18. DAVID MULAI TERBUKA

3K 168 22
                                    

Jam enam pagi tadi aku ketiduran di rumah sakit, mungkin itu terjadi karena aku terlalu kecapekan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam enam pagi tadi aku ketiduran di rumah sakit, mungkin itu terjadi karena aku terlalu kecapekan.
Bagaimana tidak? Kemarin pagi aku baru saja dari pemakaman Indri dan tadi malam aku menjaga Mas David semalaman.

Iya, karena tempat tidur rumah sakit itu lumayan lebar, aku tidur di samping Mas David sambil memeluk tubuhnya. Subuh tadi dia tidak mau melepaskan tanganku, dia tertidur sambil memegang tanganku seolah-olah melarangku agar tidak kemana-mana.

Dini hari tadi sekitar pukul 04:30, aku sudah ijin kepada Om Reza bahwa hari ini aku tidak bisa mengikuti beberapa sesi jadwal pemotretan yang sudah ditentukan, untungnya Om Reza seperti memaklumi hal tersebut, malah katanya nanti malam dia dan Mike akan datang menjenguk Mas David.

Iya, aku menceritakan semuanya, termasuk lamaran tadi malam. Tidak perlu ditanya lagi, Om Reza dan Mike jelas bahagia mendengar berita tersebut.

Sekitar pukul 14:00, aku dibangunkan oleh Mas David.

"Sayang, bangun." Mas David membangunkan aku, "Mas pengen pipis."

"Biar aku bantu." aku memapahnya ke kursi roda, lalu mengaitkan infus ke tiang di kursi roda itu, pelan-pelan kudorong kursi roda itu sampai ke kamar mandi, "Mas jalannya pelan-pelan ya?"

Mas David mengangguk.

Mungkin karena Dave pemilik rumah sakit Anthony's Care, jadi ruang rawat Mas David adalah ruangan VIP. Ruangan VIP ini dibuat khusus untuk anggota keluarga Anthony saja.

Kami berdua pun sampai di kamar mandi.

"Sayang, kamu mau bantuin Mas, nggak?" perlahan Mas David berdiri dan dia terlihat kesusahan membuka celananya.

Aku langsung berjongkok, membuka celana yang dikenakannya.

"Pegangin." dia menyuruhku memegang batang kelaminnya.

Aku menurut, kuarahkan batang kelamin itu ke dalam water closet, kemudian Mas David mulai kencing.

"Sayang, kita udah lama nggak hubungan shower lagi." wajah mesumnya melihatku yang sedang berjongkok memegang kelaminnya, "Mas kangen banget sama lubang kamu."

"Jangan macam-macam dulu!" aku menggerutu, "Udah tahu lagi sakit, masih aja mikirin begituan."

"Emangnya kamu nggak kangen?

Kangen, Mas.
Aku kangen banget malah.

Aku memilih untuk tidak menjawabnya.

"Kamu nggak kangen waktu Mas nyodok lubang kamu sampai mentok?" pria mesum itu masih menggodaku, "Mas kangen sama ekspresi wajah kamu waktu Mas nyemprotin di dalam lubang kamu."

Pipiku merona menahan malu, "Nanti aku pencet batangnya, mau?"

"Ampun!"

Kami berdua terkekeh.

BLUE SKIES [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang