Stage 26: Those Who Lust of Power

13 2 2
                                    

Segel Pelindung Hogakuma Academy semakin lama semakin melemah. Para prefek dan pihak guru mulai khawatir jika ada serangan dadakan dari. Miss Amber dan Miss Shelly sudah berusaha agar segel tersebut tidak menghilang, namun tampaknya usaha mereka gagal. Kekuatan dari segel itu belum cukup untuk melindungi seluruh bangunan sekolah dan asrama.

Sementara itu, Miss Julia menguras otak mencari cara agar Black Crows tidak menyerang sekolah dan membahayakan nyawa murid-muridnya. Meski meminta Four Savior sebagai Empat Orang Terpilih sekalipun, mereka masih harus mempelajari banyak hal sebelum benar-benar siap menanggung beban sebagai keempat orang yang dipilih langsung oleh Dewi Seraphine dan Dewi Hayrith. Bahkan jika beliau memerintah semua guru untuk melatih kekuatan murid-murid tiga kali lebih keras, semua itu belum cukup untuk melawan para gagak terkutuk.

Wanita separuh kitsune itu merasa tidak memiliki pilihan lain. Akhirnya beliau memutuskan untuk meminta para prefek memanggil semua guru dan mengadakan rapat mendadak dan menyusun strategi. Suka atau tidak, seluruh penghuni Hogakuma Academy harus mempersiapkan diri dengan serangan Black Crows sewaktu-waktu.

Pagi itu juga, Four Savior diperintahkan bergabung dalam rapat sebagai Empat Orang Terpilih.

☆☆☆☆

"Tidak mungkin!"

"Miss Julia benar-benar mengatakan itu?!"

Haru, Iriya, Dylan, dan Erio terkejut ketika mendengar perintah dari Miss Julia yang disampaikan dari salah satu prefek sekaligus senior yang setingkat di atas mereka. Mereka tidak percaya kalau beliau ingin keempatnya turut hadir dalam rapat. Bukan sebagai tim Four Savior, melainkan sebagai Empat Orang Terpilih yang ditakdirkan oleh Dewi Seraphine dan Hayrith.

"Miss Julia juga meminta kalian untuk membawa senjata. Beliau ingin guru-guru mengetahui kebenarannya," ujar prefek tersebut.

Haru mengangguk. "Baiklah, kami akan ke sana segera. Terima kasih karena telah memberitahu kami."

Prefek itu membungkukkan badan, kemudian berlalu. Iriya langsung berujar, "Aku tidak percaya ini. Miss Julia tiba-tiba meminta kita ikut rapat?"

"Kira-kira ada apa hingga beliau melakukan itu?" tanya Dylan penasaran.

"Entahlah. Tapi kita harus ke sana segera. Ayo, waktu kita tidak banyak."

Keempatnya pun bergegas ke ruang guru. Lorong terlihat sepi tanpa ada prefek atau Hogosha dan Akuma yang berlalu lalang. Semuanya berada di dalam kelas masing-masing. Ditengah-tengah, Erio seketika berhenti berlari. "Haru, tunggu."

Haru turut menghentikan langkahnya dan menoleh. "Ada yang ingin kutanyakan kepadamu," ujar sang serigala putih. "Kau kemarin malam pergi ke Waterfall of the Lost, 'kan?"

"Eh?" Haru terkejut. "Aku memang pergi ke sana. Aku ingin tahu masa lalu Haruhide sebelum menjadi sebuah Mechadroid," jawabnya. "Ada apa?"

"Apakah... diriku yang lain mengatakan sesuatu kepadamu?"

Haru mengangguk. "Dia takut jika Black Crows akan melancarkan serangan mereka, cepat atau lambat. Tinggal masalah waktu hingga saat itu datang. Dan jika memang benar-benar terjadi, kita sebagai Empat Orang Terpilih harus bersiap."

"Lalu kau mempercayainya?"

"Dia dirimu yang lain, aku yakin Reo tidak akan mengkhianati kami."

Erio menghela napas. "Kurasa kalimatmu ada benarnya. Baiklah, aku akan mempercayai kalimatnya. Lagipula, aku juga mempercayaimu sebagai rekan satu tim sekaligus sesama Empat Orang Terpilih. Kau memiliki potensi menjadi lebih kuat dibandingkan kami."

[End] Descendants of Dark & LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang