Terbongkar

261 30 6
                                    

Klingting..
Dentingan suara pintu cafe itu berbunyi menandakan seorang pelanggan berkunjung mengunjungi cafe itu..

"Silakan. Mau pesan apa?" tanya Sohyun dengan ramah kepada pelanggan nya.

"Satu.. Latte..dan.." pelanggan itu menatap papan menu sambil berfikir ingin memesan apa.

"Nae..."

Beberapa saat matanya melihat Sohyun setelah melihat papan menu itu. Ia nampak terkejut saat melihat Sohyun. Seketika ekspresinya wajahnya berubah. Kakinya sedikit kaku untuk di gerakan. Ia terbata-bata dengan kaki kaku nya dan langsung meninggalkan cafe itu.

"Ahjumma.. Tunggu.. Apa kau tidak jadi memesan.." teriak Sohyun kepada pelanggan itu yang tiba-tiba pergi meninggalkan cafe.

"Yaa.. Sohyun-ssi kenapa?" tanya Minhee yang menghampirinya tiba-tiba.

"Ooh.. Anni.. Hanya saja pelanggan barusan sedikit aneh. "

"Aneh? Aneh kenapa?"

"Ah.. Dia seperti terkejut saat melihat sesuatu.. Ahh lupakan itu tidak penting.."

"Emm.. Sohyun-ssi ini gajimu minggu ini. Aku akan mengajimu perminggu" kata Minhee

"Ommo.. Gumawo, Minhee.."kata Sohyun senang

"Nae, bagaimana apa kau tidak akan mentraktirku hari ini hehe.." kata Minhee

"Ahh.. Hari ini, mian aku hari ini ada acara. Lain kali saja aku akan mentraktirmu.. Gwencana?"

"Ah..baiklah. Aku akan sangat senang ditraktir oleh mu."kata Minhee

"Ohh.. Sudah waktunya shift ku habis. Aku pamit pulang dulu. Gumawo minhee." kata Sohyun sambil mengambil tas nya dan pergi meninggalkan cafe

"Hmm.. Hati-hati dijalan.."

Setelah kepulangan Sohyun tiba-tiba seorang perempuan mengunjungi cafe itu.

"Permisi.. Apa kau mengenal Sohyun?" tanya wanita itu..

"Ooh.. Nae, nae dia bekeja disini. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Kang Minhee pada wanita itu.

"Bisakah kita bicara sebentar? Ohh.. Pasti anda sedang sibuk saat ini mianhae" kata orang itu

"Oh.. Anni aku sudah selesai bekerja. Saya punya waktu untuk mengobrol dengan Anda" kata Minhee sopan

Minhee mengajak perempuan tadi duduk di cafe lantai dua, ia memilih tempat yang agak sepi pengunjung agar nyaman mengobrol bersama.
Tiba-tiba air mata perempuan itu mengalir, dan dia menangis sesengukan tanpa sebab. Minhee yang di depan nya jadi bingung, ada apa gerangan kenapa orang ini tiba-tiba menangis.

Minhee lalu mengambilkan sekotak tisu untuk perempuan itu. Ia lalu meyenka air mata nya dengan tisu. Minhee mencoba menenagkan perempuan itu.

"Ah..Maafkan aku seharusnya aku tidak menangis di depanmu" kata perempuan itu

"Gwencana.." jawab Minhee.

"Apa  Sohyun hiks.. bekerja di sini sudah lama? Hiks hiks.."

"Emm..dia baru seminggu bekerja di sini. Mm..maaf kalo boleh tau anda ada hubungan apa yah sama Sohyun?" tanya Minhee penasaran

"Aku adalah bibi nya.. Hiks..hiks.." perempuan itu masih saja menangis

Minhee diam tak menjawab apakah itu bibinya yang di katakan galak. Sohyun tidak pernah membiarkan seorang pun untuk mengantarkan ke rumahnya karena katanya bibinya sangat galak. Apa mereka bertengkar ada apa sebenarnya?

"Ngomong-ngomong bagaimana dia bisa sampai di seoul? Apa kau tau dimana dia tinggal sekarang?"

"Mwoo? Bukankah dia tinggal bersama bibi disini?" jawab Minhee bingung

Make Sweet Moment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang