2 bulan kemudian..
Tzuyu terlihat sibuk memasak, di dapur ia sedang menyiapkan makan siangnya dengan Taehyung.
Sedangkan itu Taehyung, pria itu terlihat duduk di meja makan sambil memangku dagu nya.
Mood nya benar-benar tidak baik hari ini, kenapa? Alasanya adalah rumah mereka terasa sangat sepi. Padahal hari ini adalah hari minggu
Minkyu pergi kerja kelompok dengan teman-temannya, sedangkan Hyungjun semalam menginap di rumah Hangyul dan rencananya baru akan pulang sore nanti.
Bicara soal Hyungjun, Hyungjun kini sudah tidak memanggil Hangyul dengan embel-embel Om lagi melainkan Ayah. Ia juga memanggil Hyewon dengan sebutan mamah.
Tzuyu yang berada di dapur melirik kearah Taehyung yang masih menekuk wajahnya di meja makan.
"Kak dari pada bengong mending bantu aku masak deh, nanti kalau kesambet aku juga yang repot" Ucap Tzuyu ketus.
Mendengar ucapan Tzuyu membuat Taehyung memicingkan matanya
"Kamu kenapa sih Tzu akhir-akhir ini sering marah sama aku? Aku salah apa sih? Sampe tidur aja gak mau aku peluk" Ucap Taehyung menggerutu.
"Siapa sih yang marah sama kakak?" Tanya Tzuyu masih dengan nada yang sama.
"Tuh, ngomongnya aja ketus gitu" Ucap Taehyung.
"Enggak, siapa sih yang marah?"
"Kamu"
"Enggak Ih!" Ucap Tzuyu.
"Kam.."
"Udah deh kalau gak mau bantu jangan ngajak berantem!" Ketus Tzuyu memutus ucapan Taehyung
"Judesnya keluar.." Ucap Taehyung pelan sambil berjalan menghampiri Tzuyu.
"Mau aku bantu apa?" Tanya Taehyung.
"Kupasin bawang" Ucap Tzuyu singkat sambil memberikan Taehyung beberapa siung bawang merah dan sebuah pisau.
Taehyung pun menurut, padahal di kantor dia seorang CEO yang dimana semua karyawan di perusahaannya menurut kepada perintahnya. Tapi di rumah sepertinya gelar CEO nya itu tak berlaku.
"Kamu marah karena aku terus-terusan bilang pengen punya anak lagi ya Tzu?" Tanya Taehyung memecah kesunyian diantara mereka berdua.
"Gak tuh" Ucal Tzuyu tanpa menoleh ke arah Taehyung.
"Ya terus kenapa? Kenapa kamu jutek terus ke aku?.. hikss" Ucap Taehyung.
"Kamu nangis?" Tanya Tzuyu kaget dan segera menoleh kearah suaminya itu.
"Enggak, kan aku lagi ngupas bawang merah, perih tau ke mata" Jawab Taehyung lalu mengusap air matanya dengan punggung tangan.
"Cckk, aku kirain nangis" Ucap Tzuyu kembali fokus pada masakanya di wajan.
Tzuyu terlihat mematikan kompornya.
"Kak ambilin garem dong di laci" Ucap Tzuyu sambil melepas apron yang ia pakai.
"Kamu kok nyimpen garem di laci?" Tanya Taehyung.
"Cepetan"
"Iya iya sabar" Ucap Taehyung lalu mencuci tangannya sebentar setelahnya ia membukanya laci yang Tzuyu maksud.
Tak ada garam di dalam laci itu yang ada hanya sebuah box berukuran sedang dengan tutup diatas box tersebut terdapat sebuah pita, persis seperti sebuah kado.
Taehyung yang penasaran membuka tutup box tersebut.
Awalnya Taehyung terkejut saat melihat isi box di tangannya itu, namun tak lama kemudian senyuman di bibir Taehyung merekah. Taehyung tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat melihat isi box di tangannya kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
FanfictionTzuyu : "Hamil di usia 18 tahun adalah mimpi terburuk ku, tapi aku tak pernah membenci anak di kandunganku.. karena dia adalah alasan diriku masih bertahan hidup di dunia yang ku benci ini"