((A.n di akhir chapter))
Seoyeon
Entah kenapa siang ini aku tidak begitu nafsu untuk makan. Aku hanya menusuk - nusuk kwetiau ku dari tadi sambil merasakan lirikan - lirikan aneh yang sesekali dilempar oleh Yeji padaku.
Sejak kemarin malam kak Doyoung tidak membalas chatku. Mungkin karena dia terlalu sibuk atau tidak ada sinyal. Kemungkinan yang paling bisa terjadi sih dia tidak ada sinyal karena hampir tidak mungkin kak Doyoung tidak mengabariku terlebih dahulu kalau dia akan sibuk dan tidak bisa membalas chatku selama itu.
"Kan, kan. Dari tadi ngehela nafas terus, kepikiran apa sih?" tanya Yeji dengan nada frustrasinya.
Aku mendongak dan tertawa kecil berusaha menyembunyikan kegelisahanku, "Kalo ngga ngehela nafas mati dong?"
"Ih!" dengus Yeji sambil berpura - pura akan memukulku dengan sendok yang dia pegang.
Aku mengangkat handphone-ku yang dari kemarin malam ku tunggu - tunggu datangnya notifikasi dari kak Doyoung tapi tidak satu pun datang, "Kak Doyoung."
"Kenapa kak Doyoung?"
"Belom bales dari tadi malem."
Yeji menutup mulutnya yang menganga dengan telapak tangannya. Astaga, berlebihan sekali reaksinya.
"Terus? Terakhir dia ngomong apa? Sampe sekarang belom bales juga? Kok bisa sih?"
"Aku juga ngga tau. Yaudah lah, ditunggu aja. Mau gimana lagi, kan?"
"Eh kan bisa tanya kak siapa tuh yang cewek temennya kak Doyoung. Kamu kenal, kan?"
"Hmm." gumamku sambil menggeleng, "Ngga mau ngerepotin ah. Lagian belom 24 jam juga, aku percaya kok kak Doyoung pasti bakal bales sebelum itu."
"Kok bisa sih kamu tenang banget? Kalo jadi kamu kayaknya aku udah nelponin semua orang yang bisa ditelpon buat nanyain kabarnya kak Doyoung di sana deh."
"Siapa bilang aku tenang? Aku juga cemas sebenernya. Banget malah. Tapi kak Doyoung juga kan pasti bisa jaga diri, dan kalo emang ada apa - apa harusnya aku udah dapet kabar juga..."
"Yeon, jangan sampe ah."
"Iya lah, jangan sampe. Udah abisin dulu itu makanmu."
Yeji mendecih dan mencibirku, "Liat itu makananmu sendiri. Kayaknya masih utuh aja dari tadi."
Aku hanya mengedikkan bahuku dan akhirnya menyuapkan kwetiau ini ke mulutku. Tiba - tiba aku hampir tersedak saat layar handphone-ku menampilkan sebuah notifikasi dari kak Doyoung.
"Oh my- Seoyeon minum dulu." Yeji buru - buru menyodorkanku segelas air.
Aku meneguknya dengan cepat dan langsung membuka chat dari kak Doyoung.
kimdongyoung:
nanti malem sibuk ngga? kalo engga vidcall-an yuk. kangen.
Aku menggigit bibir bawahku erat untuk menahan senyum. Kangen katanya. Ya Tuhaaaan, dia pikir hanya dia yang kangen? Tidak, kalau aku bukan kangen lagi, tapi rindu setengah mati. Bodo amat aku terdengar menjijikkan sekarang, sudah hampir dua minggu aku tidak melihat wajahnya.leeseoyeonn:
engga sibuk kokk. oke kalo gitu, aku juga kangennn kak doyoung :("Ihh liat deh sekarang malah ngga berenti senyum - senyum sendiri kayak orgil. Aneh banget kamu ini bentar - bentar kayak jadi orang yang beda." cibir Yeji.
KAMU SEDANG MEMBACA
autour • lee jeno
Fanfiction[facade sequel] lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. meskipun itu membutuhkan waktu yang lama, semuanya pasti setimpal. 190617