Hangyul, pria berumur 24 tahun itu menatap kearah ponselnya yang terpampang foto Hyungjun disana.
Ia mendapat foto Hyungjun dari Seungyoun yang kebetulan anaknya satu kelas dengan Hyungjun, Seungyoun meminta bantuan istrinya memfoto Hyungjun saat menjemput Dohyon anaknya.
"Andai dulu gue mau bertanggung jawab dan gak nyuruh Tzuyu buat aborsi.. pasti sekarang Hyungjun udah manggil gue papah..." Ucap Hangyul sambil mengusap layar hp nya.
"Kenapa dulu gue se brengsek itu?" Tanya Hangyul pelan suaranya kini bergetar.
Matanya memanas
"Harusnya gue yang di panggil papah sama Hyungjun.. bukan cowok yang sekarang jadi suaminya Tzuyu..." Sebuah cairan bening lolos begitu saja dari kedua kelopak mata Hangyul.
Hatinya terasa sakit saat mengingat Hyungjun memanggil nya dengan sebutan 'Om' saat pertama kali mereka bertemu, rasa sakit itu bertambah dua kali lipat saat ia ingat jika dirinya tak bisa melihat dan tak bisa bersama dengan Hyungjun saat hyungjun masih bayi. Dan rasa bersalah karena telah lepas dari tanggung jawabnya terhadap Tzuyu semakin menjadi jadi.
Hangyul menyerah untuk menahan tangisannya, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya membiarkan isakan demi isakan itu lolos dari mulutnya.
'Ceklek'
Pintu kamar Hangyul terbuka dan terlihat Hyewon yang baru saja pulang
Hyewon terkejut melihat suaminya yang kini sedang menangis sendirian di dalam kamar mereka.
Hyewon segera menghampiri Hangyul.
"Gyul, kamu kenapa?" Tanya Hyewon panik bercampur khawatir.
Hangyul tak menjawab dan masih menutupi wajahnya.
Hyewon yang bingung langsung membawa tubuh Hangyul kedalam pelukannya.
Hangyul memeluk pinggang istrinya itu erat lalu membenamkan wajahnya di ceruk leher Hyewon dan menangis disana.
Tak ada percakapan yang terjadi diantara mereka, Hyewon hanya diam sambil mengelus punggung Hangyul lembut menenangkan suaminya itu
Ini kali pertama ia melihat Hangyul menangis seperti itu, Hyewon memang pernah melihat Hangyul menangis, tapi itu 1 tahun yang lalu saat Hyewon meminta cerai karena Hangyul ketahuan selingkuh dengan rekan satu kantornya.
Sekarang udah tobat kok Hangyulnya :))
Tapi saat itu Hangyul tidak sampai menangis seperti ini.
"Sayang... kamu kenapa?" Tanya Hyewon kembali saat merasa tangisan Hangyul mulai mereda.
Hangyul hanya diam.
Hyewon akhirnya pasrah tak lagi bertanya pada suaminya itu, satu-satu nya hal yang bisa ia lakukan untuk mengetahui alasan dari semua itu adalah bertanya pada seseorang yang sangat di percayai oleh Hangyul.
'Seungyoun'
>>>>>><<<<<<<"Bang Minkyu ih!" Ucap Hyungjun kesal saat di pipinya di unyel-unyel atau sekedar di colek-colek oleh Minkyu padahal Hyungjun sedang asik mewarnai di buku gambarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
FanfictionTzuyu : "Hamil di usia 18 tahun adalah mimpi terburuk ku, tapi aku tak pernah membenci anak di kandunganku.. karena dia adalah alasan diriku masih bertahan hidup di dunia yang ku benci ini"