8. -Sekolah-

74 35 7
                                    

Tok! Tok!! Tok!

"Woy! Bangun anjing!!!."

"Lo tidur apa mati si?."

"Tiana!."

Kenawhy? Dion lagi marah-marah. Gimana nggak marah? Dia udah berdiri+bangun in Tiana di depan pintu, yang sebenernya nggak di kunci. Hampir setengah jam loh dia tetep di posisi gitu, gimana gak kesel ya kan?

Dion buka aja lah pintunya, lagian nggak di kunci juga.
Jadi sebenarnya dari tadi tuh Dion udah pengen nge buka. Tapi takut khilaf. Jadi gak jadi.

Dion menganga tak percaya ketika keadaan posisi Tiana pada saat tidur, selimut berjatuhan, bantal guling yang sudah tak bernyawa, orangnya juga udah gak tau arah mau kemana. Kasur yang nyatanya besar nyukup buat 5 orang itu telah dipenuhi dengan satu orang, Tiana.

Sebenernya Dion bingung, ini habis ada badai di kamar? ヽ(゚∀゚)ノ
Atau semua nenek lampir berdatangan membawa jimat-jimat keabadian? (*′☉.̫☉)
Ataukah virus corona yang sudah menyebar keseluruh permukiman penduduk Indonesia? (•ؔʶ̷ ˡ̲̮ ؔʶ̷)✧
Atau virus congornya tetangga yang minta di sumpel pake karung beras bekas tanah kuburan? (๑•̀ㅂ •́)و ✧

Patut di evakuasi ini tempat (•̀ᴗ•́)و

"Apasih brisik banget! Bangke lo."

Dion kaget dong, kan nggak tau kalo Tiana udah bangun.

"Bangun, terus mandi sono!." titah Dion

"Baru jam setengah enam, gak rugi kok Gue."

"Jam setengah enam kata mimi peri. Udah jam 6 lebih 15 menit. Cepet bangun terus sarapan!."

"Masak sendiriii saana biar mandiri!."

Dion berdecak dan melemparkan bantal guling beserta selimut ke wajah Tiana.

"Ngajak ribut Lo." kesal Tiana.

"Lo itu cewek, harus ngatur waktu."-Dion

"Ah serah." Tiana beranjak pergi ke kamar mandi.

Dion pun langsung meninggalkan kamar Tiana dan hendak mengganti baju nya dengan seragam sekolah. Ia tadi sempat memakai kaos hitam polos dengan celana training di atas lutut.

Dengan kesal Tiana menjambak rambutnya kasar, serta menggaruk tengkuknya yang sedikit gatal

"Rese banget si tuh Cowok! Udah ngomongnya datar, ngatur-ngatur idup Gueee, ngebangunin Gueee pas lagi mimpi Manu Rios."

Ohohoho jadi Tiana tadi mimpi Manu Rios lagi pegangan tangan sama dia.

Doi mah gak pengin punya pasangan mukanya kek Tiana,

se level mah itu

iya di mimpi♪v(⌒o⌒)v♪

°˖✧◝(⁰▿⁰)◜✧˖°

Tiana menuruni anak tangga satu persatu dan memilih bahan makanan yang terdapat di kulkas. Tak lama kemudian, dia berfikir untuk membuat hal yang sederhana saja yaitu menggoreng telor. Setelah sudah matang, segera memindahkan telor goreng dari waja menuju piring. Kemudian siap di sajikan.

Dion yang sejak tadi sudah berada di meja makan dengan menggenggam hp nya, terkesiap memakan masakan Tiana.

"Kita berangkat bareng." ucap Dion dengan datar. "Ha?! Bareng? Gak ah! Kemarin aja gue seneng gak ada yang ngeliat!."

"Pake mobil lu."

"Kenapa gak mobil lo?."

"Oke, berarti lo gak nolak ajakan gue."

My Love [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang