Bab 13

1K 69 2
                                    


Happy reading

*****

Dahi avelyn berkerut sebenarnya apa yang terjadi , dirinya segera menutup chat dengan renal dan beralih ke grup kelas, betapa terkejutnya ia ... mulutnya menaganga .. Fitnah apa lagi ini ya tuhann seberapa besar lagi avelyn harus bersabar..

Berita Terbaru
5 menit yang lalu

Berita Terbaru 5 menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


@Rumorhot ..♡7.250 likes

"Emang bener ya buah jatuh tid"Emang bener ya buah jatuh tidak jauh dari pohonya , ya ibunya aja jalang nurun juga ke anaknya haha jijik!"
✏120 coments
2.500 shared

Air mata avelyn tiba-tiba saja meluncur membasahi pipinya, ini sudah keterlaluan,bukan hanya harga dirinya saja yang di injak namun ibunya juga!,

Avelyn beralih menuju grup chat sekolahnya, dan ternyata di sana isinya sama saja sedang mencemooh dirinya, dirinya bringsut terduduk di lantai memeluk lututnya dan menangis dalam diam tidak ada suara hanya air mata yang deras mengalir.
.
.
.

Marsel mbuka ponselnya yang tiba tiba berisik sekali, dirinya tentu saja kaget saat dirinya membuka ponselnya, ia bangkit dan menuju kamar adiknya yang bersebrangan dengannya,tanpa mengetuk dirinya langsung membuka kamar adiknya , dilihatnya adiknya yang sedang terduduk di samping nakas dengan memeluk lututnya dan membenamkan wajahnya , bahunya terlihat bergetar , pertanda dia sedang menangis, marsel mendekatinya dan duduk di depannya di rengkuhnya tubuh adiknya itu kedalam pelukanya.. avelyn sontak kaget mendongakan kepalanya dan setelah ia tau bahwa itu marsel tanpa ragu ia memeluknya dan menangis sejadi-jadinya di pelukan marsel ..

"Sudah dek jagan menangis adik kakak kan kuat , biarkan dia, dia iri dengan kita jangan sedih oke ada kakak , mereka tidak tahu yang sebenarnya" ucap marsel menenagkan adiknya yang masih menangis di pelukannya

"Sudah cup cup cup..."marsel memeluk adiknya dan di bawa kekanan dan ke kiri seperti menenangkan anak kecil

Avelyn melepaskan pelukanya,dan ditatapnya kakaknya yang sedang tersenyum kepadanya

"Ih kakak dikira ave ini anak kecil apa,pake segala di bawa kekanan ke kiri " ucap avelyn kesal, hei lihatlah dia merajuk haha,

"Haha adek kka keselni ceritanya ?, itu di bersihin dulu ingusnya , idungnya merah lagi kek badut haha lucu banget si kamu " ucap marsel mencubit kedua pipi adiknya gemas..

"Ihh kakak lepasin sakit tauu"avelyn menepuk nepuk tangan kakaknya agar dilepaskan cubitanya itu

"Hahahah"marsel melepaskan cubitanya sambil tertawa lepas melihat ekspreksi cemberut adiknya yang menurutnya sangat lucu , dirinya mengambil tisu yang tersedia di atas nakas avelyn dan mengelapi sisa-sisa air mata dan ingus avelyn tanpa jijik , avelyn sontak kaget dengan yang di lakukan kakaknya namun dirinya memilih untuk diam

"Senyumnya mana?? Cemberut mulu ih, senyum dong , jelek tau kalo cemberut " ucap marsel yang mampu membuat avelyn membelalakan matanya dan sontak memukul bahu kakaknya pelan..

"Haha" marsel tertawa ringan dan mengangkat tanganya membentuk lengkungan senyum di pipi adiknya

"Gini dong senyum, kan cantik"marsel tersenyum , dan melepaskan tanganya

"Senyum lagi dong"ucap marsel, yang di balas senyum singkat dan tatapan malas avelyn

"Gitu dong cantik, sayang deh " marsek mencubit pipi adiknya lebih keras dan membawa adiknya kedalam pelukanya dan di goyangkam kekanan dan kekiri

"Ihh kakak lepasih,aaa kakakkk hahaha "avelyn terus memberontak , setidaknya dia bisa kembali tertawa karena ulah kakaknya dan membuatnya lupa akan hal yang membuatnya sedih, di dalam hatinya marsel sangat marah terhadap orang yang membuat onar ini , dirinya sudah berjanji untuk menjaga adiknya, ingin sekali dirinya mengahabisi orang-orang yang sudah menjahati adiknya terutama Stevan Anggara!
.


.
.

Si bangsat
Online

Taman indah, jam 8 malam!
7.50PM>>

Oho rupanya pahlawan kesiangan si udik, its okay gua datang haha
7.50PM>>
Read

Marsel menghembuskan nafasnya kasar segera ia mengambil jaket dan kunci motornya dirinya bergegas menuju taman indah tak sabar ia ingin mengabisi cecenguk satu itu

Taman indah Blok A

Sekitar 10 menitan marsel sudah sampai di tempat yang ia maksud untuk bertemu dengan stevan, sekitar 5 menitan menunggu , yang di tunggu-tunggu pun datang, dengan tampang watadosnya dia menghampiri marsel

"Nyali lo kuat juga ya, gua kira cuman sama cewe doang lu beraninya cih " marsel membuka percakapan

"Heh lu kira gua apaan , emng lu yang doyannya sama perempuan rendahan cih " ucap stev yang mampu membuat marsel mengepalkan tanganya kuat

"Jaga bicara lo bangsat!"marsel menuding stev dengan jari telunjuknya

"Weheiii santai bro.." stev menyingkirkam tangan marsel dengan semiriknya

"Gua udah peringatin lo ya, jangan ganggu avelyn, tapi lo masih aja ganggu dia, hapus nggak postan lo !, atau lo babak belur di tangan gua, Asal lo tau aja ya, avelyn bukan wanita seperti itu!, Apalagi ibunya, ibunya wanita yang baik wanita  setia , tangguh !, jangan asal menjudge orang kalau lo nggak tau kebenaranya kek gimana !" Jelas marsel panjang lebar yang hanya di anggap angin lalu oleh stevan

"Udah?" Tanyanya tanpa dosa, membuat marsel tersulut emosi dan meninjunya bertubi-tubi , stev yang tak sigap mendapat pukulan pun limbung jatuh tak terima dirinya di pukul akhirnya dirinya pun memukul balik marsel, mereka ber 2 terlibat adu pukul hingga pada akhirnya mereka berdua berhenti karena kehabisan tenaga, mereka ber 2 terengah dengan wajah penuh lebam dan bibir yang mengelurkan darah

"Segitu doang hah,kemampuan lo ? , membuat rumor tidak benar kau begitu lihai giliran begini saja tumbang cih " marsel yang masih kesal pun berbicara

"Hapus berita gak bermutu itu , asal lo tau , avelyn yang selama ini lo kira anak pembantu, anak pelacur , anak gak mampu!, dia ADIK gua! Selama ini mereka menunggu gua dan ayah dan lo dengan entengnya membuat rumor seperti itu , Bajingan lo bangsat " marsel kembali memukuli stev , stev yang sudah tidak ada tenaga hanya pasrah, jujur stev kaget mendengar penuturan dari marsel,

"Lu gangguin avelyn lagi? Abis  lo di tangan gua ! Camkan itu !" Marsel bangkit menghempas cengkramantanganya pada baju stev dan memninggalkan stev di taman indah sendirian, memang jam 8 belum terlalu malam namun di sana sudah sangat sepi.

Stev masih terbaring d tanah dirinya tak ada kekuatan untuk bangkit , memejamkan matanya berharap ada yang mau menolongnya.

Tbc

Heyo gays..

Up lagi ni

Bagaimana dengan chapter ini??

10 vote lanjut ?

Terimakasih yang sudah menghargai karya saya

bully [END] on REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang