🦋24. Worries

965 88 9
                                    

Seoyeon

Seoyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iya. Sudah dua hari ini aku tidak membalas pesan maupun mengangkat telepon dari kak Doyoung. Intinya, dua hari ini aku sama sekali tidak menghubungi kak Doyoung.

Kedengarannya pasti sangat bodoh. Beberapa minggu terakhir, aku yang panik kalau tidak bisa menghubungi kak Doyoung, aku yang khawatir jika tidak mendengar kabar dari kak Doyoung. Tapi, sekarang malah aku yang mengabaikan kak Doyoung.

Entah, semenjak video call kami dua hari yang lalu, aku merasa butuh waktu untuk sendiri. Waktu untuk sedikit menjauh dari kak Doyoung.

Konyol, kuakui. Memangnya sekarang aku tidak cukup jauh dengan kak Doyoung? Aku di Jakarta dan dia di Kalimantan. Kalau aku sedang dalam kondisiku seperti biasanya, mungkin aku akan berdoa mati - matian supaya kak Doyoung tidak perlu pergi jauh.

Tidak ada yang tahu kalau aku mengabaikan kak Doyoung selama dua hari ini. Mereka semua pasti akan menganggapku gila, apalagi Yeji. Bisa dibantai habis aku dengan omelannya.

Aku benar - benar tidak mood untuk melakukan apa pun selama dua hari ini. Kerja pun aku tidak bersemangat dan tidak terlalu banyak bicara juga dengan Yeji. Makanku asal - asalan. Tidak ada makanan berat, hanya cemilan atau roti. Tidurku pun tidak nyenyak dan selalu lewat tengah malam. Bahkan untuk menonton video dari channel YouTube kucing kesukaanku pun aku tidak ingin.

Aku hanya bisa merebahkan tubuhku di atas kasurku, berlama - lama memandang langit - langit yang padahal sama sekali tidak menarik untuk dipandang. Perutku bunyi tapi aku malas untuk bergerak, apalagi untuk makan.

Sekarang bukan hanya perutku saja yang berbunyi, handphone-ku pun ikut - ikutan berbunyi. Entah berdering karena siapa yang jelas aku tidak ada niatan untuk mengangkatnya. Apalagi kalau dari kak Doyoung.

Namun, semakin kubiarkan, semakin sering pula handphone-ku berdering. Karena kuanggap ini perihal yang urgent, akhirnya aku pun mengangkat telepon yang ternyata dari bundaku.

"Seoyeon kamu di mana? Udah makan? Kok lama ngangkatnya?"

"Bun apa sih belum sempet ngomong udah langsung ditanya - tanyain." jawabku lesu.

"Udah makan?"

"Belum."

"Kok belum? Makan gih. Ada makanan ngga? Bunda gofood-in ya? Mau?"

"Engga usah bun. Nanti Seoyeon beli makan sendiri."

"Eh kok gitu, kalo engga bunda pesenin kamu nih pasti entar ngga makan. Kamu mau apa? Biar bunda yang pesen-"

"Bun. Gapapa. Serius."

Bunda menghela nafas. Tanpa kutanya pun aku tau pasti bunda menelpon perkara kak Doyoung yang pesan dan teleponnya tidak ku balas sama sekali selama dua hari ini.

autour • lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang