Epilog

9.8K 647 173
                                    

"Sayang, ayo ke buru siang ih! Nanti keburu panas."

"Iya sebentar! Ini Jena nya susah di atur! Kamu bantuin sih."

Naya berdecak kesal, suami nya itu selalu tidak pernah becus dalam mengurus anak mereka sendirian.

"Nana diem dulu dong, nanti Bunda kamu marah marah liat kamu belum siap juga." Ucap sang suami frustasi.

Sayang nya sang anak, Jena. Tetap tak menggubris permintaan sang Ayah, tetap berlarian kesana kemari dan sulit di pinta untuk berhenti.

Sampai sang Ibu masuk ke dalam kamar, dan menangkap Jena yang sedang berlarian sedari tadi.

"Jena, diem dulu ya sayang, kita kan mau ketemu sama aunty dan uncle kamu."

Mendengar sang Ibu memintannya untuk diam, Jena langsung diam saat akan di pakaikan pakaian.

"Ini Jena diem, kamu aja gak bener ngurusin nya." Cibir Naya.

"Yallah sayang, gitu banget sih. Emang Jena nya yang gak mau diem kok, Nana kamu sih, jadi kan Ayah di marahin Bunda kamu."

Jena hanya tertawa melihat Ayah nya di marahi oleh Bunda nya, Jena memang gadis kecil yang usil, senang mengerjai Ayah nya, apalagi sampai Ayah nya kena omel sang Bunda.

"Udah ayo berangkat!" Ajak Naya.

Sang suami hanya mengangguk terus menggendong Jena menuju mobil.

Sampai akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka, sebuah pemakaman kota.

Mereka duduk di antara dua gundukan tanah dengan rerumputan hijau, bertuliskan nama dua orang yang sangat berarti dalam hidup mereka.

Dua orang yang sangat mereka sayang sampai detik ini, dua orang yang mempunyai tempat khusus di hati mereka, sehingga tak ada yang bisa menggantikan posisi itu sampai kapanpun.

Gundukan tanah yang memiliki nisan bertuliskan nama Jung Kinara dan Na Jaemin.

Flashback.

Seminggu setelah kepergian Nara, semuanya masih di selimutin kesedihan yang mendalam.

Keluarga Nara yang cukup terpukul, apalagi Jaehyun sebagai Kakak yang sangat menyayangi adiknya, dan Naya yang di hantui rasa bersalahanya yang mendalam atas kepergian saudara kembarnya itu.

Bukan hanya keluarga Nara yang mengalami kesedihan yang mendalam, tapi semua teman dan sahabat Nara. Haechan, Jisung, Chenle, Renjun, dan Mark benar benar merasa kehilangan Nara, apalagi selama ini yang mereka tahu Nara adalah gadis yang cantik yang kuat, ceria dan sangat ramah pada siapapun.

Tanpa mereka tahu kalau di balik itu semua ada penyakit ganas yang sedang mengancam nyawanya, sampai akhirnya Nara menyerah dengan penyakitnya itu.

Tapi di banding semua teman dan sahabat Nara, Jeno dan Jaemin yang paling merasa kehilangan.

Jeno dan Jaemin sama sama frustasi akan kepergian Nara, kehidupan mereka langsung berubah setelah kepergian Nara, sebagian hidupnya rasa nya ikut pergi bersama kepergian Nara.

Apalagi Jaemin, rasa bersalah dan penyesalan nya semakin membuat nya merasa kehilangan sosok Nara.

Jaemin sadar, sebagian hidupnya sudah ia berikan untuk Nara, itu sebabnya dia merasa dirinya mati terbawa oleh Nara yang pergi meninggalkannya.

Sampai detik ini, Jaemin masih belum bisa menerima sepenuhnya kalau gadis yang sangat ia cintai pergi untuk selamanya.

"Nara, jadi kamu beneran pergi ninggalin aku buat selamanya?"

Kinaraya| Na Jaemin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang