TIDAK MUDAH PULIH

4.1K 206 16
                                    

"Narayaaaa!" Neva berteriak keras sekali ketika Naraya baru saja memasuki kelas.

"Eh, Nara! Itu kemarin siapa? Bener lo penyebab ibu Kio...." belum sempat Azki bertanya, Neva langsung melempar tempat pensil ke muka Azki.

Seisi kelas menatap Naraya, seolah semua mempertanyakan hal yang sama. Apalagi sehari setelah kejadian itu, Naraya tidak masuk sekolah. Berita yang tidak-tidak cepat sekali menyebar ke seluruh sekolah, apalagi masalah ini melibatkan Kio! Cowok paling wow di SMA BAKTI PERTIWI.

Naraya berusaha untuk tak menggubris mereka, meski sebenarnya hatinya merasa tidak kuat.

Naraya duduk di samping Neva, ia menghela nafas panjang.

"Sorry, kalau gue kemarin ngga ninggalin lo sama Bumi, ini ngga bakal terjadi" Neva memeluk Naraya. Naraya tersenyum, ingin menangis tapi tak ada air mata yang keluar, rasanya sudah terlalu sakit.

"Naraya, ada titipan" kata salah seorang teman kelas Naraya seraya memberikan selembar kertas dan permen gula asam jawa.

"Dari siapa?"

"Dari orang yang menobatkan lo sebagai bahagianya" kata teman Naraya itu lalu berjalan pergi.

"Baca" kata neva meminta Naraya membaca tulisan yang ada di kertas itu.

"Nyonya Nara..."

"Kio?!" Baru kata pertama yang dibaca, Neva dan Naraya sudah bisa menebak siapa pengirimnya.

"Gue tau, pasti hari ini ada banyak hal yang tidak enak didengar, gue tau pasti semua akan terasa berat. tenang, kita lewati sama-sama.
Mereka cuma tidak tau yang sebenarnya.
Ini permennya dimakan, kecut sih tapi bisa bikin lo seger lagi. Biar lo ngga lemes lagi.
Nanti, semua bakal baik lagi."

"Kiooo emang ya!" Pekik Neva

"Gue sama Kio sudah jadian" bisik Naraya pada Neva

"Serius!!!! Bumi gimana? Eh eh sorry gue malah nanyain Bumi. Lo harus bahagia. Hal-hal rumit yang terjadi anggap aja sebagai ujian yang hasil akhirnya bakal bikin lo bahagia. Selamaaaat"

"Neva, bantu gue"

"Bantu apa?"

"Jangan sebut nama Bumi lagi"

Neva mengangguk pelan. Sambil terus memberikan pelukan pada Naraya.

********

"Gue mau ke kamar mandi" Kata Naraya saat jam istirahat, sedangkan Neva masih asik mendengarkan musik dari ponselnya.

"Oke"

Benar kata kio, hari ini ada banyak hal yang tak enak didengar. Bukan hanya tak enak didengar tapi juga pandangan orang-orang terhadap Naraya juga membuat Naraya tidak nyaman. Naraya seolah dihakimi ramai-ramai.

"Eh itu yang kemarin dilabrak abangnya Kio ya?"

"Iya, pembunuh. Selingkuh pula! Sok cantik asli!"

"Kio juga kenapa mau sih sama bentukan kayak gitu"

Sepanjang koridor, Naraya mendengar orang-orang menghujatnya. Mereka bahkan tidak segan dan justru mengeraskan suaranya seolah sengaja agar Naraya mendengarnya.

"Naraya?" Sapa seorang cewek berkaca mata yang tak asing bagi Naraya. Rana, sahabat Kio.

"Iya"

"Gue tau semuanya ngga bener, yang orang omongin itu berlebihan. Lo orang baik, kalau ngga baik, ngga mungkin Kio mau sama lo. Tetap baik ya" Rana tersebyum lalu pergi meninggalkan Naraya yang juga ikut tersenyum.

#KioNara ( SUDAH TERBIT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang