"Hoaaawmmmm!!." uap Tiana sambil meregangkan badannya.
Ia melirik alarm di sebelahnya,
alisnya dia naikkan satu dan betapa terkejut nya, saat melihat jam yang di liriknya itu. Padahal saat libur maupun sekolah ia tetap sama, sama-sama siang.
"Haaa??!! Gak salah liat gue? Apa ini jam mati?!." pekik Tiana dan mendekatkan wajahnya dengan alarm yang dipegangnya. Ia perhatikan baik baik "gak kok, masih idup." meletakkan kembali alarmnya di tempat semula.
"Masih jam 05.10. Tidur lagi ini mata gak bisa merem. Tapi kalo gak tidur, Gue harus apa?."
Kepiye iki? Moso iyo de'e turu maning. Mata ne iki loh ndak iso merem maning. Terus de'e kudu Kepiye?
Terlintas pikiran Tiana saat ia sedang melamun. Kenapa ia tidak lari pagi saja? Misal jogging gitu. Kan seger juga kalo pagi-pagi jogging.
"Yaa, mending jogging!. Mandi dulu deh." Tiana yang sedari tadi duduk di tempat tidur, sontak beranjak berdiri dan mengambil handuk untuk ia mandi.
Tiana berjalan dengan bersenandung, ia seperti sedang bahagia sekarang. Kemudian, ia memasuki kamar mandi dan menyiapkan air panas+air dingin di kran nya untuk mandi di bathtub.
Setelah menurutnya sudah cukup, ia mematikan krannya dan mulai melepaskan baju yang ada di tubuhnya. Lalu, ia masuk ke dalam bathtub. Tak lupa, dia juga menambahkan sabun cair ke dalam bathtub nya agar terlihat berbusa.
Tiana keluar dengan pakaian khusus untuk ber jogging, dan tak lupa dengan handuk kecilnya yang terdapat di leher.
Ia keluar dari kamar dan menuruni anak tangga satu-persatu. Tiana yang melihat Dion sedang menonton acara televisi, tidak menghiraukan dan langsung ke dapur untuk mengambil minuman untuk nanti beristirahat.
Dion yang melihat Tiana pergi ke dapur dengan pakaian joggingnya, sontak melihat ke Tiana dan ingin membuka mulutnya untuk berbicara "Kemana?." tanya Dion dengan wajah flat. Membuat Tiana gemas.
"Mau jogging. Kenapa emang?." balas Tiana dengan menaikkan satu alisnya.
"Ikut." jawab Dion bergegas untuk ke kamar dan mengganti pakaiannya yang khusus untuk biasa ia jogging.
"Terserah!." Tiana berlalu untuk mematikan televisi yang ditinggalkan oleh Dion. Tiana pergi ke luar rumah untuk menunggu Dion datang.
Menghirup udara yang masih sangat segar dan asri tentunya. Memang udara pagi itu sangat baik untuk kesehatan. Pastinya karna belum ada kendaraan yang berlalu-lalang meninggalkan polusi.
"Buset, lama amat ganti nya. Dandan dulu kali ya?." tanya Tiana kepada diri sendiri.
Tidak berselang lama, dari belakang seorang pria bertubuh tegap telah memakai pakaian yang telah ia ganti.
"Lama kaya cewek." ejek Tiana
"Mandi." balas Dion acuh.
"Yaudah buruan. Ntar keburu siang, nggak enak."
"Emm."
Mereka memulai jogging hingga sampai di taman, nafas Tiana mulai teesenggal-senggal.
Ia merasa capek, karena sudah lama berlari-lari sehat."Huh...hah....huuh. Aduh capek banget." Tiana mendudukkan dirinya di sebuah kursi panjang yang ada di taman itu.
"Baru beberapa putaran."-Dion melanjutkan larinya sambil mengelilingi taman itu.
Tak lama ia juga mulai mendudukkan dirinya di sebelah Tiana. Dengan mengambil air minum yang sempat ia pegang.
"Serah gue dong, badan, badan gue juga!." ucap Tiana sambil mengelap beberapa keringat yang ada di dahi, dagu dan pipinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love [ SLOW UPDATE ]
Romance[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah tentang dua orang remaja yang terlibat akan perjodohan konyol. Perjodohan yang di lontarkan oleh kedua belah pihak orangtua. Tanpa menunggu persetujuan dari anak-anak mereka. Perjodohan paksa yang membuat kehidupan...