Disinilah avelyn sekarang, merenung di kamar barunya, kamar ini begitu luas dan indah, matanya menatap lurus kedepan menerawang kaca balkon yang menapilkan pemandangan kota metropolitan ini...
"Hufftt"
Hembusan nafas terdenganr,terlihat dari sorot matanya bahwa dia sedang tidak baik baik saja namun ia tak tau bagaimana cara untuk mengungkapkannya dirinya bahkan bingung sendiri sebenarnya dia kenapa ...dirinya beranjak membaringkan tubuhnya di ranjang king sizenya dan memejamkan mata...ntahlah hari ini hari yang melelahkan baginya tanpa sadar avelyn sudah terlarut dalam alam mimpinya.
.
.
.
.Senin.
Mungkin hari itu adalah hari yg paling tidak di suka oleh siswa siswi, mungkin karena hari senin sudah mulai berangkat sekolah dan adanya pelaksanaan upacra yang membuat semua siswa siswi menghembuskan nafas kesal,eittt...
Tapii senin ini beda, ia senin ini libur karena maraknya Virus COVID-19 hhh , memang siswa siswi diliburkan namun tidak boleh kemana mana di rumah saja, Avelyn dan kelaurga tak mengelakkannya mereka juga di dalam rumah saja menghabiskan waktu bersama menumpas rasa rindu yang bertahun tahun terpendam, senda gurau terdengar begitu merdu, canda tawa saling bersahut
"Avelyn bagaimana dengan sekolah kamu nak ?" Tanya ayahnya
Deg
Avelyn tertegun senyum yang dulunya mengembang mendadak mulai memudar, dirinya bingung harus menjawab apa dia tidak mau membihongi orang tuanya, marsel yang melihat perubahan pada adiknya faham dan membantu adiknya
"Baik dong yah, kan ada avel yang jagain ave, ye gak dek " jawab marsel seraya merangkul pundak avelyn, avelyn tersenyum karena kakaknya ini peka dan membantu
"Ah iya yah baik banget " jawab avelyn sambil tersenyum manis dirinya menghembuskan nafas lega dan berterimakasih pada tuhan karena memberi bantuan lewat kakaknya.
"Hayoo sudah sudah bercandanya kita sarapan dulu " ucap ibunda melerai..
Dan mereka ber 3 berbondong bondong meningalkan ruang kelaurga menuju meja makan dan menudukan diri di temapat masing masing dimana di atas meja sudah tersusun rapih beraneka makanan
Merka ber 3 menerima menu makanan yang sudah di siapkan ibu di piring masing masing.. dan mulai menyantapnya tentunya di awali dengan doa terlebih dahulu suasana sarapan sangat hidmat tidak ada senda gurau, menurut mereka bersenda gurau saat makan itu tidak etis.
.
.
.Stev merasa bosan, biasanya ia akan menggangu avelyn di sekolah,ntahlah kali ini dia merasa tidak suka dengan yang namanya libur, dirinya begitu bosan tidak ada hiburan untuknya tidak ada bahan untuk di perolok maupun di perbudaknya, karena merasa bosan dia pergi menuju balkon kamarnya, mengambil sebatang rokok untuk di hisapnya.. dirinya melihat lihat sekeliling tampak sepi, tak ada orang, namun matanya terhenti pada objek yang sedang bermain badminton d belakang halaman rumahnya ,matanya ter belalak dan mengucek ucek matanya memperjelas penglihatanya, mungkin dia salah lihat, namun yang di lihat tidak berubah memang dia,ya yang di lihat stev adalah avelyn, bagaimana dia tidak kaget komplek perumahannya kan perumahan elit, lantas kenapa avelyn bisa ada di sini dan heii lihat dia sedang bersama orang yang dulu menghajarnya ya siapa lagi kalau bukan marsel
Munculah ide buruk terlintas di benaknya, segera ia merogoh kantung celananya di ambillah benda pilih tersebut, dibidiknya dua orang yang tengah terduduk bersama setelah bermain bad minton itu
Ckrek
Sebuah gambar sudah di ambil olehnya, senyum miring terpampang jelas di sana,ntah lah fitnah apa lagi yang akan ia buat
KAMU SEDANG MEMBACA
bully [END] on REVISI
Ngẫu nhiênEntah lah seberapa kuat lagi aku bersekolah, aku bersekolah hanya untuk cari ilmu, aku tidak mengganggu kalian kenapa kalian mengganggu ku, apa salah ku ____/mauren avelyn/___ Kenapa gue suka banget gangguin tuh bocah, haha rasanya sehari ngga ngru...