Karena besok Mas David harus berangkat ke Belanda, jadi hari ini rencananya setelah pulang dari tempat indah tadi, kami akan bermalas-malasan di rumah. Menikmati kebersamaan kami sebelum Mas David pergi selama dua hari dan itu pun belum termasuk hari selama di perjalanannya.Walaupun hanya beberapa hari, entah kenapa itu membuatku gelisah.
"Sayang, cobain spaghetti buatan Mas." Mas David menyodorkan piring berisi spaghetti kepadaku, "Kamu pasti suka."
Kuambil piring itu lalu kuletakkan di meja, kemudian aku melanjutkan membaca novel.
"Kamu masih marah gara-gara Mas pergi mendadak?" tanyanya.
Aku tak menjawab pertanyaannya.
Bukannya aku marah atau apa? Entah mengapa firasatku mengatakan bahwa besok akan terjadi sesuatu yang buruk menimpa kami.
"Sini!" Mas David memeluk tubuhku, dia mengusap-usap punggungku, "Sayang kenapa?"
"Nggak tahu kenapa tiba-tiba aja perasaanku nggak enak." jawabku, "Aku takut hal buruk menimpa Mas."
Mas David tersenyum, senyumnya benar-benar manis, membuatku merasa tenang, "Ini untuk masa depan kita berdua, Sayang." dia memegang kedua tanganku, "Di negara ini cinta kita tidak akan diterima oleh beberapa kalangan. Sekali pun cinta kita hanya di terima di ujung dunia, demi menikahi kamu, Mas nggak akan ragu datang ke tempat itu."
Aku memeluk tubuh Mas David, mencium pundaknya, mencium lehernya, lalu mendekap tubuhnya.
"Mas selalu bisa membuat aku tersentuh, aku sampai kehabisan kata-kata." aku masih memeluk tubuhnya, "Mas belajar dari mana sih?"
Dalam pelukanku Mas David terkekeh, "Mas cuma mengungkapkan apa yang Mas rasain kok." ucapnya, "Ayo! Sekarang habiskan spaghetti yang udah Mas masak."
Aku mengangguk.
Aku pun menghabiskan spaghetti di piring.Tak terasa hari sudah menjelang malam sehingga kami berdua memutuskan untuk naik ke lantai tiga, tiduran di kamar Mas David.
Malam itu tidak ada seks karena kami ingin tidur cepat. Sebelum berangkat ke Belanda, Mas David harus banyak istirahat.
Jam sudah menunjukkan pukul 21:05, aku belum bisa tidur sementara Mas David sudah tidur nyenyak sambil memeluk tubuhku.
Tiba-tiba iPhone-ku berbunyi.
Ajis?
Karena takut Mas David terbangun, pelan-pelan aku melepaskan pelukannya, setelah itu aku berjalan menuju balkon.
Panggilan Masuk...
John : Ada apa, Ajis?Ajis : Koko, Ay jatuh from motorcycle.
John : Serius?
Ajis : Duarius malah.
John : Lukanya parah, nggak? Lo di rumah sakit mana?
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE SKIES [THE END]
Mystery / ThrillerJohn Adipura. Gay berusia dua puluh tahun jatuh cinta kepada David Anthony, duda mapan pemilik Supermarket tempatnya bekerja. Rahasia terbesar David yakni tentang orientasi seksualnya. David seorang biseksual. Singkat cerita, John dan David mempunya...