ES - 17

49 12 4
                                    

Part ini membuat pembaca terus 'nyebut'
.

.

.

Author POV

Terdengar suara pecahan kaca dari arah dapur, seorang gadis bertubuh langsing tengah menahan emosinya.

Satu persatu benda yang terbuat dari kaca ia pecahkan dengan sengaja, melampiaskan kekesalannya.

"Gue nggak rela!" teriaknya kencang, seraya menahan tangis yang tak kunjung reda.

Didalam rumah mewah itu, hanya dihuni oleh satu orang asisten rumah tangga yang sudah bekerja saat ia masih sekolah dasar, dan satu lelaki paruh baya yang amat sangat menyayangi putri semata wayangnya itu.

Ibunya sudah meninggal, tepat saat ia dilahirkan. Membuat ia hanya bisa melihat sang Ibu dari lembaran foto yang tersusun dialbum keluarganya.

Terlebih lagi, ia memiliki riwayat penyakit jantung, yang kadang kala penyakitnya itu bisa kambuh disaat yang tidak tepat.

Sang asisten rumah tangga mengenakkan daster rumahan memasuki rumah majikannya yang besar itu, membawa tentengan belanjaan penuh dan memasuki lewat pintu belakang dan langsung kearah dapur.

"Ya Allah, Non Ella!" teriak asisten itu panik, kelihatan dari raut wajahnya yang khawatir.

Bi Inem, melihat Grasella anak majikannya sedang membanting peralatan dapur.

Grasella menengok kearah asisten runah tangganya, lalu ia berlari dan langsung memeluk Bi Inem.

Ia menangis sejadi-jadinya.

"Non, kenapa atuh? Ini bibi bau pasar jangan dipeluk." ucap Bi Inem mencoba melepas pelukannya.

Grasella menggeleng pelan, "Andra jahat Bi!"

Bi Inem yang tidak tahu apa-apa hanya mengangguk pasrah saat Grasella semakin memeluknya erat dan menumpahkan cairan bening dari matanya itu.

Setelah Grasella merasa puas dengan pelampiasannya, ia kembali melangkahkan kakinya dan menuju kamarnya. Meninggalkan bekas pecahan-pecahan kaca yang sempat ia kacaukan tadi.

Dan membiarkan Bi Inem membersihkan kesalahannya.

Diam-diam, setelah Bi Inem membersihkan kekacauan yang Grasella buat. Segeralah ia menelpon sang majikan dan memberitahu perbuatan Grasella saat ia tidak ada dirumah.

"Assalamualaikum, Tuan. Maaf Bibi mengganggu pekerjaan Tuan."

"Waalaikumsalam, iya Bi tidak apa-apa. Ada apa?" jawab Wisnu—ayah Grasella.

Bi Inem dengan lancar menceritakan bagaimana kronologi saat ia pulang dari pasar dan melihat Grasella seperti itu.

Wisnu panik bukan main, segera ia bergegas pulang kerumah dan meninggalkan pekerjaan itu.

Wisnu memasuki perkarangan rumah dengan tergesa-gesa ketika melihat Bi Inem masih membersihkan pecahan kaca yang sangat teramat kecil. Hampir tak terlihat.

Nafas Wisnu naik turun, "Bi, sekarang dimana Grasella?" tanyanya dengan nafas memburu.

Bi Inem menjawab dengan sopan, "Di kamarnya Pak."

Wisnu mengangguk paham. Kemudian, dengan cepat ia menaiki anak tangga menuju kamar anak kesayangannya.

Tok tok tok!

Tok tok tok!

Tok tok tok!

Terdengar suara ketukan pintu dari dalam kamar Grasella. Grasella yang saat ini dalam posisi tengkurap dan masih menangis ia akhirnya bangun dan membuka siapa dibalik pintu kamarnya itu.

Ending SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang