Bagaimana cara menghadapi stereotype dari orang lain?

16 0 0
                                    


Halo semua!

Pada kesempatan kali ini, aku ingin membahas satu hal yang bisa dibilang "sangat menganggu" atau hal yang biasanya kita alami dan kita dengar setiap harinya. Kali ini aku mau bahas tentang, "Bagaimana cara kita menghadapi stereotype dari orang lain?"

Aku akan bahas terlebih dahulu, apasih arti dari stereotype itu sendiri?

Stereotip adalah sebuah keyakinan positif ataupun negatif yang dipegang terhadap suatu kelompok sosial tertentu. Setelah munculnya stereotip maka akan munculah prejudice/ prasangka yang merupakan sikap negatif yang tidak dapat dibenarkan terhadap anggota kelompok terebut, prasangka dapat berupa perasaan tidak suka, marah, jijik, tidak nyaman dan bahkan kebencian. Setelah munculnya steretip dan prasangka akhirnya dapat muncul diskriminasi yang merupakan perilaku negatif yang tidak dibenarkan pula untuk anggota kelompok tersebut ( Stangor, 2011).

Mungkin kalau di persingkat seperti ini, stereotype adalah penilaian terhadap seseorang yang hanya dilakukan berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan.

Saat SMA dulu, aku mengambil jurusan IPA, dan belajar tentang Ilmu Pengetahuan Alam selama 2 tahun. Aku masih ingat sekali, orang-orang dan teman-temanku bahkan guru-guruku selalu bilang,

"Anak IPA, sebaiknya masuk jurusan tentang IPA lagi, biar sejalur."

Sebelum Ujian Nasional, aku pun mengikuti salah satu tes penerimaan mahasiswa baru di salah satu Universitas Swasta terbaik di Kota Bandung, dan setelah pengumuman penerimaan itu akupun diterima! Waktu itu aku diterima di jurusan Manajemen Perusahaan yang berada di ranah IPS. Berbanding terbalik bukan?

Ketika aku lulus dari kuliah Diploma-ku di salah satu Universitas Swasta terbaik di Kota Bandung, banyak sekali yang mempertanyakan kepadaku ketika aku memutuskan untuk kembali melanjutkan kuliah, untuk mendapat gelar S1.

"Kenapa kamu tidak coba dulu untuk mencari pekerjaan? Kan sayang sekali kalau gelar Diploma mu itu tidak terpakai."

"Kenapa kamu kuliah lagi mon? Mending juga kerja dulu, biar bisa biayain kuliahmu sendiri."

"Kamu kan ga pinter-pinter amat, kenapa malah milih lanjut kuliah lagi?"

Salah satu anggota keluargaku, pernah bilang seperti ini "Namanya jadi wanita, mah nantinya akan kembali lagi ke dapur. Jadi rasanya tidak perlu kalau kita sebagai perempuan harus menempuh pendidikan yang tinggi. Nantinya juga akan menjadi ibu rumah tangga dan kembali ke dapur."

Pernah juga ada yang bilang, "Mon... kalau kamu mau lanjut kuliah lagi, kamu kan harus pintar. Karena menempuh pendidikan yang tinggi kan pasti akan sulit."

dan masih banyak sekali pertanyaan dan juga ungkapan-ungkapan dari orang lain, yang jujur pada saat aku mendengarnya, aku sempat mempertanyakan kepada diriku sendiri, "Apa benar keputusan yang aku ambil ini?"

Sedikit cerita, Papahku adalah orang Cina dan Mamaku adalah orang Sunda. Kalau kalian bertemu denganku pasti kalian akan berfikir seperti ini,

"Wah, orang Cina ini pasti pelit! Orang cina kan sangat terkenal dengan berhematnya, dan pasti mereka sangat berhitungan dengan uang!"

Mungkin itu beberapa contoh dari streotype yang pernah aku alami, dan jujur ini membuat aku merasa lelah, dan selalu bertanya apa benar pilihan-pilihanku itu? Saat mau masuk petama kali kuliah, mungkin orang mempertanyakan atau menyayangkan kenapa aku memilih bukan jurusan IPA. Tapi coba bayangkan mungkin ini adalah sebuah rencana dari Tuhan bukan? Ternyata di Universitas tempatku menempuh gelar Diploma-ku, banyak sekali hal-hal dan nilai-nilai yang aku pelajari dan juga dapatkan. Mungkin salah satu contohnya, aku memiliki banyak sekali teman dari berbagai macam suku dan juga Agama, dan aku tidak merasakan sama sekali perbedaan yang terjadi, kita adalah orang yang sama yang sedang menempuh kuliah. Dan percaya atau tidak sampai sekarang aku masih menjalin pertemanan dengan teman-temanku itu.

Saat lulus kuliah Diploma-ku, mungkin banyak yang memberikan banyak sekali stereotype tentang keputusanku, awalnya sih sempat aku dengarkan omongan-omongan orang itu, dan sempat menjadi pemikiran juga untukku.Tapi aku merasa, mungkin inilah hal yang memang seharusnya aku ambil, memiliki pendidikan yang tinggi adalah salah satu hal yang sangat penting meskipun kita adalah seorang perempuan. Dengan memiliki pendidikan yang tinggi, mungkin suatu hari nanti kita bisa membantu kehidupan kita sendiri dan juga orang lain disekitar kita, bukan? Ya memang suatu hari nanti kita pasti menikah, dan menjadi ibu rumah tangga. Tapi kita bisa merubahnya kan? Dengan menjadi seorang ibu rumah tangga yang pintar, yang bisa mengajari anak-anak kita juga nantinya untuk terus memiliki semangat?

Banyak sekali stereotype tentang etnis yang berbeda di Indonesia, terkadang kumpulan orang juga memiliki cara pandangnya sendiri terhadap suatu suku bangsa. Tapi disini aku ingin bilang, kita semua sama. Terkadang orang hanya melihat apa yang ingin mereka lihat, tanpa merasakan apa yang sebenarnya terjadi. Terkadang apa yang kita pikir benar, belum tentu adalah hal yang benar di mata orang lain bukan?

Kita tidak bisa menjudge seseorang atas apa yang mereka punya atau miliki, ataupun yang mereka sedang lalui. Menurutku pribadi, karena kita tidak pernah cerita seseorang sepenuhnya, bagaimana cara mereka melalui hari-harinya dan juga bertahan setiap harinya. Mungkin masih banyak sekali contoh stereotype yang pernah dialami oleh kalian yang belum sempat aku sebut. Tapi aku ingin menyampaikan sedikit, dulu aku adalah orang yang sangat mendengar "apa kata orang" dan meskipun sekarang masih sedikit seperti itu. Tapi inilah beberapa hal yang aku coba lakukan untuk menghadapi stereotype dari orang lain,

- Have a self-awareness and believe in yourself. Percaya dengan apa yang kamu lakukan dan juga apa yang kamu inginkan, karena kamu tau apa yang kamu mau dan juga inginkan. Terkadang juga kita harus memiliki "A less care of others" karena, terkadang ga semua yang disampaikan oleh orang lain harus memberi dampak untuk diri kita bukan?

- Be careful of what you are saying to others. Tempatkan diri di posisi yang dimana kalau kita yang berada disitu, kita tidak akan merasa nyaman ketika seseorang mengatakan something hurtful to us. Karena menurutku, every words is powerful.

- Keep it going. Selama yang kamu lakukan dan inginkan benar, maju terus. Karena menurutku, jiwamu tau apa yang harus kamu lakukan dan juga inginkan. Dan lakuin hal terbaik yang bisa kamu lakuin, mungkin sekarang kamu belum bisa membuat orang lain bangga, tapi percayalah, apa yang kamu lakukan suatu hari nanti bisa menjadi hal yang sangat berguna untuk orang lain.

Aku sangat percaya sekali, ketika kita bisa menghargai, percaya kepada kemampuan orang lain dan juga punya sedikit sikap toleransi terhadap sesama : aku yakin sekali perilaku dan juga dampak dari stereotype itu akan berkurang sedikit demi sedikit. Aku harap sekali tulisanku kali ini bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang stereotype itu sendiri, juga bisa merubah prespektif kalian tentang stereotype dan bagaimana cara kalian menghadapinya. Aku masih sama-sama belajar setiap harinya, dalam bersikap ketika menjalani hari-hariku. Yang aku ingin sampaikan, "Apapun perasaan yang kalian rasakan sekarang, itu semua sangat valid!" Semoga tulisanku ini bisa bermanfaat dan juga berguna untuk kalian yang sudah membaca ya!

Untuk yang sudah baca, terima kasih banyak! Semoga tulisanku ini bisa membantu kalian, dan juga merubah padangan kalian tentang "Bagaimana cara kita menghadapi stereotype dari orang lain?". Boleh sekali untuk comment, dan repost tulisan ini, semoga berguna dan bermanfaat!

menjadiri.sendiriWhere stories live. Discover now