19. -Perasaan-

36 16 0
                                    

Sudah 1 bulan 2 minggu, Dion berada di rumah Tiana untuk menginap. Tinggal 2 minggu lagi ia meninggalkan rumah Tiana. Keseharian mereka yaa seperti biasa, kadang berantem, kadang akur, dan lain sebagainya.

Apalagi di tambah Fikri, yang tak henti-henti nya meledek, menjahili, dan mengomeli Tiana. Mereka juga kadang akur, tapi saat sudah akur pasti kembali lagi untuk bertengkar hanya karena masalah sepele.

Tiana yang sifatnya tomboy pun mulai berubah sedikit menjadi gadis yang lumayan manja. Dan Fikri yang tidak terbiasa dengan sifat manja adek nya itu, semakin merinding. Sedangkan Dion yang sifatnya dingin dan datar, mulai menghangat kepada Tiana dan orang yang sudah dekat dengannya. Yaa seperti itulah kehidupan mereka. Tapi sampai sekarang Tiana dan Dion masih bingung atas perasaan mereka sendiri.

Perasaan What?

Perasaan jatuh cinta dong (・∀・)

"Libur kan?." tanya Fikri kepada Dion dan Tiana yang sedang sarapan bersama.

"Ya iyalah. Kan hari sabtu. Kok punya abang gini amat ya!."

"Kampret!."

"Hei! Udah makan dulu."

Seusai makan, Dion dan Fikri berlalu menuju ruang tengah untuk menonton tv. Sudah kebiasaan mereka jika libur pasti kompak, apalagi kalo soal game. Tiana yang melihat itu hanya mendengus sebal,

ia harus membereskan piring, gelas, sendok, garpu, pisau, dll sendiri. Ia juga harus mengurus rumah, seperti mengepel, menyapu, mencuci piring, membereskan kamar, mencuci baju dan ia lakukan hanya sendiri, karena bunda Upiyati melarang adanya pembantu. Bunda Upi lebih suka mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tanpa bantuan orang lain.

Tok! tok! Tok!

Suara ketokan pintu membuat Tiana berteriak meminta bantuan Dion.

"Diiiiii!!! Bukaain pintu sono!." 

"gak ah, gue lagi asik inii." Tiana pun menghela nafas panjang.

Ia berjalan menuju pintu depan untuk membuka.

"Hahh! Tanteee!!! Apa kabar?!!." pekik Tiana dan memeluk seorang wanita yang Tiana panggil tante.

"Baik nak, kamu gimana sama Dion?." balas nya dengan melepaskan pelukan tetapi tangannya berada di pundak Tiana

"Baik tan, ayo masuk ke ruang tengah. Disana ada Dion dan kakak Tiana." ujar Tiana sembari menutup pintu dan menuju ke ruang tengah.

"Loh Mama??!!." sahut Dion kaget karena melihat mama nya yang datang bersama dengan Tiana. Yaa benar, wanita tadi adalah mamanya Dion.

"Ngapain kesini Ma? Kok gak ngabarin sih kalo mau kesini?."

"Habisnya kamu di telfon selalu nya gak di jawab. Sok sibuk!." Dion hanya menyengir kuda. Mama Dion pun masih heran dengan anak yang berada di samping Dion.

"Siapa nak?."

"Saya Fikri tan, Kakak nya Tiana."

"Ooo Fikri toh, gimana kabar mu nak? Maaf  tante sedikit lupa sama kamu."

"Ya gapapa tan, kabar saya sehat yaa seperti yang tante lihat saat ini. Mari duduk tan!."

Mama Dion pun duduk di single sofa. Sedangkan Dion dan Fikri berada di sofa panjang.

Tiana berada di dapur membuat minuman untuk Risya, Dion dan Fikri. Seusai membuatnya ia membawa nampan berisi minuman jus dan berjalan menuju ruang tengah serta meletakkan nya di meja.

"Ni tan, diminum."

"Terimakasih nak!." Risya pun meminum jus yang telah dibuatkan oleh calon menantu nya. Begitu juga dengan Dion dan Fikri, Tiana pun beranjak duduk bersebelahan dengan Dion.

My Love [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang