23. Tersipu Malu😹

1.7K 227 63
                                    

Sabtu pagi ini Pasutri Santuy sedang bersiap-siap untuk menghadiri acara wisuda anak sulungnya Pak Camat yang bernama; Mawar. Mawar berkuliah di UNY dan kebetulan Eunha juga alumni UNY, jadi wanita itu terlihat antusias karena rindu dengan kampusnya dulu. Rasanya baru kemarin Eunha stress mikirin tugas kuliah, penelitian-penelitian, hingga skripsi. Gak nyangka sekarang udah jadi seorang istri hehe.

Dan kebetulan yang sangat hakiki hanya bisa terjadi di dunia oren, teman satu kampus Eunha dulu hari ini menikah dan resepsinya di auditorium UNY. Jadi jadwalnya, pasutri santuy hendak menghadiri resepsi teman Eunha di auditorium UNY dan di lanjut menghadiri wisuda Mawar di GOR UNY. Sibuk, sibuk sekali jadwal mereka di hari sabtu yang cerah ini. Eunha sudah berdandan cetar paripurna, bedaknya pakai yang waterproff biar tahan lama dan gak luntur kena keringat. Secara dia hari ini menghadiri dua acara yang mengharuskan untuk tetap tampil oke.

"Dek, coba di-cek lagi itu amplopnya jangan sampai ada tragedi amplop kosong part dua". Kata Jungkook sembari membenarkan simpul dasinya, ngaca di lemari sembari menggumamkan; massyaallah tampannya diriku ini, di dalam hati :')

"Udah kok Mas, gak usah pakai cek-cek lagi. Ini aku nyumbang lima puluh ribu aja, orang dulu Lisa juga nyumbangnya cuma duapuluh ribu udah gitu ngabis-ngabisin makanan di nikahan kita lagi". Gerutu Eunha yang selalu saja perhitungan. Jungkook sampai geleng-geleng kepala, maklum sih namanya juga jiwa ibu-ibunya udah mulai keluar.

"Gak boleh kayak gitu, nyumbang kok itung-itung. Mendingan tadi kamu beliin kado aja daripada duit". Eunha manyun karena Jungkook gak pernah satu pemikiran sama dia kalau soal duit. Eunha yang medit bin cethil dan Jungkook yang tangannya licin kalau ngeluarin duit.

"Beliin apa coba. Aku tuh gak tahu deh Mas kalau soal ngado-ngado orang nikahan gitu. Kalau ngado handuk, cangkir couple, baju tidur seksi kayaknya udah biasa gak sih?". Kata Eunha yang teringat kado-kado yang diberikan tamu undangan saat dia nikahan dulu. Kebanyakan pada ngado handuk sama cangkir couple, saking menumpuknya sampai Eunha give away-in.

"Ya apa aja yang penting mah ikhlas". Jawab Jungkook sembari menekankan kata ikhlas untuk menyindir Eunha. Eunha sadar kalau disindir tapi dia santuy aja, gak ngaruh juga. Pokoknya dia akan tetap menjadi medit.

"Udah ah berangkat yuk Mas, udah mau mulai ini resepsinya". Eunha bangkit sembari membawa bingkisan untuk hadiah kelulusan Mawar dan keluar dari kamar. Jungkook merapikan tatanan rambutnya sekali lagi kemudain menyusul langkah Eunha sembari merangkul pinggang wanita itu.

"Marah ciyee, gara-gara disindir". Jungkook mencolak-colek dagu Eunha dengan jari yang dipakai buat bekas ngupil.

"Ihhhh, jijik banget sih kamu Mas! Habis ngupil terus di leletin ke aku! Nakal-nakal!". Eunha memukul bahu Jungkook bertubi-tubi membuat Jungkook terkekeh geli. Lucu emang kalau Eunha ngambek-ngambek gini, rasanya pingin di bawa ke kamar terus di buat mendesah, eh?🙈

"Habisnya kamu manyun terus sih. Senyum dong Dek biar mataharinya gak silau". Kata Jungkook gak jelas banget.

"Ngomong apa sih sampeyan Mas-mas?!". Jawab Eunha dengan jengkel. Jungkook merunduk untuk menatap wajah Eunha dari dekat sebelum menjawab.

"Biar mataharinya minder karena lihat senyum kamu". Eunha langsung malu-malu kucing seperti biasa. Bisa ya emang Mas Jungkook tuh bikin hati Dek Eunha gak karuan. Bahkan yang tadinya marah mendadak lupa gimana caranya mau marah.

"Gombal banget sih, tapi aku suka". Eunha menutupi wajahnya sendiri menggunakan kedua telapak tangannya. Jungkook yang gemas, lantas mencubit pipi Eunha dan menggandeng istrinya itu untuk masuk ke dalam mobil.

Pasutri Santuy (JJK-JEB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang