9. -Razia Apa Rahasia?-

68 30 8
                                    

"Kalian udah tau kan kalo sekarang di adakan razia?!." ucap Dion yang menekankan pada kalimat razia.

Setelah ia tadi pagi menemui Sintya, Dion pergi ke kelasnya dan memberi tahukan akan adanya razia.

"Iyaa." ucap mereka.

"Ti?." ucap Dion dengan datar

"Gak." ujarnya dengan santai. "Emang razia apaansi?."

"Razia tas, dan gak boleh bawa hp." ucap Fira.

"Oh. Kena sial dong gue."

"Lo bawa Hp?." tanya Dion.

"Iya." singkat, padat, dan jelas.

"Loh, emangnya Lo nggak baca Grup kelas Na?."-Ciara

"Nggak."

"Itu salah Lo."-Sintya yang baru memasuki ruang kelas 11 IPA 2. "Kok salah Gue?." tanya Tiana bingung.

"Ya, pikir aja. Lo bawa hp kan? Terus Lo nggak baca grup kelas. Berarti Lo kena resiko. Apalagi kalo Lo bawa barang-barang lain yang dilarang."

"Gue gak mau tau. Sekarang juga, serahin HP Lo ke Gue." lanjut Sintya.

Tiana merogoh saku nya, dan mengeluarkan benda pipih berwarna merah. "Nih. Jual aja sekalian! Biar Lo nggak ngelonte."

"Maksud Lo apa hah?." tantang Sintya memajukan tubuhnya----mensejajarkan tubuhnya dengan Tiana.

"Jangan ngeles Lo. Lo sering ngelonte kan sama temen-temen kafir Lo?. Dikata Gue nggak tau apa?."-Tiana. Ia melipatkan tangannya di depan dada. Sama dengan Sintya yang menatapnya gugup.

"Kenapa Lo gugup? Bener ya, yang diomongin Gue?." tanya Tiana. "Hah? Ya nggak lah. Gue tuh suci, nggak kaya Lo yang penuh sama Api." balas Sintya dengan nada meremehkan.

"Gue tuh walaupun suka bolos, tapi otak Gue masih berfungsi dengan indah dan cepat. Nggak kaya Lo yang di depan polos, dibelakang munafik." Tiana menunjuk-nunjuk Sintya dengan jarinya.

Dion yang hanya diam menatap mereka datar. Dan sesaat melupakan tujuannya itu pun tersadar. Ia harus menggeledah seluruh tas di kelas ini. Bagaimanapun caranya ini adalah tugas. Tugas yang harus di laksanakan.

"Diem!." tegas Dion. Membuat semua siswa-siswi menatapnya kaget. "Kalian ribut malah tambah runyem, tau nggak?."

"Dan Lo, pergi dari sini!. Panggil Gani buat kesini. Sekarang!." Dion menekankan kata *sekarang* kepada Sintya, yang hendak memberontak tidak ingin pergi.

"Sini Hp nya!." Dion merebut Handphone milik Tiana yang sempat Sintya pegang dengan erat karena menahan kekesalannya.

Sintya pun pergi setelah menyerahkan Hp Tiana kepada Dion. Ia seperti merasa kalah dengan Tiana. Bahkan ia juga di bentak oleh Dion. Sungguh ini kejadian yang memalukan menurut Sintya.

Tiana mendengus sebal. Berbicara dengan Sintya hanya membuang tenaga saja. Sungguh tidak baik untuk energi yang telah ia isi.

"Dan Lo." Dion menunjuk Tiana dengan dagu nya membuat Tiana menoleh kepada Dion. "Lain kali lebih teliti."

"Yo Yon!."

Yoii siapa tuh?

Gani gaes, Gani. Cowok ganteng, kapten basket, anggota OSIS.

Siapa sih wanita yang tidak suka dengannya? Siapa hayo? ∩(︶▽︶)∩

Ya paling geng Tiana lah. Secara mereka kan gak peduli sekitar. Ada cowok ganteng aja di cuekkin, apalagi cowok tampang b. ( ' ▽ ' )ノ

My Love [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang