Beberapa hari setelah kejadian di hari itu, semuanya kembali seperti semula.
Taehyung dan Tzuyu selalu memberi tahu Hyungjun jika semua yang di katakan Ny. Kim beberapa hari yang lalu hanya candaan.
Mereka berdua seperti itu karena khawatir jika Hyungjun akan terus merasa sedih saat mengingat ucapan Ny. Kim.
Beruntungnya Hyungjun selalu bersikap ceria seperti biasanya, seolah lupa akan perkataan Ny. Kim.
Tapi satu hal yang tidak Tzuyu dan Taehyung ketahui, jika kini Hyungjun takut terhadap sosok Ny. Kim.
Kini Hyungjun berada di mobil duduk bersama Tzuyu di kursi penumpang. Mereka sedang dalam perjalanan menuju TK nya Hyungjun.
"Ujun" Panggil Tzuyu pada Hyungjun yang sedang menonton kartun dari ponsel Tzuyu.
"Iya bunda" Sahut Hyungjun lalu mengalihkan pandangannya dari layar ponsel kearah Tzuyu
"Udah sampe sayang , Ujun gak mau turun?" Tanya Tzuyu.
"Oh iya.. hehe"
Tzuyu membantu Hyungjun untuk melepas sabuk pengamannya dan menggendong Hyungjun keluar dari mobil.
Tzuyu menurunkan gendongannya Hyungjun di depan gerbang TK nya.
"Cium dulu sini" Ucap Tzuyu sambil menunjuk pipinya.
Hyungjun pun mengecup kilas pipi Tzuyu.
"Dadah Bunda, Ujun sekolah dulu" Ucap Hyungjun sambil melambaikan tangannya lalu berlari-lari kecil masuk kedalam area TK.
Tzuyu tertawa kecil karena gemas melihat tingkah Hyungjun.
"Tzuyu.."
'DEGH'
Tawa Tzuyu terhenti saat mendengar sebuah suara memanggil namanya, Tzuyu yang mengetahui siapa pemiliki suara itu dengan enggan membalikan tubuhnya.
Dan benar saja, saat Tzuyu berbalik terlihat sosok Hangyul yang sedang berdiri tak jauh dari hadapannya.
"Aku mau sebentar sama kamu" Ucap Hangyul.
Tzuyu tak mempedulikan ucapan Hangyul dan hendak pergi dari hadapan pria itu, namun Hangyul segera menghadang langkah wanita itu.
"Kamu lupa sama janji kamu dulu? Aku bilang jangan pernah nyapa aku dalam kondisi apapun!" ucap Tzuyu.
"Plis Tzu, apa aku harus berlutut supaya kamu mau bicara sama aku?" Tanya Hangyul.
Tzuyu terdiam lalu mengalihkan wajahnya dari hadapan Hangyul
"Aku cuma minta waktu kamu sebentar, sebentar aja" Ucap Hangyul kembali
>>>>>><<<<<<
Cafè
Hangyul dan Tzuyu terlihat duduk di salah satu meja yang berada di dalam cafè.
"Kamu mau ngomong apa? Cepet aku gak punya banyak waktu" Ucap Tzuyu tanpa memandang kearah Hangyul
Hangyul terlihat mengeluarkan sebuah amplop dari sakunya.
"Apa ini?"
" Hasi test DNA aku dengan Hyungjun" Jawab Hangyul.
"Ngapain sih kamu ngelakuin hal kaya gini?" Tanya Tzuyu terlihat jelas jika ia tak suka akan test DNA yang sudah Hangyul lakukan.
"Hyungjun anak aku Tzuyu"
"Bukan! Dia bukan anak kamu! kamu lupa ya kan aku udah bilang anak kamu udah aku gugurin?"
"Hyungjun anak aku! Kamu bohong sama aku, kamu gak pernah gugurin anak kita" Ucap Hangyul.
Suasana hening sejenak, Tzuyu berdecak lalu mengalihkan pandangannya ke luar cafè.
"Kalau misalnya Hyungjun anak kamu pun kamu mau apa emang?" Tanya Tzuyu terlihat kedua tangannya mengepal di bawah meja.
"Hyungjun harus tahu siapa ayah kandungnya"
"Tchh" Decih Tzuyu.
"Buat apa? Kenapa Hyungjun harus tahu siapa ayah kandungnya? Hidup Hyungjun baik-baik aja tuh selama ini meski dia gak tahu siapa ayah kandungnya" Ucap Tzuyu.
"Tzu, aku mohon.."
"GAK!" Bentak Tzuyu sambil menggebrak meja dihadapannya membuat beberapa orang yang duduk di dekat meja mereka menoleh kearah Hangyul dan Tzuyu.
"Tzuyu please.." Mohon Hangyul kembali.
Tzuyu terdiam sejenak ia mencoba mengontrol emosinya.
"Ok, kalau itu mau kamu, tapi.."
"Hyungjun juga harus tahu kalau orang yang mengaku ayah kandungnya ini dulu pernah meminta agar Hyungjun di lenyapkan saat masih di dalam kandungan" Lanjut Tzuyu membuat Hangyul membulatkan kedua matanya.
"Tzu.."
"Kenapa? Biar kita lihat, mau gak Hyungjun manggil cowok brengsek kaya kamu dengan sebutan papah?"
"Tzuyu aku tahu dulu aku salah, harusnya aku dulu gak pernah minta kamu buat aborsi, tapi.."
"Ya Emang! Emang kamu salah!" Hardik Tzuyu, satu bulir air mata nampak lolos dari kelopak mata Tzuyu.
Mengungkit masa-masa itu sama saja dengan membongkar kembali luka lama di hati Tzuyu yang sudah Tzuyu kubur selama 6 tahun ini. Terlebih luka itu di gali kembali oleh seseorang yang telah memberikannya luka tersebut
"Coba bayangin kalau misalnya dulu aku nurut sama kamu buat ngelakuin aborsi ? Hyungjun gak bakal ada di dunia ini sekarang, dan Kamu juga gak bakal pernah bisa ngeliat Hyungjun!" Ucap Tzuyu yang sudah terlanjur emosi memutus ucapan Hangyul.
"Aku harap ini terakhir kali kamu menemui aku dan memohon agar Hyungjun di beritahu kalau kamu ayah kandungnya" Ucap Tzuyu lalu mengambil tasnya dan beranjak dari kursinya.
"Lagi pula hidup kamu juga bahagia-bahagia aja kan sebelum tahu keberadaan Hyungjun? Gak usah sok menyesal atau pun sok sedih, Muak aku ngeliatnya!" Ucap Tzuyu sebelum pergi dari hadapan Hangyul sambil menghapus air matanya dengan kasar.
Meninggalkan Hangyul yang terlihat sedang mengusap frustasi wajahnya.
Bersambung...
Ya..h bentar lagi ending kayanya...
Eh tapi...
.
.
."Paan sih thor, gue aja belum punya anak cewek"- Taehyung
"Gue masih belum rela ya Hyungjun manggil hangyul 'papah' " - Tzuyu
"Bentar dong thor, hyungjun masih belum tau gue bapaknya" - Hangyul
"Lah, Hangyul punya anak thor?" -Hyewon
"Masalah saya sama Tzuyu belum selesai ya!" - Ny. Kim
Seketika gue baru nyadar ternyata serumit itu konflik yang gue buat di book ini..😭😭
Kayanya ending nya masih agak lama, jangan bosen-bosen ya baca ff ini 😂😂
Makasih yang udah nyempetin buat Vote+coment :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
FanfictionTzuyu : "Hamil di usia 18 tahun adalah mimpi terburuk ku, tapi aku tak pernah membenci anak di kandunganku.. karena dia adalah alasan diriku masih bertahan hidup di dunia yang ku benci ini"