Beautiful Time:너와나.

1.6K 154 1
                                    

너와나; Neowana, Kamu dan aku.

Dengan menggunakan bis kecil sebagai transportasi,aku dan Jeno kini berjalan menuju gedung putih dimana kami pertama kali bertemu.

Seraya berpegangan tangan,aku berjalan ceria menuntun Jeno menuju wilayah yang menempatkan lightstick nct yang menjadi alasan bagaimana aku dan Jeno untuk pertama kalinya berbicara.

"Jen,liat deh."

Aku pun menunjuk secara sembunyi-sembunyi setelah Jeno menoleh,terlihat ada sepasang anak kecil yang tengah memperebutkan lightstick nct yang waktu itu untuk kesekian kalinya,tinggal satu.

Aku pun bersandar di lengan Jeno,"Kalau di inget-inget,kita pertama kali ketemu kayak anak-anak ya Jen,untung ada Jaemin."

Jeno melihat padaku,memperhatikan lekat wajahku.

"Kenapa Jen?"

Ia mengerjap,"Gapapa Yen."  Lalu tersenyum manis.

"Kamu mau beli sesuatu?"Tanya Jeno lembut.

Aku mengangguk,"Aku pengen beli slogan Jeno sama handfan transparan,sama pulpen NCT."

"Yaudah ayo."

Seraya bertautan tangan,kami berjalan mengelilingi lantai satu gedung besar itu.Udara dingin menyeruak diakibatkan banyaknya penyejuk ruangan yang dinyalakan,membuatku memeluk Jeno dari samping.

Terlihat olehku saat mendongakkan kepala,Jeno tengah tersenyum.

"Apaan si senyum-senyum."Kataku,yang membuat Jeno tersenyum semakin lebar.


Setelah menemukan semua barang yang ingin dibeli,Jeno bertanya,"Itu ada photobox buat photostrip,mau?"

Aku segera mengangguk,jika aksesoris foto mu ialah printilan idola,kenapa menolak diajak berfoto?

Kami memasuki photobox dengan mesin tersebut,disambut dengan suara otomatis yang akan muncul jika kami memasukkan kartu.

"Mau make efek apa?"Tanya Jeno.

Aku berpikir sebentar,"Yang itu loh,pipinya jadi warna pink!"

Jeno mengangguk.

"Jen,gini loh gayanya."

Jeno menoleh.

Aku mencontohkan gaya menangkup wajah dengan kedua tangan.

Jeno mengikutinya.

Hitungan mundur terdengar.

Satu dari tiga foto sudah ada.

"Foto keduanya,kita saling nangkup muka ya Jen,tapi liat kamera,sambil senyUM -AYO JEN UDAH DIHITUNG MUNDUR."

Suara foto diambil pun terdengar.

"Foto terakhir,aku ya yang milih gayanya."Ujar Jeno,aku mengangguk.

Hitungan mundur sudah terdengar,namun Jeno belum juga membuat gaya.

"IH JENO,INI GIMANA-"

Tepat saat hitungan ke tiga,Jeno yang menangkup wajahku tanpa ku tangkup balik,mencium pipiku.

Aku membeku seketika.

"Cetak 2 ya Yen."Ujarnya.

Sambil ia menunggu tercetaknya foto tersebut,ia tertawa kecil seraya menyadarkan diriku yang kini berwajah merah.

"Gimana? Mau foto lagi?"Tanya dirinya.

Aku melotot padanya,"GA AH MALES,MAIN CIUM KAMUNYA."

"Iiihh,biar lucu tau gak Yen,kamunya gemesin juga."

Serendipity;Lee Jeno [ ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang