Seoyeon
"See you tonight?"
"Hmm. See you."
"Jam 6. Jangan lupa."
"Iyaa jam 6."
"Oke. Ngga sabar ketemu kamu."
"Aku juga."
Aku mengakhiri teleponku dengan kak Doyoung sambil menahan senyum yang merekah dibibirku. Lama tidak menghabiskan waktu bersama, kami pun akhirnya bisa nge-date dengan benar. Iya bukan cuma sekedar sarapan kilat di mobil yang biasanya terdiri dari bubur ayam atau sandwich (itu pun kalau kak Doyoung sempat menjemputku), pertemuan singkat di tengah - tengah makan siang, atau pun makna malam yang lebih sering kamu lakukan via video call.
Selama dua bulan terakhir kami memang sama - sama sibuk di rumah sakit masing - masing. Jangankan untuk bertemu lebih dari satu jam, untuk membalas pesan satu sama lain saja kadang tidak sempat.
Makanya hari ini aku sangat senang karena akhirnya kami bisa mempunyai jadwal kosong di saat yang bersamaan. Bahkan kami sampai berencana untuk nonton film bersama nanti malam. Tidak heran kan kalau aku jadi tidak sabar agar malam cepat datang?
Baru saja saat akan ku kantongi, handphone-ku bergetar di dalam genggamanku.
jeno.lee:
makan ramen yokkk ntar malem. ku traktir.leeseoyeonn:
yah telat kamu ngajaknya. aku udah ada janji sama kak doyoung.jeno.lee:
duh gimana dong aku udah bilang jiho kamu bakal ikut...leeseoyeonn:
maaf jen :( bilangin jiho next time aku ikut.jeno.lee:
haha it's okay. ntar aku bilangin jiho. have fun sama kak doyoung.leeseoyeonn:
thanks jen.🍇🍇🍇
Semua pekerjaanku sebelum waktu makan siang sudah selesai. Aku meregangkan tubuhku sambil jalan memasuki ruangan dokter residen.
Aku tidak bisa menahan untuk tidak menguap saat aku membuat secangkir kopi untuk mencegah kantukku. Semalam aku memang kurang tidur karena terlalu mengantisipasi nanti malam. Haha, seperti remaja SMP saja aku ini.
Yeji menyenggol bahuku dengan bahunya lalu memandangku dari atas sampai bawah seakan - akan aku menumbuhkan kepala lain. Aku hanya mengernyit melihatnya yang menatapku sama herannya.
"Apa sih?"
"Ngga makan siang sama kak Doyoung? Tumben?"
"Terus?"
"Aneh aja."
"Perasaan aku juga ngga makan tiap hari bareng dia deh?"
Yeji mengangguk - angguk "Iya sih. Ya udah, kantin yuk?"
Tidak ada yang spesial setelah itu, hanya makan siang biasa dengan rekan - rekan kerjaku di kantin rumah sakit dengan menu yang itu itu lagi. Tapi apa yang perlu ku komplain? Aku terlalu sibuk menggunakan waktu senggangku untuk memikirkan kencanku dengan kak Doyoung nanti malam. Pudding coklat yang biasanya terasa hambar ini pun rasanya sangat manis sekarang.
Handphone-ku bergetar di saku jas dokterku, berharap itu dari kak Doyoung dan ternyata memang benar. Namun isi pesannya membuat senyum yang mulai merekah di wajahku terhenti dan menghilang secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
autour • lee jeno
Fanfiction[facade sequel] lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. meskipun itu membutuhkan waktu yang lama, semuanya pasti setimpal. 190617