Destiny Up :))
hayooh yang di chapter kemarin minta di next jangan lupa voment nya ya.. :))
Selamat membaca... :))
>>>>>><<<<<<<
Kim Hyungjun atau Lee Hyungjun, bocah laki-laki itu sedang duduk di ruang tamu kediaman keluarga Lee, bibirnya terus di tekuk ke bawah. Ia sedang kesal pada Ayahnya karena ponselnya di sita oleh sang ayah.
Hangyul yang baru keluar dari ruang kerjanya melihat jika anak sulungnya itu masih tetap di posisinya semenjak 1 jam yang lalu, ia tersenyum simpul lalu duduk di samping Hangyul.
"Masih marah sama Ayah?" Tanya Hangyul saat melihat Hyungjun masih cemberut.
"Iya deh, Ayah minta maaf udah gak sengaja ngebentak Ujun tadi" Ucap Hangyul lagi namun Hyungjun tetap diam.
Hangyul menghela nafasnya.
"Nih Ayah kembaliin hp nya, lain kali kalau lagi makan jangan sambil main hp " Ucap Hangyul sambil mengembalikan ponsel milik Hyungjun.
Hyungjun akhirnya tersenyum."iya, Ujun janji gak bakal main hp kalau lagi makan" Ucap Hyungjun lau menerima ponselnya.
Hangyul mengusap lembut surai Hyungjun.
"Ujun" panggil Hangyul kembali.
"Iya Ayah?" Sahut Hyungjun lalu mematikan ponselnya dan memasukkannya kedalam saku jeans yang ia pakai.
Ia lumayan kapok di bentak Ayahnya itu saat tadi, jadinya yaudahlah dari pada di omelin lagi sama bapak Lee, mending dia matiin dulu ponselnya saat mendengarkan ayahnya berbicara.
"Ujun sayang gak sama Bunda Tzuyu?" Tanya Hangyul.
"Sayang, banget malah" Jawab Hyungjun.
"Kalau ke Mamah Hyewon?" Tanya Hangyul kembali.
"Sayang juga" Jawab Hyungjun.
"Kalau gitu jangan buat Bunda sama Mamahnya Ujun sampai nangis karena kecewa sama Ujun ya?" Ucap Hangyul.
Hyungjun memang baru berumur 12 tahun, tapi Hangyul yakin kok putranya itu sudah paham dengan apa yang dia ucapkan sekarang.
Bahkan jauh lebih baik bukan kalau Hyungjum di nasehati sejak dini?.
"Gak akan kok pah" Ucap Hyungjun.
Hangyul kembali tersenyum, ya semoga Hyungjun bisa memegang ucapan yang ia katakan sekarang.
Mengingat dirinya yang dulu sangat nakal, Hangyul sangat berharap jika Hyungjun tak tumbuh menjadi anak yang nakal seperti dirinya dulu. Meskipun sekarang Hangyul sudah berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
FanfictionTzuyu : "Hamil di usia 18 tahun adalah mimpi terburuk ku, tapi aku tak pernah membenci anak di kandunganku.. karena dia adalah alasan diriku masih bertahan hidup di dunia yang ku benci ini"