Langit sore itu terlihat indah dengan satu warna: jingga.
"Tuhaaaan, biarkan waktu berhentiiii sajaaaa sekaraaaang. Tepat saat gue dan Narayaaa sedang berdua daaaaan baik-baik sajaaaa." Kio berteriak keras sekali di atas motor yang melaju senja itu.
"Kenapa harus berhentiiii? lo ngga mau lebih lama lagi samaaaa gueeee?" Naraya mendekat pada Kio dan membalas teriakan Kio.
"Mau, tapi tanpaaa Bumiiiiu. Kalau ada Bumiiii, mending berhenti sekaraaaang waktuunyaaaa."
"Hahahahaha"
"Nyonya Naraaaa, kalau Bumi bener butuh bantuan, bilang ke gue. Jangan lo hadepiiiin sendiri. Gue takuuuuut...."
"Takut kenapaaaaa?"
"Gue takut semesta sengajaaaa membuat lo deket lagi samaaaa Bumi"
Naraya memeluk Kio dari belakang. Naraya ingin menenangkan kekhawatiran Kio. Dan benar, meski tanpa kata-kata, naraya berhasil membuat Kio sedikit lega.
*********
Setelah selesai mengambil semua yang mungkin bakal diperluin, Naraya dan Kio kembali melajukan motornya menuju rumah sakit. Sebenarnya Kio ingin mengajak Naraya ke suatu tempat tapi diurungkannya karena sudah diwanti-wanti sama Neva agar tidak kelamaan.
"Besok, gue berangkat sekolah. Lo ngga papa jaga mamah sendirian?" Kata Kio ingin memastikan.
"Iya, ngga papa. Gue juga ingin sekolah. Tapi keadaan masih belum memungkinkan"
"Kalau gitu, besok gue sekolah lo jaga mamah. Besoknya lagi lo yang sekolah gue yang jaga mamah"
"Lo serius?"
"Iyaaaa! Gue selalu serius kalau berkaitan sama lo! ngga pernah main-main apalagi bercanda"
********
Naraya dan Kio baru saja memasuki ruang tempat tante Hanun dirawat. Terlihat Tante Hanun sedang ngobrol dengan Neva.
"Tante, itu Kio sama Naraya sudah dateng. Neva pamit pulang dulu ya tante" Neva menyalami tante hanun yang masih berbaring di ranjang.
"Hati-hati ya Neva, salam buat keluargamu di rumah"
"Iya tante........ oh ya Naraya, jaga kesehatan ya, jangan ikutan sakit. cepet balik sekolah lagi, sekolah sepi banget ngga ada lo" kata Neva
"Hahaha iya siap. Padahal ngga ada ngaruhnya gue sekolah atau ngga"
"Kak Kio, jaga Naraya. awas ada Bumi yang terus mengincar. Gue ada di pihak lo pokoknya"
"Husssst" Naraya memukul lengan Neva.
Kio tersenyum, melihat Naraya dan Neva yang tidak pernah akur.
"Gue pamit pulang duluuu" Neva melangkahkan kakinya keluar.
"Nak Kio, Naraya, kesini sebentar"
Naraya duduk di kursi yang ada di sampping ranjang sedangkan Kio berdiri di sebelah Naraya. Keduanya saling bertatapan sama-sama bingung dengan apa yang akan dikatakan oleh Tante Hanun.
"Naraya, mamah baik-baik saja. Udah sembuh, udah mendingan. Mamah mau pulang." Kata Tante Hanun pelan.
"Mah, mamah belum bener-bener pulih. Jangan pulang dulu ya mah" Kata Naraya.
"Mamah ngga betah sama bau rumah sakit."
"Mah, Naraya bener. Mamah belum sembuh total. Masih harus dirawat" Kata Kio menyetujui Naraya.
"Di rumah juga bisa istirahat, sama saja."
"Iya, Naraya urus administrasinya dulu ya mah. Mamah tunggu di sini sama Kio." Naraya melirik Kio seakan meyakinkan Kio untuk ikut menyetujui permintaan mamahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
#KioNara ( SUDAH TERBIT )
Teen Fiction[ FOLLOW DAN VOTE YAAA ] Tersedia di gramedia. Pesan online DM instagram @kopioppi "Kamu; yang membuatku kembali percaya bahwa bahagia benar adanya. Kamu; yang membuatku paham bahwa kesedihan bukan hal yang bisa dihindari keberadaannya" 1 #Kata (...