Chapter33

1.8K 62 11
                                    

moza pov.
Anaku sudah besar sekarang, seiring berjalannya waktu kandungan ku juga semakin besar,tak ada yang berubah dengan hidupku setelah hampir 6tahun aku menikahi wanita terbaik dalam hidupku,kebahagianku tak pernah berkurang sedikit pun,
Seperti saat ini aku memintanya untuk pulang lebih awal dan memasakkan makan malam, sebenarnya aku kasihan melihatnya yang sudah lelah dengan kerjaannya namun harus mengurusi rumah juga, sebenarnya kami memiliki ART, namun ia harus pulang karna ada urusan di kampungnya,dan aku bukannya tidak membantu namun karna umur kandunganku yang tinggal menghitung hari yang mengharuskan ku untuk tidak melakukan pekerjaan yang membuatku cepat lelah.
Memo, makanannya hampir gosong tuhh, ucap cemas anak pertama ku.
Duhh.... iya nih, jawab istriku yang memang jarang terjun kedapur.
Haha...makanya moo jangan kerja muluk, kan susah sendiri jadinya, ledek anak ku yang lasung membuat kami ber3 tertawa.
Aku masih ingat saat aku baru menikahi joy, saat itu umur pernikahan kami masih 2bulang kami memutuskan untuk menjadi orang tua sambung dari amore, dia adalah anak yang imut dan juga lucu, dan yang membuat kami gemas adalah cara bicaranya amore yang melebihi umurnya, bahkan saat umur 5thn amor sedah masuk sekolah dasar, dan mampu mengikuti pelajaran bahkan ia termasuo siswa berprestasi di sekolahnya,

Ihh... mimo dari tadi melamun muluk dehh tegur anakku, sambil memeluk ku.
Hehe.. udah selesasai masaknya?? Ucapku sambil mengelus kepalanya,
Udah tapi ada makanan yang gosong, gara" memo jelas anaku sambil menunjuk joy yang sedang menghidangkan makanan.
Heeyy...bukan gosong tapi hampir gosong tauk... balas joy tidak terima
Tetap aja kan, ada gosong" nyaa, huuuu balas anakku meledek. Ya beginilah mareka selalu berdebat karna hal yang kecil,bahkan mareka bukan soperti orang tua dan anak melainkan kakak dan adik,
Yaudah... yok kita makan, ucapku menengahi,

Kamipun makan bersama serta ditemani cerita ringan, seperti apa saja yg kami lekukan hari ini, tak jarang anakku akan bercerita lucu tentang temannya yang memberi ia bunga dan coklat, bahkan saat memo menjemput poy disekolahnya, anak laki" itu meminta izin agar dibolehkan menjadi temanya amore, dan dibalas oleh joy dengan " tentu aku izinkan berteman, tapi. Jangan sampai lebih karna kalian masih kecil dan masih sekolah"membuat anak itu tersenyum dengan malu".yang membuat kami semua tertawa.




Joypov
Sayang bangun ucapku pada orang yang sangat kusayangi dia istriku,




Flashback on

Setelah kejadian semalam aku, tidak ingat persis apa yang terjadi setelahya dan mengapa aku sudah dirumah dengan pakaian yg berganti, tapi aku tidak terlalu peduli dengan itu tak ada gunanya.
Kriinggggg.
Hallo?? Jawabku malas
....
Apaa!!!, kenapa semendadak itu?
.....
Baiklah jemput aku 1jam lagi ucapku mengakhiri telpon.

1jam kemudian
Joy.. schadule mu sudah aku catat, mungkin kita akan berada diindonesia sekita 3 hari ucap cesy
Bisakah kita lama disana? Tanyaku sabil menatap kearah luar
Ha?, kamu sedang ada masalah joy?
Tanyanya yang kujawab dengan gelengan, lalu aku mulai memejamkan mataku mengingat semua kejadian yang begitu cepat terjadi, hingga aku tertidur

Skiip

Sudah dua hari aku disini namun tak ada yang penting yang kukerjakan bahkan, yang membuat ku kesal ini seperti membuang waktu berharga ku, tapi ada baiknya juga aku bisa mengingat kenanganku bersama moza dulu, bahkan malam ini aku berencana pergi kejembatan dimana aku mengatakan perpisahan dengan moza, yaa tempat saat aku mengatakan bahwa aku akan belajar keluar negri, disitu aku melihat kesedihan dimatanya.

Setelah sekian lama aku tak kesini ternyata tak ada yang berubah. Semua masih sama seperti 5 thn yang lalu, saat aku duduk dan menatap pemandang didepanku, tiba" ada yang menghidupkan kembang api, padahal tak banyak orang disini bisa dihitung jari dan bertulis " Iam sorry" aku tersenyum melihatnya, itu terlalu manis untuk meminta maaf, lalu kembang api kedua juga ada tulisan"I love you" wahh itu sangat indah, dan kembang api terakhir bertulisan" will you marry me joy" aku lansung berdiri dan mencari orang yang menghidupkan itu saat aku melihat ke belakangku, aku melihat sosok yang selalu kucinta, dia wanita ku, ia berjalan kearah ku denga sebuket bunga, aku hanya diam terpaku dan berharap ini bukan mimpi.
Joy, maaf jika aku selalu membuat mu bersedih, tapi saat malam kamu mengucapkan cinta untuk ku, aku merasa harusnya aku yang mengucapkannya karna aku juga harus berjuang dengan cinta kita, jadi biar aku yang mengucapkan kata itu dan biarkan aku yang memintanya untukmu, ucapnya dengan serius, baru kali ini aku melihat moza seperti ini,
RESYA DILLMURAT GATES, WILL YOU MARRY ME ucapnya tegas sambil bertunduk padaku seperti yang aku lakukan malam itu, ia mengeluarka sebuah kotak kecil yang berisi cincin, aku tidak bisa menahan air mata ku, dan aku hanya menjawab dengan anggukan lalu memeluknya, jembatan ini adalah tempat kami terpisah dan menyatu kembali.

not first Glance,(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang