ES - 03

78 18 0
                                    

Disaat gue sedang asik rebahan, menikmati indahnya hari minggu. Hari dimana semua orang dapat bersantai-santai ria, ada saja sesuatu yang menganggunya.

Contohnya saat ini, suara ketukan pintu kamar gue terdengar pertanda ada seseorang yang akan memasuki kamar gue. Dengan sangat-sangat malas, gue pun menuju pintu kamar dan membuka knop pintu.

Terdapat satu makhluk tak diundang berdiri dihadapan gue saat ini. Dengan cengiran khas nya, makhluk tak diundang itu masuk melewati sang pemilik kamar.

Bianca, makhluk yang tak diundang sekarang sudah berada diatas kasur king size milik gue. Pertanyaannya, ngapain hari minggu masih pagi pula Bianca datang kesini tanpa sepengetahuan gue? Buat apa woi?! Oke, santai.

"Lo! Ngapain?!" tanya gue garang ke arah Bianca.

"Gue bete banget Ra, nonton yuk! Hehe" rajuk Bianca namun raut wajahnya berubah memohon ajakannya.

Iya sih, memang. Dihari minggu begini itu lebih enak rebahan-rebahan manja ditempat paling nyaman, yaitu kasur.

Tapi, kalau gue ngelakuin hal itu seharian full tetap aja gue bakal ngerasa bete. Kemudian, gue menghela nafas dalam-dalam lalu mengatakan, "Oke, gue mandi dulu"

Mata Bianca berbinar-binar sembari mengangguk mantap, lalu mendorong gue kearah kamar mandi lalu menutup pintu kamar mandi dengan kencang.

"Bagus! Sana mandi!"

"Iya, bawel!"

E N D I N G S C E N E

Cuaca dihari minggu saat ini biasa-biasa saja. Tidak hujan, tidak juga panas. Gue dan Bianca sekarang sudah berada disebuah mall di Jakarta, sambil menikmati ice cream vanila yang manisnya nggak kalah manis sama gue. Eh, hahaha.

"Oiya, Ra. Senin kemarin lo kenapa dihukum Bu Mala?" kata Bianca tiba-tiba.

Lalu, gue pun menceritakan dari awal sampai akhir ke Bianca. Sekalian menceritakan gimana pertemuan gue dan dia saat gue dihukum dilapangan.

"Jadi gitu..."

"Atapiloh Ara! Lo ketemu dia juga kan akhirnya." antusias Bianca.

"Ish, apa sih lo? Lebay tau nggak?" jawab gue malas.

"Ya kan nih ya, siapa yang nggak seneng coba ketemu sama mantan? Apalagi mantannya itu mantan terindah" kata Bianca yang menyenggol gue dengan tatapan mengejek.

"Raisa kali mantan terindah."

"Lagian nih ya, lo masih berharap emang sama Andra?" Andra, mantan gue.

"Enggak tuh. Biasa aja" ucap gue sok tegar, padahal gugup setengah mati setiap kali ditanya soal ini.

"Udah yuk ah, bentar lagi film nya mulai mending masuk"

"Halah, ngalihin aja lo"

Selama menonton, Bianca nggak berhenti ngoceh disetiap scene. Sedangkan gue? Cuma anteng menatap layar besar itu sesekali memasukan pop corn kedalam mulut gue.

E N D I N G S C E N E


Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Gue dan Bianca telah menghabiskan waktu hampir setengah hari di mall ini.

Ending SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang