Dion melambaikan tangannya saat melihat waiters yang berlalu lalang. Waiters yang sempat melihat itu pun, langsung berlari kecil menghampiri.
"Ada yang bisa saya bantu?."
"Saya persen."
"Oh, ini silahkan mas, mba." waiters tersebut menyerahkan daftar menu yang ia pegang.
"Emm... Saya mau ikan bakar+nasi, ayam goreng, terus kentang goreng, oiyaa mas pake sambel semua yaa. Yang pedes level 5. Gak pake bawang. Minumannya jus alpukat pake topping!." ucap Tiana.
Waiters itu mulai mencatat makanan-minuman yang di pesan
"Baik, terus kalo mas nya?."
"Saya sama-in aja sama dia, tapi saya gak mau kentang goreng, sambalnya juga levelnya jangan banyak, terus minumannya jus melon. Gitu aja."-Dion, dingin dan datar sambil mengarahkan pandangannya ke seorang waiters yang berada di depannya.
Karena waiters tersebut berdiri, Dion pun harus mendongakkan kepalanya.
"Iya, silahkan di tunggu sekitar 30 menitan ya mas, mba!." Waiters tersebut pergi setelah mengulang kembali apa yang mereka pesan.
"Iya terimakasih."-Tiana tersenyum.
Keheningan melanda dua sejoli ini. Tampaknya tak ada yang ingin memulai pembicaraan terlebih dahulu. Dion dengan wajah datarnya. Tiana yang ingin bicara dengan keadaan gugup.
"Tumben Lo nggak pake kacamata?." tanya Tiana.
"Iya." balas nya.
Gimana nggak kepo ya kan? Padahal udah keren nggak pake kacamata,
Dion memang cowok aneh @( ̄- ̄)@
Tadi aja pas kesini, banyak cewek-cewek yang ngeliatin Dion. Pada teriak-teriak histeris lagi.
"Kenapa Lo pake kacamata? Lo nggak pake malah lebih keren. Ya itu sih menurut penilaian Gue. Serah Lo sih, Gue juga nggak mau ikut campur." kata Tiana berusaha tenang.
Jantungnya itu loh, berdag-dig-dug nggak jelas. Pengen loncat aja.
Disko kok nggak ngajak-ngajak? dasar jantung ::>_<::
"Gak ada alasan kenapa Gue pengen pake. Tapi ya pengen aja biar di anggap kutu buku." jawab Dion.
Tiana heran dong. Ah ya sudahlah...ini bukan urusannya. Tapi ia kemal heuheu T_T
"Absurd. Lo pengen pake kacamata biar di anggap kutu buku? Emang Lo belajar sehari tuh berapa kali si? Heran Gue."
"Gue sebenernya bukan belajar, melainkan baca novel. Yaa yang menurut Gue asik sih. Gak lebih."
Tiana menganggukkan kepala mengerti. "Ya walaupun begitu, Lo juga harus bergaul dengan yang lain."
"Hah. Bergaul ya? Gue udah cukup bergaul, malah kebanyakan. Sampe Gue lelah dengan yang namanya bergaul." Dion menyederkan tubuhnya pada kursi kayu yang sedang ia duduki.
Mengingat masa lalu itu, menyedihkan. Membuat nya merasa ingin pergi saja dalam ingatan kecil itu.
"Maksudnya?."
"Gak penting."
Tiana baru sadar. Dion kok jadi terbuka gini sih?
Oh jangan-jangan dia sedang. Ops tidak-tidak!.Ini harus segera di hangus bumi kan.
Masa iya Dion telah kena sihir dari dukun beranak? (U・ω・)⊃
Tapi tidak mungkin!
Tiana terlihat memilah kata agar hasilnya sempurna dan perfect.
Ia terlihat sedang berpikir keras sehingga harus menatap ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love [ SLOW UPDATE ]
Romance[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah tentang dua orang remaja yang terlibat akan perjodohan konyol. Perjodohan yang di lontarkan oleh kedua belah pihak orangtua. Tanpa menunggu persetujuan dari anak-anak mereka. Perjodohan paksa yang membuat kehidupan...