. Mungkin ini semua yang terbaik buat Gue sama Lo. Dan Gue juga nggak mau ngecewain perasaan mereka yang udah mutusin perjodohan ini dari lama."
"Bagaimana pendapat Lo? Gue sama Lo akan menikah, tetapi 1 tahun kemudian kita bercerai!." lanjut Dion kembali dengan datar.
"Maksudnya? Gue sama Lo nerima perjodohan ini? Terus setelah hubungan pernikahan 1 tahun, Gue sama Lo cerai?!." penuh penekanan memang perkataan Tiana.
Ia hanya menginginkan 1 kali menikah seumur hidupnya, tapi dengan seenak jidat nya seorang pria yang baru di kenal pagi hari ini menginginkan perceraian setelah pernikahan berumur 1 tahun.
"Haaah..iya, kenapa emang? Lo nggak mau cerai?."
"Gue itu pengin nikah sekali seumur hidup. Gue gak mau di dalam pernikahan ada kata cerai, Gue itu cewe normal!."
Dion hanya mengedikkan bahunya. "Ya, kalo kita berjodoh, mungkin di dalam pernikahan gak ada kata cerai dan Gue janji itu. Tapi kalo semisal kita emang nggak jodoh, ya terima aja. Lagian Gue juga pengen nya nikah satu kali seumur hidup."
"Oke, Gue terima perjodohan ini. Demi orang tua Gue."
Dion hanya menatap datar Tiana dan menganggukkan kepalanya malas. Mereka pun berjalan memasuki restoran itu lagi dan menghampiri ke empat orang tua yang sedari tadi menunggu mereka.
"Oke Bun, Yah. Tiana terima perjodohan ini." sembari menatap Toni dan Upi.
Mereka yang mendengar penuturan dari Tiana pun menganga tak percaya setelah itu berkahir dengan pelukan anatara Risya dengan Upi dan Toni dengan Zaki. Sembari mengucapkan selamat masing-
"Alhamdulillah, itu baru jawaban yang benar." ucap mereka bersamaan.
"Tapi, bagaimana denganmu nak Dion?." ujar Tonu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love [ SLOW UPDATE ]
Romance[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah tentang dua orang remaja yang terlibat akan perjodohan konyol. Perjodohan yang di lontarkan oleh kedua belah pihak orangtua. Tanpa menunggu persetujuan dari anak-anak mereka. Perjodohan paksa yang membuat kehidupan...