29. Prank👯

1.6K 227 67
                                    

"Ya Allah anak-ku akhirnya isi juga. Duduk nduk duduk". Begitu Eunha, Jungkook, dan Taehyung sampai di rumah. Ibu-e Sowon heboh sendiri dan super protektif kayak Jungkook. Eunha sebetulnya risih tapi mencoba maklum, dia juga bahagia sih orang-orang ikut bersuka cita dengan kehamilannya.

"Tadi Eunha udah periksa ke dokter Bu....". Eunha mengambil foto hasil USG dari dalam saku bajunya.

"Nih foto-nya. Anaknya Eunha masih segumpal darah. Bulet gitu, lucu kan Bu kayak aku". Lanjut Eunha sembari mengulurkan foto USG pada Sowon. Bukan hanya Sowon saja yang penasaran, melainkan Yerin, Taehyung, dan Jin juga ikut penasaran.

"Perasaan gak ada bedanya ya benih sultan sama benih rakyat jelata". Komentar Yerin sembari menatap foto itu lamat-lamat mencoba mencari apakah ada yang unik dari foto tersebut.

"Ya belum kelihatan lah Mbak. Besok kalau udah jadi janin baru kelihatan perbedaannya". Jawab Jungkook dengan pongahnya.

"Mau benih sultan atau benih rakyat jelata, semoga kandungan Eunha sehat-sehat terus dan bayinya bisa lahir dengan selamat". Sahut Jin menengahi perdebatan antara Jungkook dan Yerin.

"Aamiin". Jawab semuanya beramai-ramai.

"Mau syukuran gak? Biar ibu yang masak". Kata Sowon dengan riang gembira.

"Gak usah Bu, ibu gak usah repot-repot masak. Rencananya Jungkook mau pesen nasi tumpeng buat dibagi-bagi ke-tetangga sama pegawai kecamatan". Jawab Jungkook.

"Oh maksud-mu mau bagi-bagi nasi kuning?". Tanya Sowon memastikan. Jungkook menggeleng dengan tegas.

"Bukan Ibu. Jungkook mau bagi-bagi tumpeng ke-tetangga sama pegawai kecamatan". Semuanya saling bertatapan mencoba mencerna maksud Jungkook.

"Maksud kamu apa sih Mas? Kamu mau pesen tumpeng mini buat di bagi-bagi?". Kini giliran Eunha yang bertanya, lagi-lagi Jungkook menggeleng dengan tegas.

"Bukan tumpeng mini, tumpeng yang gedhe itu lho. Biar mantap". Jawab Jungkook dengan semangat. Semuanya melongo.

"Edan! Kalau satu orang kamu kasih satu tumpeng, klenger Bro!". Komentar Taehyung. Dia gak kuat lagi sama sultan edan satu itu. Tuhan itu adil ya, Jungkook diciptakan tampan dan mapan tapi sayang otaknya kurang se-ons.

"Loh ya gak apa-apa to Mas. Justru bagus, nanti biar gak pada rebutan". Jungkook tetep keukeuh mau bagi-bagi tumpeng ke-orang-orang.

"Apa gak mubazir tuh Kook. Sayang dong uangnya". Celetuk Sowon.

"Ibu gak usah mikirin soal uang, kan Jungkook yang urus semuanya". Lagi-lagi Jungkook yang licin soal uang on. Eunha yang biasanya memang super sensitif kalau ngomongin uang mendadak kayak mau maki-maki Jungkook. Mungkin ini efek hamil jadi hal sekecil upil kayak gini udah bikin dia emosi setengah mati.

"Aku gak setuju!". Kata Eunha dengan tegas.

"Loh kenapa Dek? Kan niat aku baik". Jawab Jungkook lembut pada istrinya itu. Jungkook berusaha bersikap lemah lembut pada Eunha karena wanita itu sedang hamil. Jungkook gak mau jiwa Eunha terguncang kalau semisal dia berbicara dengan nada yang ketus maupun keras.

"Kayak apa yang Ibu bilang tadi, nanti yang ada malah mubazir. Mending kita bagi-bagi nasi kuning aja. Udah pokoknya keputusanku kayak gitu, kalau kamu tetep gak setuju ya udah. Mending gak usah syukuran-syukuran segala". Setelah ngomong begitu, Eunha melengos begitu saja dan masuk ke dalam kamar.

"Haduh marah lagi nih". Jungkook ketar-ketir karena Eunha lagi-lagi ngambek.

"Sabar ya Le, maklum namanya juga ibu hamil. Udah mending turutin aja maunya Eunha. Lagian keinginannya gak muluk-muluk kok, mungkin itu bagian dari ngidam". Nasehat Sowon pada Jungkook. Jungkook manggut-manggut.

Pasutri Santuy (JJK-JEB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang