Bag - 13

1.1K 61 4
                                    

Pesta ulang tahun Ronal berjalan dengan lancar. Hanya saja Jere tak terlihat di pesta itu. Ia tidak datang karena ada urusan mendadak.

Pesta sudah selesai sedari tadi. Para pelayan membersihkan taman belakang.

"Bang, "panggil Rachel.

"Cupcakenya masih ada ngak? "tanya Rachel kepada Ronal.

"Itu masih ada tadi,"kata Ronal sambil mengelus kepala adiknya.

"Ok, aku ngambil cupcake dulu ya, bang. "kata Rachel lalu pergi.

Ronal tersenyum melihat adiknya itu. Ia melihat Mikhael yang baru dari taman belakang. Ia memanggil Mikhael,

"Mikhael, "panggil Ronal.

"Kenapa,bang?"tanya Mikhael sambil berjalan mendekat.

"Gue mau bicara sama lo! "kata Ronal serius.

"Apa,bang?"

"Gue mau lo serius sama adek gue. Pertunangan kalian semakin dekat. Kalau lo sakitin adek gue, akan gue pastiin gue orang pertama yang akan membatalkan pertunangan kalian. "kata Ronal sambil terus menatap Mikhael. Mikhale tersenyum tipis.

"Gue serius bang sama Rachel. Gue udah suka sama Rachel dari SMP kali bang. Gue ngak mau Rachel jadi milik orang lain. Gue gak bakalan nyakitin dia. Karena gue sayang dan cinta sama dia. Bahkan nyawa gue, gue relain buat dia,bang. Gue tau lo sebagai seorang abang, gak mau adik lo tersakiti. "kata Mikhael panjang.

"Maksud lo dari smp? "tanya Ronal bingung.

"Gue juga dulu tinggal di Bandung. Sekolah yang sama kaya sekolah lo dan Rachel. Gue pindah ke Jakarta ngikut ortu. "kata Mikhael menjelaskan.

"Oh... Tapi kenapa lo gak ngedeketin dia dari dulu? Kan lo bilang lo suka,"kata Ronal.

"Ngeliat lo gak suka orang lain ngedeketi adik lo, gue tau itu belum saatnya. Lo takut adik lo salah milih. Lo posesifkan sama Rachel? "tanya Mikhael. Ronal memgangguk.

"Sekali pun gue ngedeketin Rachel, lo pasti ngejauhin Rachel dari gue. "kata Mikhael.

"Jadi? "

"Gue jadi pengagum rahasia. "kata Mikhael. Ronal terkekeh.

"Yaudah. Jagain adek gue ya? Ngak selamanya gue ada disisi dia. Gue juga nanti bakalan punya keluarga. "kata Ronal. Menepuk pelan bahu Mikhael lalu menghampiri Rachel yang sibuk dengan cupcake di tangannya.

"Gue bakalan jagain Rachel, bang. Gimana pun itu caranya. Rachel hanya milik gue, "gumam Mikhael tersenyum tipis.

***

Tok... Tok...

"Rachel,bangun sayang! Kita mau fitting gaun kamu. "kata Mami Rachel.

"Iya, mi... Bentar lagi,"kata Rachel serak sehabis bangun tidur.

"Cepat, Rachel..."kata mami Rachel.

"Iya-iya"kata Rachel bangun dari posisi tidurnya dan pergi ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit,Rachel keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap. Baju putih bertulisan 'nice dream', celana jeans biru tua.

Ia berjalan ke dean meja rias. Duduk, lalu memoleh lip balm dan bedak bayi di wajahnya.

Sebelum keluar ia menggunakan sepatu putih adid*s dan memperhatikan penampilannya. Merasa tidak ad yang kurang,ia mengambil tas selempangnya.

Heart [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang