' Singto '

381 64 2
                                    

Sepulang dari kafe bingsu, Oaujun dan Fiat memisahkan diri karena Oaujun ingin mengantar Fiat memeriksakan kakinya yang keseleo.

“Kalian mau kemana setelah ini?” Tanya Nammon pada Singto dan Krist.

“Pulang” jawab Singto. “Mau kemana lagi".

“Aku mau mengembalikan buku ke perpustakaan kota" jawab Krist.

“Aku juga mau kesana" kata Nammon. “Mau pinjam novel"

“P'Nammon ke tempat Krist saja, dia punya toko buku di dalam apartemennya" kata Singto.

“Toko buku?” Guy mengernyit.

“Dia punya banyak koleksi buku, aku biasa meminjam darinya" jawab Singto.

“Kau bukan meminjam, tapi merampok. Bukuku banyak yang kau pinjam tapi sampai sekarang belum kau kembalikan” Krist mengomel.

“Mungkin cuma dijadikan bantal sama Singto" ejek Guy.

“Enak saja. Begini-begini aku pecinta buku, tahu!”

“Iya dah terserah... “

Nammon memutar mata malas. “Krist, ayo ke apartemenmu saja"

“Ok, tapi mampir ke perpustakaan kota dulu ya?”

“Ok, ayo" kata Nammon. Ia dan Krist meninggalkan Guy dan Singto.

“Nammon, kau ikut Krist? Lalu aku bagaimana?” Tanya Guy.

“Terserah" Nammon mengendikan bahu.

“Kalau begitu aku ikut juga" Guy dan Singto menjawab bersamaan. “Sekalian aku makan malam di apartemenmu, di tempatku tidak ada makanan. Aku bosan makan mie instan” kata Singto.

“Kalau begitu... “ Krist memberikan selembar kertas pada Singto. “Pergilah ke supermarket, dan belilah bahan yang sudah aku tulis disitu"

“Harus?”

“Harus!! Kau menumpang sarapan pagi dan sekarang kau mau makan malam, tentunya kau yang harus beli bahannya"

“Huh baiklah... ayo P'Guy!”

“He? Kenapa aku?”

“Aku tidak pandai memilih bahan masakan, bantulah aku" Singto menarik tangan Guy.

“Oy oy... “ Guy dan Singto pun pergi ke supermarket untuk membeli bahan masakan yang diminta Krist.

“Kalau begitu kita pergi juga" kata Nammon.

“Iya”

Krist dan Nammon naik taksi untuk ke perpustakaan Kota. Hanya dalam waktu sebentar Krist menyelesaikan urusan pinjaman bukunya. Setelah itu mereka langsung ke apartemen Krist.

Krist membukakan pintu untuk Nammon. “Silahkan... “

“Permisi"

“P'Nammon tunggulah di ruang tengah, aku buatkan minum"

“Terima kasih" Nammon memperhatikan ruang tengah apartemen Krist. “Apartemenmu nyaman juga"

“Aku sudah pindah apartemen 3 kali, dan ini yang terlama”. Sahut Krist dari dapur.

Nammon memperhatikan foto di buffet ruang tengah. Bingkai foto ukuran 10R dengan banyak foto berbagai ukuran di dalamnya. Isinya adalah fotonya dengan Singto mulai dari kecil sampai foto mereka berseragam polisi.

“Phi, silahkan minumnya" Krist meletakkan dua gelas jus jeruk dan sepiring biskuit di meja.

“Iya... “ Nammon memperhatikan foto yang ia pegang. “Krist... “

[END] The Chaser - [SK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang