12. -Weekend-

48 24 0
                                    

"Kenapa Lo?." tanya Dion.

"Gak, cuma ada mak lampir." balas Tiana

Dion mengerutkan alisnya "Siapa?."

"Orang."

"Ja-" ucap Dion terpotong.

"Udah, diem deh!. Udah bayar kan? Cepet pergi!."

"Sekalian sayuran."-Dion.

"Iyaa. Cepetaaaan!." pekik Tiana----mulai berjalan ke arah pintu keluar.

Dion mengikuti arah berjalan Tiana

Mengambil mobilnya yang masih terparkir di sebrang.

Ia menghiraukan tatapan-tatapan kagum dari seorang wanita ataupun nenek-nenek.

Nenek-nenek pun demen

Apalagi Nana yang masih muda (*'・v・)

Sunyi,

Tegang

Dan b aja.

Suasana ini sangat canggung bagi Tiana. Tapi ia juga gengsi jika harus berbicara terlebih dahulu.

Entar dikira SKSD lagi.

Bodo amat lah ama gengsi (─‿─)

lagian dia juga manusia butuh ngomong. Makan juga sama-sama nasi, minumnya air putih ヽ(゚∀゚)ノ

"Emmm.... Ada flasdhick yang buat nyimpen lagu?."-Tiana.

"Dashboard." balas Dion tanpa menoleh ke arah Tiana,

ia lebih memilih fokus kepada jalanan di depan sana daripada memandangi wajah Tiana yang glowing meling pake minyak jelantah kambing ღ˘‿˘ற꒱

"Gue nyalain."

"Serah."

Tiana menghela nafas dan membuangnya kasar. Ia heran kenapa bisa di jodohkan oleh orang yang dingin dan datar seperti ini.

Percumaaa saja sumpah

Mendingan kaya batu daripada es.

Walaupun Dion ini dingin, tapi sebenarnya Tiana suka loh (^v^)

Well, Tiana suka sama yang dingin-dingin kan bisa di angetin ȏ.̮ȏ

Tapi kalo cowok yang modelan kaya Dion.

Ah... Sudahlah.

Tiana mengambil flasdhick yang berada di dashboard dan menyalakan musik di tengah-tengah kesunyian mereka.

"Ti!." panggil Dion tn apa ekspresi.

"Apa?!." balas Tiana acuh.

"Beli Besok!."

"Maksudnya?."

Lagian ngomong dipotong-potong. Tiana yang otaknya cuma 4GB nggak akan mudeng sama omongan Dion yang singkat+jelas.

"Belanja nya besok." Tiana yang mengerti itu menghembuskan nafasnya kasar. Kenapa dari tadi ia selalu dimainkan?

Tidak habis pikir dengan jalan yang dilalui Dion. Apakah IQ Dion telah menurun menjadi 150?

"Ya udah balik lagi aja!." Tiana terpaksa.

Ia jadi tidak membeli pakaian yang...

Ya sudahlah.. Ini hanya angan-angan. 〒▽〒

Dion memutar balik dan melaju menuju ke rumah Tiana.

Sesampainya dirumah,

Tiana segera turun dari mobil dan berjalan masuk rumah. Kemudian berjalan menuju ruang tengah dan terduduk di sofa.

My Love [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang