Flashback on
5 tahun yang lalu..
Taehyung pria itu baru saja merayakan ulang tahunya di usia yang ke 25 saat ia harus terpaksa menikah dengan pacarnya yang bernama Irene karena Irene hamil anaknya.
Dulu Taehyung bukanlah pria yang setia, meski sudah menikah dengan Irene , Taehyung berhubungan dengan banyak wanita di belakang Irene.
Irene mengetahui hal itu, tapi ia hanya diam, bukan ia tak peduli ia hanya terlalu lelah jika harus bertengkar setiap harinya dengan Taehyung.
Taehyung bukanlah calon ayah yang baik, ia tidak mempedulikan kesehatan Irene yang saat itu mengandung anaknya.
Dari pada menemani Irene di rumah sepulang kerja di kantor ayahnya, Taehyung lebih suka pergi ke club untuk kumpul bersama teman-temannya.
Taehyung bahkan sampai tak tahu jika Irene sering bolak-balik ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya yang kata dokter bermasalah, bahkan Irene sempat di anjurkan oleh dokter untuk menggugurkan kandungannya karena dapat membahayakan keselamatan Irene.
Tapi Irene bersikukuh ingin mempertahankan calon bayinya itu, tak peduli jika ia harus mempertaruhkan nyawanya.
Sampai suatu hari, Irene mengajak Taehyung untuk berbicara 4 mata dengannya.
Suasana saat itu sangat canggung, mereka canggung karena mereka jarang mengobrol. Taehyung dan Irene memang tinggal satu rumah tapi Taehyung jarang pulang ke rumah.
Sekalinya pulang pun Taehyung dalam keadaan mabuk dan paginya sudah kembali pergi bekerja.
Irene dan Taehyung duduk di ruang tamu rumah mereka, Irene yang duduk di samping Taehyung mengeluarkan 2 buah kertas hasil Usg terakhirnya.
"Ini USG terakhir aku, kata dokter anak kita cowok Tae.." Ucap Irene sambil mengulas senyum di bibirnya yang pucat itu.
Taehyung menoleh kearah foto USG itu dan mengambilnya dari tangan Irene.
"Aku gak sabar buat lihat anak kita lahir ke dunia ini, tapi aku gak tahu masih sempet atau enggak.." Ucap Irene nafasnya sedikit tersengal.
"Emang lo mau pergi kemana? Udah dapet cowok baru? terus ni anak mau di tinggal ke gue gitu?" Tanya Taehyung.
Irene tak menjawab pertanyaan Taehyung.
"Kalau dia udah lahir nanti kasih dia perhatian lebih ya Tae? karena setelah dia lahir nanti mungkin dia bakal kekurangan kasih sayang dari ibunya ." Ucap Irene kembali.
"Lo beneran mau pisah sama gue hah?! Tanggung jawab lo sebagai ibu dimana ? segitu ngebetnya lo sama cowok lo yang baru?" Tanya Taehyung emosinya meledak saat mengatakan hal tersebut.
"Terus tanggung jawab kamu sebagai calon ayah dan sebagai seorang suami yang istrinya sedang hamil mana? Kamu gak pernah tuh sekalipun nganter aku ke dokter kandungan buat cek kandungan aku, gak pernah tuh sekalipun jagain aku, gak pernah tuh peduliin aku, apa aku pernah minta tanggung jawab itu ke kamu selama ini?" Tanya Irene membuat bibir Taehyung terbungkam.
"Aku mungkin bakal pergi .. bukan sekarang, tapi waktu bayi ini lahir.." Ucap Irene lalu melengos pergi dari hadapan Taehyung.
Taehyung mengusap foto USG yang ada di tangannya.
Satu bulan kemudian..
Taehyung terlihat baru terbangun dari tidurnya, ia mengawaskan lengan perempuan yang melingkar di perutnya.
Saat mengecek ponselnya terdapat 2 panggilan tak terjawab dari Irene dan 10 panggilan tak terjawab dari Ibunya saat tadi malam.
Ia mengecek pesannya dan terdapat 4 pesan yang belum terbaca .
Mamah
|Taehyung pulang!
|Istrimu mau melahirkan
|pulang Kim Taehyung
|CEPAT PULANG!Taehyung berdecak, kenapa ibunya ini over sekali. Ia pun langsung pergi kedalam kamar mandi.
Setelah bersih-bersih dan menggunakan pakaiannya, Taehyung melemparkan beberapa lembar uang pada wanita yang menemaninya malam tadi.
'Ting'
Ponsel Taehyung kembali berbunyi saat ia menginjakan kakinya di lobi hotel. Taehyung kembali membuka pesan dari sang ibu.
Mamah
|Irene meninggal, cepat pulangPesan terakhir yang di kirimkan oleh ibunya itu sukses membuat tubuh Taehyung membeku, langkahnya terhenti.
"Aku mungkin bakal pergi .. bukan sekarang, tapi waktu bayi ini lahir.."
Ucapan Irene waktu itu tiba-tiba saja terlintas dalam ingatan Taehyung.
Taehyung berlari menuju mobilnya dan mengendari mobilnya menuju rumahnya dengan pikiran yang kalut.
"Gak.., enggak mungkin.. " Ucapnya resah.
Saat sampai di depan rumahnya, terlihat sudah begitu banyak orang yang berada di sana.
Semuanya terlihat berduka, Taehyung berjalan gontai memasuki rumahnya.
Tubuh Taehyung terasa lemas saat sepasang matanya melihat sebuah peti mati berwarna cokelat berada di tengah rumahnya.
'BUGH'
Sebuah pukul mendarat di pipi Taehyung sampai membuat dirinya tersungkur di lantai.
"Saya kecewa sama kamu! Saya menyesal menikahkan anak saya dengan kamu!" Bentak ayahnya Irene. Beberapa orang disana mencoba menenangkan ayahnya Irene.
Taehyung tak melawan, ia bangkit dan melanjutkan langkahnya menuju peti mati yang belum di tutup itu.
Didalam sana terlihat Irene sudah terbaring cantik dengan gaun pengantinnya.
"Ini.. ini bohongkan mah?" Tanya Taehyung
Ny. Kim tidak menjawab dan malah memalingkan wajahnya kearah lain ia kecewa pada anaknya itu.
"Irene.. bangun, bangun sayang" Ucap Taehyung yang sudah menangis tersedu-sedu.
Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi dari dalam sebuah kamar.
Taehyung menoleh kedalam kamar tersebut.
"Itu..".
"Anakmu dengan Irene" Jawab Tn. Kim.
Taehyung berlari kearah kamar itu dan melihat jika anaknya sedang di gendong oleh seorang baby sitter.
Taehyung mengambil bayi itu dari gendongan si baby sitter, merengkuh tubuh mungil itu kedalam pelukannya.
"Kalau dia udah lahir nanti kasih dia perhatian lebih ya Tae? karena mungkin pas dia lahir nanti... dia bakal kekurangan kasih sayang dari ibunya ."
Jadi ini lah maksud dari ucapan Irene, kenapa Taehyung malah berpikir jika Irene mempunyai pria selain dirinya disaat Irene justru tengah berjuang untuk mempertahankan buah hati mereka.
Taehyung mencium kening anaknya itu.
"Maafin papah sayang.." Ucap Taehyung
Flashback OFF
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
FanfictionTzuyu : "Hamil di usia 18 tahun adalah mimpi terburuk ku, tapi aku tak pernah membenci anak di kandunganku.. karena dia adalah alasan diriku masih bertahan hidup di dunia yang ku benci ini"