MENEPI SEJENAK

4.2K 243 60
                                    

"Lho? sudah siap di gerbang gini? Nunggu dari tadi?" Kio baru saja sampai di rumah Naraya dan terheran melihat Naraya sudah berdiri di depan gerbang rumahnya dengan seragam lengkap dan tas ransel berwarna coklat muda di punggungnya.

"Baru aja keluar dari rumah, pas banget lo sampe. Udah ayok langsung berangkat"

"Lhooo, pamit sama mamah dulu!"

"Sudah tadi"

"Gue kan belum pamit, nyonya Naraaaa. Bentar tunggu sini, atau mau ikut pamit lagi?"

Kio turun dari motornya dan memasuki rumah Naraya, Naraya mengikuti langkah Kio.

"Mah, Kio pamit ya. Tenang, Naraya aman" kio menyalami tante Hanun yang masih duduk di ruang tamu. Tante Hanun memang tidak bekerja, sehari-harinya hanya mengandalkan uang pensiunan papahnya Naraya juga hasil dari sawahnya yang dikelola sepupunya.

"Iya, nak" tante Hanun mengusap pundak Kio.

"Berangkat dulu ya, mah" Kio keluar dari rumah diikuti Naraya yang sejak tadi hanya diam.

"Hati-hati." Teriak tante Hanun.

Kio menoleh ke arah tante Hanun lalu mengangguk pelan sambil tersenyum manis.

Naraya sudah memakai helmnya sendiri, sedangkan Kio yang sudah terlanjur membawa dua helm menaruh satu helmnya di bagian depan.

"Hari ini, lo ikut gue. Jangan protes" Kata Kio saat melihat Naraya sudah duduk di jok belakang motornya.

"Ikut kemana? Sekolah, kan?"

Kio tak menjawab pertanyaan Naraya, justru terus melajukan motornya kencang sekali.

"Semessstaaaa! Saat ini jugaaaaa iziiinkan gueee bahagiaaain Narayaaaa!" Teriak Kio saat berada di jalanan yang cukup ramai hingga semua menatap ke arah Naraya dan Kio.

Naraya tersenyum, merasa begitu dicintai merasa begitu diingini. Naraya mearasa jadi seseorang yang beruntung sebab telah begitu dicintai oleh Kio.

"Mau kemana? Ini sekolah arahnya ngga ke situ" Naraya bertanya pada Kio yang tidak menyebutkan akan mengajak Naraya kemana.

"Bentar-bentar, bukannya itu jalan ke....." lanjut Naraya.

"Iya, kita ke sana"  Kio mengerti apa yang dimaksud Naraya lalu mengiyakannya.

Hari ini, semoga menjadi hari yang bahagia.

******

Kio memarkir motornya lalu membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu.

"Roti selai kacang, buatan gue."

Naraya yang masih kesusahan membuka helm langsung terdiam. Kio menaruh kotak makan yang berisi roti itu di tangan Naraya lalu Kio membantu Naraya membuka helmnya.

"Tanpa gue, buka helm saja lo ngga berhasil, apalagi berbahagia?" Kio mengacak-acak rambut Naraya. Naraya tersenyum tak melakukan perlawanan.

"Bolos dulu hari ini, kita mengenang pertemuan pertama kita." Lanjut Kio. Kio mengajak Naraya ke bukit hijau tempat pertama yang mereka kunjungi bersama di pertemuan pertama.

 Kio mengajak Naraya ke bukit hijau tempat pertama yang mereka kunjungi bersama di pertemuan pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#KioNara ( SUDAH TERBIT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang