3. Wireless Microphone🎤

2.3K 285 77
                                    

Hari ini Eunha dan Jungkook menjemput Kucing Oren di klinik dokter hewan. Eunha terlihat antusias karena akhirnya si Oren pulang, Eunha sudah gak sabar untuk melihat keadaan Oren. Setelah turun dari motor, Jungkook langsung menggandeng tangan Eunha untuk memasuki klinik dokter hewan itu.

"Permisi Mbak, si Oren yang tiga hari lalu saya bawa kesini katanya sudah bisa diambil". Kata Jungkook pada Mbak yang menjaga di meja receptionis. Sepertinya Mbak itu adalah salah satu mahasiswi magang karena mengenakan jas dokter.

"Oh yang bulunya Oren itu ya? Sebentar saya ambilkan dulu". Jungkook mengangguk membiarkan mahasiswi itu untuk mengambil Oren. Eunha celingak-celinguk karena baru pertama kali masuk ke dalam klinik dokter hewan. Terlihat ada beberapa hewan lain yang diletakkan di sebuah ruangan kaca, mungkin hewan itu lagi di-opname.

"Ini makanan kucing ya? Lucu bentuknya kayak biskuit". Eunha menyentuh salah satu produk makanan kucing yang berbentuk bunga-bunga. Rasanya jadi kepingin makan juga.

"Mau beliin buat Oren? Sekalian kamu pilih gih apa aja yang diperluin buat ngerawat Oren". Kata Jungkook mempersilahkan Eunha memilih apa yang sekiranya wanita itu butuhkan untuk merawat Oren.

"Emang gak apa-apa? Kan kamu pasti harus keluarin banyak uang buat masalah kecelakaan kemarin?". Jungkook tersenyum kecil kemudian mengacak rambut Eunha dengan gemas.

"Udah gak usah dipikirin, apa sih yang gak boleh buat kamu". Goda Jungkook sembari menarik sebelah alisnya membuat Eunha terkikik. Wanita itu menepuk dada Jungkook pelan sebelum ngacir mencari perlengkapan untuk merawat kucing. Mulai dari makanan, pasir buat eek, tempat makan, tempat minum, kasur buat bobo, dan lain-lain. Mumpung punya suami sultan kenapa gak dimanfaatkan hihi.

Jungkook membantu Eunha yang terlihat kewalahan saat membawa beberpa perlengkapan untuk Oren ke kasir. Meski belanjaan Eunha segambrong, tapi Jungkook gak protes tuh. Santuy, kalau sultan mah bebas tinggal gesek black card semua beres. Jungkook itu sebetulnya lahir dari keluarga ningrat, ayahnya; si Suga memiliki warisan tujuh turunan yang tidak akan habis-habis. Sedangkan ibunya; Sinbierra merupakan putri kerajaan Venezuella jadi gak heran jika Jungkook itu tampan rupawan orang dia bule Venezuella.

Kerja di kecamatan hanya untuk mengisi kebosanan aja, dia gak suka ongkang-ongkang kaki di rumah doang. Meskipun memiliki perusahaan dimana-mana, tapi Jungkook tetap bisa memantau lewat layar tablet yang selalu ia bawa. Eunha bahkan gak tahu kalau sebenarnya Jungkook itu anak sultan, dia baru tahu saat keluarga Jungkook datang melamar ke rumahnya. Beruntung keluarga Jungkook adalah orang baik dan tidak sombong. Jadilah mereka mengijinkan Jungkook menikah dengan cewek kampung seperti Eunha.

"Ini ya Pak, Oren sudah sembuh karena kemarin sudah diberi suntikan vaksin. Kucing liar yang tidak dirawat itu memang rentan terkena penyakit karena daya tahan tubuhnya tidak kuat. Hewan itu sama seperti manusia, mereka juga harus di-vaksin sedari kecil agar kelak tidak mudah terkena penyakit". Jelas mahasiswi itu membuat Jungkook mengangguk-anggukan kepalanya.

"Berarti kucing-kucing diluaran sana bisa terkena penyakit Mbak?". Tanya Eunha dengan mata yang berkaca-kaca, sensitif Eunha mode on.

"Iya ibu, makannya sekarang banyak orang-orang yang membuka penangkaran kucing liar untuk dirawat". Jawab mahasiswi itu, Jungkook yang tahu Eunha lagi sensitif langsung merangkul istrinya lembut.

"Udah besok semua kucing liar yang kamu temuin kita bawa ke sini buat di-vaksin oke? Gak usah nangis dong!". Jungkook mengusap air mata yang menetes di sudut mata Eunha. Mahasiswi yang menyaksikan itu hanya bisa tertawa kecil karena melihat tingkah Eunha yang begitu lucu. Eunha menatap Jungkook dengan polos kemudian mengangguk.

Pasutri Santuy (JJK-JEB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang