bab 8

1.3K 78 13
                                    

Rindu yang dulu kelabu
Kini telah menjadi biru
Mengikis ruang dan waktu
Sehingga kita bertemu
-*-*-*-

"Karna lo....selalu ikut campur urusan gw bangsat, dari dulu lu suka bngt gangguin idup gw,lu gak usah ikut campur kenapa sih ha?!"ucap stev berterikak didepan muka renal dengan mencengkram kerah baju yang dipakai renak sampai renal tertarjunjung

Renal tersenyum miring
"Haha lu ga terima ha"renal menanggapi dengan sekuat tenaga

"Bajingan!"stev membabi buta memukuli renal tanpa ampun

"Haha segini kemampuan lu,lemah"stev tersenyum miring

"Lu sekali lagi campuri urusan gw... mati lu di tangan gw"stev menghempas renal dan berlalu begitusaja meninggalkan renal yang sekarat.

"Arghhh sh... brengsek!"renal mendesis kesakitan tubuhnya lemas tidak bisa bergerak sama sekali ia pasrah berharap ada orang yang mau menolongnya....
.
.
.

Pagi hari ave mengerjap ngerjapkan matanya merenggangkan badanya dan terduduk di kasurnya

Tok tok tok

"Ave nak bangun sudah pagi mandi gih terus siap siap,kamu sarapan di sekolah saja ya ibu sudah siapkan bekalnya untuk kamu"suara ibu mengaggetkan ave dari lamunanya

"Iya bu"ave bergegas bangkit dan membersihkan dirinya untuk bersiap siap berangkat ke sekolah
.
.
.

Avelyn sudah siap untuk berangkat ke sekolahnya,ia berpamitan pada ibubda tercinta seraya menyalami tanganya dan mengecup pipinya, ya ave saaaangat sayang pada ibunya..

Avelyn menyusuri jalan setapak seperti biasanya menuju ke sekolahnya.. dengan senyuman yang menghias di bibirnya,lihatlah betapa manisnya ia jika tersenyum bibir tipis berwarna pink lecy alami ,lesung pipit yang ada di pipi kirinya terpampang jelas jika ia tersenyum.. namun itu akan sirna ketika ia memasuki gerbang neraka ya sekolahnya...

Tak terasa sudah cukup jauh avelyn berjalan ia sudah hampir sampai di sekolahnya.. senyumnya luntur di gantikan tatapan dingin bibirnya mengatup rapat tanpa lengkungan..

Avelyn berjalan memasuki gerbang sekolah berbarengan dengan murid murid lainya,avelyn memasuki kelasnya dan ya si tukang bully ternyata sudah berangkat...

se semangat itu kah untuk membuly ku,sampai-sampai rela berangkat pagi pagi.avelyn membatin

Avelyn tak menghirau kanya avelyn melangkah menuju tempat duduknya menaruh tas dan mengambil kotak makan yang di berikan ibunda untuknya,avelyn membawa kotak makan itu ke taman belakang sekolah...

Stev sedari tadi mengamati gerak gerik avelyn... stev bangkit dan berdiri di koridor sekolah yang akan avelyn lewati..

Avelyn berjalan menuju taman belakang, tanpa beban rasanya ketika ia berada di sana semua beban pikiranya terangkat,disana tenang sejuk tanpa gangguan dari orang orang jahat.. avelyn tak sadar bahwa di bawah ada kaki yang sengaja terjulur untuk menghalangi jalanya

Avelyn tersandung badanya terhuyung kotak makan yang ia bawa terbang... namun ada sosok yang selalu siap siaga menjaga avelyn dari bahaya langsung sigap menangkap badan avelyn supaya tidak jatuh menyentuh lantai..

Brak

Kotak makan itu terjatuh semua isinya porak poranda hancur semua berceceran di lantai... avelyn membuka matanya tersadar akan suara benda yang jatuh... avelyn membelalakan matanya melihat apa yang terjadi hati ia sakit matanya mulai berkaca kaca... sarapan yang disipakan ibunya pagi pagi untuknya sekarang sudah kotor... avelyn mengepalkan tanganya... ia berjalan mendekati kotak makan itu, ia memungut kotak makanya dan masih ada sisa sedikit makanan yang masih bersih di sana.. bulir bening itu meluncur bagai prosotan begitusaja... sedangkan orang yang tadi menolong avelyn menatap nayalng orang yang menyandung avelyn dengan sengaja ... ya kalian pasti tau siapa pelakunya kalau bukan stevan anggara

Laki laki yang tadi menolong avelyn pun langsung menarik membawa pergi stev...ya laki laki yang menyeret stev adalah marsel ya marsel avelino

Marsel membawa stev ke gudang belakang sekolah ia mendorong tubuh Stev ke tumpukan meja kursi yang sudah tak terpakai

Brug

"Akh" rintih stev ketika punggungnya menabrak tumpukan meja dan kursi,marsel mendekatinya dan  mencengkram seragamnya

"Kenapa sakit heh?"marsel bertanya dengan gigi yang bergemletuk

"Hah... hahaha...,sakit? Bukan gw banget"stev tertawa remeh membuat marsel semakin geram dengan manusia yang ada di depanya itu...

"Hehhahaha... lu gk terima eh?,pelacur bayaran lu gw gangguin ?"tanya stev dengan senyun miring,marsel marah sangat marah bagaimana adiknya di sebut sebagai pelacur ,ya... avelyn adalah adik dari marsel avelino

"BRENGSEK!,jaga ucapan lo bajingan"marsel murka.. marsel memukuli stev tanpa ampun

Bugh

Drak

Bugh

Bugh

Stev yang tak terima di pukuli tidak terima dan ia pun melakukan perlawanan kepada marsel terjadilah baku hantam antara mereka ber 2 dan tetap stev kalah... ya marsel itu anak silat, sabuk hitam pula tuh jadi yang lawan marsel siap siap kalah

"Inget...,lu gangguin ave MATI lu di tangan gua "lagi... marsel menghempas tubuh stev ke tumpukan meja kursi yang tak terpakai...

Marsel meninggalkan stev yang sudah tidak berdaya... marsel mencari cari adiknya kesana kemari ya dia khawatir akan kondisi adiknya.. marsel berhenti dari larinya matanya terteju pada seorang perempuan yang tengah menangis di bawah pohon rindang..

Marsel menghampirinya suara isakan mulai terdengar... hati marsel terasa teriris... sakit.

Marsel duduk di sebelahnya,tanganya terangakat ia memeluk adiknya ingin sekali ia memeluk adiknya sejak dulu mendegar segala keluh keash nya  dan menjadi tempat bersandarnya disaat dia sepi .. rasa rindu kini kian sirna

Avelyn mengangkat mungkanya alangkah terkejutnya ia.. hendak ia melepaskan pelukan namun marsel semakin menguatkan tanganya

"K-ucapan avelyn terpotong

"Sst sudah biarkan... aku tau kamu sedang butuh pelukan...,tidak apa apa menangis lah"marsel berbicara tanpa menatap avelyn ya apa kalian tahu marsel juga menangis

"Ta tapi kak ki kita tidak bo boleh-

Marsel melepaskan pelukanya dan memegang bahu avelyn menatap matanya

"Kamu tahu kak avel ,ave??"tanya marsel dengan air mata bergelimang di pipinya

"Ja jadi kakak?"avelyn menganga..

"Ya itu aku... aku kakak mu... aku kak avel"marsel mendekap adiknya,mereka menangis bersama di bawah pohon rindang itu.. biarlah ia menjadi saksi bisu pertemuan haru adik dan kakak..

"Kakak... hiks... ave takut kak hikss... ave takut disini... kakak... kakak kemana aja... ayah dimana... kasihan ibu kak hiks"avelyn menangis di dalam dekapan kakaknya

"Ave tidak usah takut ada kakak di sini,ave tau... selama ini kakak dan ayah mencari cari ave dan ibu... fan sekarang kakak sudah bertemu dengan kamu... kakak dan ayah rindu sama kamu dan ibu..."

"Hiks hiks"avelyn masih menangis... marsel  melepaskan pelukanya dan mengusap air mata avelyn

"Kamu jagan nangis lagi ya... ada kakak... kakak gk akan biarin air mata itu menetes dari mata kamu..."avelyn mengangguk dan tersenyum pada kakaknya... avelyn pun melakukan hal yang sama pada kakaknya ia menghapus air matanya...

"Kakak juga jangan menangis" kata avelyn paraw

Marsel mengangguk dan tersenyum ia mengelus jilabak adik nya sayang dan memeluknya kembali...

Ia berjanji pada dirinya sendiri dia akan menjaga ave dia tidak akan membiarkan bulir bening jatuh dari mata indahnya.

Tbc...

Hai apa kabar??

Maaf ya post lama hehe

bully [END] on REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang