Stage 16: The Truth

12 2 0
                                    

"Empat orang terpilih itu adalah... kita?"

Haru, Iriya, Dylan, dan Erio terdiam menatap ukiran pada prasasti itu. Seorang manusia bermata merah cerah, seekor hound, seorang Valkyrie, dan serigala. Semuanya tepat sama persis dengan mereka berempat.

"Ini... bukan kebohongan, 'kan?" tanya Dylan dengan nada tidak percaya.

"Ini memang kenyataannya, Dylan. Lihat." Erio menunjuk ukiran-ukiran tersebut. "Gadis bermata merah itu seperti Haru. Hound itu adalah kau. Valkyrie itu adalah Iriya. Dan serigalanya aku. Ini memang... kita berempat. Kitalah empat orang terpilih itu."

"Benar, prasasti ini menunjukkan legenda mengenai Empat Orang Terpilih itu. Konon, latar belakang mereka hanya diketahui oleh Dewi Seraphine dan Dewi Hayrith, serta keempat dewi pencipta lainnya. Mereka terlahir dari balik kegelapan dan kesedihan, namun bangkit dan berdiri ke atas cahaya sebagai pahlawan. Sebagai orang-orang yang menghentikan perang dingin tiada akhir ini," jelas Setsuna. "Mereka terdiri dari empat anak yang tadinya tidak berdaya. Seorang gadis dengan kekuatan luar biasa, seorang Valkyrie, seekor hound, dan seekor serigala putih."

Setsuna menatap mereka berempat. "Kalian sudah lihat sendiri, bukan? Ya, kalian adalah empat orang yang terpilih memiliki dengan percampuran darah Seraphine dan Hayrith. Kalian ditakdirkan untuk menyatukan kembali kedua kaum yang saling mendendam karena peperangan yang pecah pada zaman dahulu."

"Tapi... kenapa kami? Kenapa kami yang harus menjadi empat orang terpilih itu?" tanya Iriya.

"Dewi Seraphine dan Dewi Hayrith memiliki alasan lain. Karena itu, kuil ini diciptakan untuk menyimpan semua kebenaran yang ada. Dan hanya empat orang terpilih itulah yang boleh mengetahuinya, selain aku sebagai penjaganya," jawab Setsuna. "Satu hal lagi. Seraphine dan Hayrith menyimpan sebuah senjata spesial untuk kalian."

Setsuna pun menuntun mereka ke sebuah ruangan di samping altar. Ada empat pedestal dengan senjata yang berbeda-beda. Empat bilah pedang yang telah diasah dengan teliti. Dua berwarna putih dengan ukiran menawan, satu berwarna hitam legam yang mengkilat, dan yang satunya hitam bergaris merah beserta perisai putih.

"Seraphine dan Hayrith menyimpan senjata ini untuk kalian. Gunakanlah dengan bijak. Kalian akan membutuhkan ini untuk menyatukan kedua kaum yang telah lama saling membenci."

Setsuna mengangkat pedang putih dan memberikannya kepada Haru. "Pedang suci ini akan menggiringmu kepada kemenangan, untuk sang gadis bermata merah cerah penguasa segala elemen dan petarung terkuat Amaveri."

Kemudian, Setsuna mengangkat sebuah pedang dan perisai putih, lalu memberikannya kepada Iriya. "Pedang ini dapat menghabisi kejahatan dan siapapun yang berani menyakiti kalian dan perisai yang senantiasa melindunginya. Untuk sang Valkyrie yang terhormat."

Setelah itu, Setsuna mengangkat dua pedang dan menyodorkannya kepada Dylan. "Kekuatan Seraphine dan Hayrith akan menyertaimu bersama dengan pedang ini. Hound yang bergerak dengan cahaya, pedang ini adalah milikmu."

Yang terakhir, Setsuna mengangkat pedang hitam bergaris merah dan perisai putih dan memberikannya kepada Erio. "Sebagai satu-satunya yang berjiwa cahaya dan kegelapan, pedang ini adalah senjatamu dan perisai ini menjadi pelindungmu dan rekan-rekanmu."

Keempatnya menatap senjata baru masing-masing. "Keren." Iriya berdesis. "Jadi ini adalah senjata baru kami?"

"Seraphine dan Hayrith menghadiahkan senjata ini. Jadi sudah pasti ini sudah semestinya milik kalian," jelas Setsuna. "Pakailah dengan bijak. Kekuatan suci dari kedua dewi akan menggiringmu kepada kemenangan."

"Tentu. Terima kasih banyak," kata Haru.

"Tidak perlu berterima kasih. Sudah menjadi tugasku sebagai penjaga kuil ini."

[End] Descendants of Dark & LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang