14. TIDAK BISA MELUPAKAN

2.7K 177 11
                                    

"Tiga,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tiga,
... dua,
... satu."

Kamera berbunyi, menangkap gambarku yang sedang duduk di jok motor.

"One more." perintah Bang Alfin.

"Tiga,
... dua,
... satu."

Kamera menangkap gambarku lagi.

"Sekarang kamu buka baju dan berdiri di samping motor, terus pegang bunga mawar ini." dia memberikan setangkai bunga mawar merah kepadaku.

"Emangnya harus banget buka baju ya, Bang?" jujur sampai sekarang pun aku masih sedikit risih jika berpose tanpa mengenakan baju.

Bang Alfin mengangkat bahu, "Permintaan orang majalahnya kayak gitu."

Seperti yang dikatakan Om Reza, aku harus profesional. Aku menuruti perintah Bang Alfin. Kulepaskan bajuku, lalu Sis Rena datang menghampiriku.

Sis Rena membenarkan rambutku yang berantakan, "Puting kamu montok banget, John." seperti biasanya, Sis Rena memang suka kecentilan terhadap semua Model di Reza Int Management, "Rena jadi pengen pegang." tangannya hendak menyentuh puting kananku.

Refleks, aku menghindar.

"Hahaha ..." dia tertawa kemudian membenarkan rambutku, "Rena cuma bercanda."

Nama aslinya sebenarnya Renaldi, hanya saja dia lebih senang dipanggil Sis Rena. Jadi tanpa perlu kujelaskan lagi kalian pasti sudah bisa menebak seperti apa rupa Sis Rena ini?

Iya, dia adalah pria kemayu yang berdandan layaknya seperti wanita.

Bang Renaldi ini ... eh, maksudku Sis Rena ini adalah Hair Stylist khusus di Reza Int Management.

Sis Rena pergi setelah membenarkan rambutku, kemudian aku mulai berpose mengikuti arahan dari Bang Alfin. Ya, Bang Alfin seorang Fotografer.

"Kayak gini?" tanyaku kepada Bang Alfin.

"Oke." Bang Alfin mengangguk.

"Tiga,
... dua,
... satu."

Kamera pun menangkap gambarku lagi.

"Oke, hari ini udah selesai." Bang Alfin memeriksa hasil foto tadi, "Besok sore giliran kamu lagi ya, John." dia mengingatkanku.

"Bukannya besok giliran Deri sama Mike ya?"

"Besok masih giliran kamu kok, Mike sama yang lainnya udah pemotretan."

"Lha? Berarti saya yang terakhir dong?"

"Iya, kamu kan ada di bagian halaman terakhir." Bang Alfin pergi begitu saja meninggalkanku yang masih kebingungan.

Kemudian aku pergi dari ruang pemotretan yang penuh dengan lighting itu. Saat kakiku melangkah ke luar, aku melihat sosok menyebalkan itu!

BLUE SKIES [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang