Nara tak ada henti nya tersenyum atas penuturan Jaemin tadi di perpus, sebenarnya dia tidak begitu paham akan maksud Jaemin.
Tapi yang pasti, ada rasa bahagia dalam dirinya. Seperti banyak kupu kupu yang tengah berterbangan dalam perut nya.
Naya yang sadar akan perubahan dari kembaran nya selepas balik dari perpus bersama Jaemin pun langsung menatap tajam kembaran nya.
"Nara, lo sehat kan? Lo di apain Jaemin sampe kaya gini? Kok lo jadi kaya orang gila di depan komplek sih Nar." Kata Naya.
"Enak aja, gue gak gila ya!" Ketus Naya.
"Ya terus lo kenapa? Balik dari perpus tadi tiba tiba senyum senyum sendiri, serem gue. Atau jangan jangan lo ketempelan penunggu perpus?"
"Gue gak apa apa, udah ah. Perhatiin tuh guru nya, jangan ngajak gue ngobrol terus."
Naya hanya menggeleng melihat kelakuan kembaran nya itu, padahal kalau di pikir pikir malah Nara yang dari tadi keliatan gak fokus.
Dia malah senyum senyum dengan pikiran yang entah kemana.
Bell pulang akhirnya berbunyi.
Nara sama Naya jalan ke parkiran sambil nunggu Kakak nya jemput. Kebeneran hari ini jam pulang Jaehyun dari kampus sama kaya jam Naya sama Nara pulang.
Dan kebetulan searah juga, jadi Jaehyun bilang mau nge jemput adik adik nya dulu.
"Bang Jae lama banget sih Nar." Protes Naya.
"Sabar Nay, mungkin macet."
Tiba tiba datang teman teman dekat mereka, siapa lagi kalau bukan Jaemin dkk.
"Loh Nara, belum pulang?" Tanya Jaemin.
"Belum, nunggu Bang Jaehyun jemput. Kayanya kejebak macet."
"Mau bareng kita aja gak?" Tawar Jaemin.
"Gak usah."
"MAU!"
Dua jawaban yang berbeda, keluar dari mulut Nara sama Naya berbarengan. Udah jelas kan siapa yang jawab "gak usah." Dan siapa yang jawab "mau."
"Kasian Bang Jaehyun, masa nanti dia sampe sini kita gak ada." Kata Nara.
"Tapi dia lama, Nar. Gue udah kesel nunggu nya. Gue pengen cepet rebahan." Kata Naya.
"Yaudah sana lo bareng mereka aja, gue tetep nunggu Bang Jaehyun aja."
"Yaelah Nar, ngambek ya lo?"
"Engga, udah sana. Katanya pengen cepet rebahan kan? Kalian bawa Naya pulang sana, gue mau nunggu Bang Jaehyun aja."
"Serius gapapa Nar?" Tanya Naya memastikan.
"Gapapa, udah sana. Jeno gue titip Naya ya. Anterin dia pulang." Pinta Nara ke Jeno.
"Oke, ayo Nay."
Nara memilih duduk di area parkiran sambil menunggu Kakak nya. Sampai tiba tiba ada seseorang yang ikut duduk juga di samping nya.
"Jaemin? Ngapain disini? Kok gak ikutan pulang?"
"Masa iya gue tinggalin lo sendiri, Nar."
"Ih, gak apa apa kok gue nungu Bang Jaehyun nya sendiri, lo balik aja."
"Engga Nar, gue nunggu lo disini sampai Bang Jaehyun bener bener nyampe buat jemput lo."
Gak ada percakapan lagi antara mereka, akhirnya Nara pasrah membiarkan Jaemin menemani nya menunggu sang Kakak.
"Nar." Panggil Jaemin.
"Hm?"
"Jadi pacar gue yuk."
Nara melototkan mata nya sempurna, maksudnya apa? Apa Jaemin sedang menembak nya sekarang?
"Jaemin, gu—"
"Jangan tolak gue, Nar. Please." Mohon Jaemin sambil memejamkan matanya.
Nara terkekeh, "Terus lo mau gue jawab apa, Jaem?"
"Say yes, Nar."
"Yaudah."
"Yaudah apa?"
"Yaudah lo mau nya itu kan? Jadi yaudah."
"Serius Nar, jangan bercanda."
"Gue keliatan bercanda emang?"
"Kinara."
Nara manatap Jaemin yang keliatan mulai kesal, keliatan dari muka nya yang mulai memerah.
"Iya Na Jaemin, gue mau jadi pacar lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinaraya| Na Jaemin [Completed]
Fanfiction"Gue sayang sama Nara, Jen. Tapi gak bisa di pungkiri kalau gue juga udah mulai sayang sama Naya." "Brengsek lo, Jaem."