BAB 22

732 48 1
                                    

Stevan sedang termenung di kamarnya, ia ingin sekali meminta maaf pada gadis mungil itu, ya siapa lagi kalau bukan Avelyn

Ia mengambil ponselnya, dan mencari kontak Avelyn, namun pada saat ia hubungi tidak bisa, mungkin nomornya sudah di blokir, dengan segenap keberanian, ia berkemas diri dan mendatangi rumah Avelyn yang hanya beberapa langkah saja ia dapat tempuh

Ia menuruni tangga rumahnya dan terdapat ayah dan ibunya yang sedang berada di ruang tamu

"Mau kemana kamu?"tanya papanya dengan suara tegas

Stefan terdiam sesaat tidak menjawab pertanyaan papanya

"Stevan, mau kemana kamu??"tanya papanya lagi kali ini dengan menyebutkan namanya, stevan masih terdiam tidak menjawab

"Stevan ada urusan" jawabnya setelah beberapa waktu terdiam

"Mau apa? Cari gara-gara lagi dan malu maluin papa?"kata jhony mengintimidasi

"Paa" tegur Rina pada suaminya

"Stevan pergi dulu ma pa" pamit stevan tanpa menggubris pertanyaan papanya tadi

.....

Disinilah stevan sekarang di depan rumah Avelyn, ia masih duduk di mogenya, ia takut kehadirannya akan di tolak mentah-mentah oleh keluarga mereka

"Ayo Stev lo pasti bisa"ucap stevan pada dirinya sendiri

Dengan hembusan nafas,ia memberanikan diri menuruni mogenya dan melangkah ke depan pintu rumah Avelyn

Tangannya terangkat bermaksud untuk mengetuk pintu rumah tersebut, namun tanganya masih mengambang tidak ia ketokan pada papan kayu itu,di tarinya tanganya lagi, ia ragu sekaligus takut bahwa ia akan di usir

"Ayo stev, lo pasti bisaa "ucap nya lagi pada diri sendiri

Akhirnya dengan segenap keberanian yang telah ia kumpulkan, ia mengetokan tanganya pada pintu rumah Avelyn

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum" ucap stevan ragu ragu

Tak lama,ia mendengar ada jawaban dari dalam sana , ia begitu gugup

"Waalaikumussalam, nyari siap-a?"ucap Avelyn terbata begitu ia mengetahui siapa yang bertamu di rumahnya

"Mau apa kamu kesini?"tanya Avelyn ketus

"Gua mau ngomong sama lo bentar, tapi ga disini"jawab  stevan begitu ia di tanya Avelyn

"Ga, ga ada waktu, saya sibuk"ucap Avelyn dan hendak menutup pintu rumahnya namun di tahan oleh stevan

"Ishh lo apa-apaan sih stev? Gua ga ada waktu buat ladenin lo, gua uda maafin lo, uda sana pergi"kesal Avelyn dan berusaha menutup pintunya namun tenaganya kalah dengan tenaga stevan

"Lyn, gua cmn mau bicara sama lo sebentar, cuman sekali ini aja, gua ga bakal ganggu lo lagi abis ini,lo bisa pegang kata-kata gua ini"kata renal agak sedikit memohon pada Avelyn biarlah harga dirinya jatuh karena memohon, biasanya ia tak pernah memohon,namun kali ini ia rela.

"Disini aja,lo punya waktu 5 menit"ucap Avelyn pada akhirnya

"T-tapi...

"5 menit atau ga sama sekali?"ancam Avelyn

"Aish yauda yauda, jadi gua mau minta maaf sama lo, gua tau gua banyak salah sama lo, dan gua nyesel uda lakuin semua itu sama lo, bahkan perbuatan gua pun ga pantes buat elo maapin, tapi kalo lo mau gua sujud di kaki lo gua bakal lakuin , sekarang juga kalo lo mau bakal gua lakuin"ucap stevan dan stevan yang bersiap-siap akan sujud membuat mata Avelyn melotot

Lantas Avelyn langsung mencegah stevan

"Heh! Lo gila ya, pake acara sujud-sujud segala, gua uda maafin lo, lo ga  udah sampe berlebihan kaya gitu, walapun gua masi ada  bekas d hati gua, tapi gua uda maafin lo"jelas Avelyn pada stevan spontan menggunakan kata lo-gua karena ia geram sekali dengan manusia satu di hadapannya ini

"Beneran lo uda maafin gua?"tanya stevan

"Iya gua maafin lo, tapi lo harus tepatin janji dulu, lo ga  boleh bully orang lagi"perintah Avelyn pada stevan

"Iyaa gua janji, gua bakal biktiin itu"ucap stevan Antusias

Avelyn tersenyum dan melihat jam tangan yang ia kenakalan

"Sudah 5 menit, sekarang kamu pulang, saya sibuk dan jangan ganggu saya lagi,Assalamualaikum"ucap avelyn dan menutup pintu rumahnya tanpa menunggu stevan keluar dari pekarangan rumahnya,sebenarnya ia agak tidak enak hati karena perilakunya yang tidak sopan,namun apa daya ia hanya manusia biasa yang masih punya rasa marah

Sedangkan stevan hanya mengerjap-ngerjapkan matanya

"Huftt" hembus nafas stevan

"Gua bakal biktiin sama lo lyn, kalo gua bener-bener mau berubah"ucap stevan d depan pintu yang sudah menutup

Dan akhirnya ia kembalikan badan dan meninggalkan pekarangan rumah Avelyn menuju mogenya dan pergi melesat menggunakan mogenya menuju ke suatu tempat

....

"Gimana? Lo uda siapin semuanya buat nyulik anak udik itu??"ucap sesorang pada telfon genggamnya bertanda ia sedang menghubungi seseorang

"Sudah beres boss, lo tinggal siapin duit aja buat kita"saut seseorang d seberang sana

"Baguss, jangan sampe gagal"ucap orang itu lagi

"Siap boss, semuanya beres"saut seseorang di seberang sana

"Bagus"saut dia dan mematikan telfonya secara sepihak..

"Tunggu tanggal maunya cantik...HAHAHAHA" ucap dia tertawa devil

TBC...

Halo bund?
Up nih,
Si stev baru muncul lagi nih

Tunggu Next chapter yaa
Jan lupa voment🤗
Thx💗

bully [END] on REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang