22. Gelut Ala Mas Jungkook 👊

1.9K 235 90
                                    

Pagi ini pasutri santuy berangkat ke kantor jalan kaki beriringan sambil cekikikan. Keduanya makan roti selay sambil bergandengan tangan. Eunha beberapa kali menyuapkan sepotong roti ke dalam mulut Jungkook begitu sebaliknya, Jungkook juga menyuapkan sepotong roti ke dalam mulut Eunha. Dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak. Hingga seorang anak kecil yang memakai seragam taman kanak-kanak menghadang langkah keduanya.

"Astaghfirullah Bapak-Ibu, kata bu gulu kalau makan itu gak boleh beldili!". Tegur bocah itu dengan galak. Jungkook dan Eunha cengengesan sembari mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya keatas membentuk tanda peace.

"Eh iya ya, Bapak lupa maaf ya. Udah makan belom?". Jungkook berjongkok kemudian mengusap kepala bocah itu dengan lembut. Jadi pingin punya anak cowok, hehe.

"Udah dong, tadi makan pakai sosis so nice. Heum enak". Bocah itu promosi sosis so nice. Jungkook dan Eunha sama-sama terkekeh. Eunha mengambil satu kotak susu Mimi dari dalam tas-nya.

"Nih buat adek pinter karena udah ngingetin ibu kalau makan gak boleh sambil berdiri". Eunha ikut berjongkok dan mengulurkan susu Mimi itu pada si bocah kecil yang ber-name tag; Jeno.

"Wah asik, makasih ya ibu cantik. Besok-besok kalau makan gak boleh sambil beldili lagi oke? Kalau gitu Jeno pamit dulu. Assalamualaikum". Setelah menyalimi Eunha dan Jungkook bergantian, Jeno bergegas lari menuju sekolahnya. Kebetulan sekolahnya dekat jadi Jeno berangkat sendiri jalan kaki.

"Lucu ya Mas". Kata Eunha yang menyadari tatapan Jungkook tak lepas dari Jeno. Eunha tahu Jungkook pasti udah kepingin punya anak. Tapi ya gimana, padahal udah pakai segala macam jurus love you-love you tapi Eunha belum hamil.

"Eh? Iya lucu hehe". Jawab Jungkook sembari tertawa garing. Mendadak suasana sendu, Eunha menunduk sedih. Merasa bersalah karena belum bisa memberikan anak untuk Jungkook.

"Maaf ya Mas, aku belum juga hamil. Kamu pasti sebel ya sama aku gara-gara aku gak hamil-hamil?". Jungkook langsung gelagapan. Sumpah dia gak pernah kok mikir seperti itu. Let it flow aja, biarkan mengalir apa adanya. Kalau sudah waktunya juga pasti bakalan dikasih.

"Astaghfirullah, kamu ngomong apa sih Dek. Aku sama sekali gak pernah mikir kayak gitu. Insyaallah kalau udah rezeki pasti dikasih. Anggap aja Allah ngasih waktu kita buat pacaran dulu, kan kita nikahnya gak pakai pacaran hehe". Jawaban Jungkook membuat Eunha jadi malu. Iya sih, ambil positifnya aja. Mereka kan masih dalam masa saling mengenal satu sama lain. Baru beberapa bulan bersama, bahkan Jungkook nekat melamar Eunha saat mereka baru satu minggu bertemu.

"Iya juga ya Mas, aku cuma takut aja kamu kayak suami di sinetron azab itu loh. Yang ninggalin istrinya gara-gara belum bisa kasih anak". Jungkook berdecak malas. Ya gini nih kalau pas jam istirahat suka ikut gabung sama Bu Camat nonton sinetron azab, kebawa sampai dunia nyata.

"Kalau boleh kasih saran ya, kamu jangan terlalu sering bergaul sama Bu Camat deh Dek. Aku takut kamu jadi bobrok". Jawab Jungkook sembari menggandeng tangan Eunha saat mereka hendak menyeberang jalan.

"Ih kok kamu jahat sih Mas! Bu Camat itu kan ibu-ibuan kita kalau di kantor". Cibir Eunha.

"Iya tahu, tapi gak cocok aja gitu, orang otaknya Bu Camat kayak geser haha". Bisik Jungkook sambil cekikikan sendiri. Eunha geleng-geleng kepala, wanita itu gak suka julid karena kata ibu-e Sowon julid merupakan tindakan yang tercela.

"Selamat Pagi Mbak Berbi". Sapa Soobin dengan ceria membuat wajah Jungkook berubah menjadi seram. Tadinya ketawa lucu dan imut kayak anak kelinci, setelah Soobin hadir berubah jadi serigala berbulu domba?

Pasutri Santuy (JJK-JEB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang