ES - 04

67 17 2
                                    

"Anak-anak tolong perhatiannya sebentar, kelas kita kedatangan murid baru." ucap Bu Nina, selaku wali kelas XI IPA 1, kelas gue sendiri

Sontak seisi kelas langsung heboh layaknya pasar seraya menanyakan siapa kira-kira murid baru itu. Seorang cewek atau malah cowok?

Bu Nina melirik kesamping, tepatnya kearah pintu kelas gue yang disana ada seorang laki-laki yang masih menggunakan seragam sekolah lamanya, mungkin.

Lalu kemudian Bu Nina memanggil murid baru itu, "Ayo sini, kamu"

Kelas yang tadinya heboh seperti pasar seketika hening ketika murid baru yang disebut Bu Nina melangkah masuk kedalam kelas.

Keadaan kelas saat ini hanya dipenuhi dengan keheningan dan tatapan kagum kearah murid baru tersebut.

Gue yang sedari tadi masih asik membaca novel baru gue tiba-tiba Bianca menyenggol lengan tangan gue sambil menunjukkan kearah depan dimana ada murid baru dengan memajukan bibir tanda menunjuk.

"Ayo perkenalkan diri kamu," ujar Bu Nina tersenyum ke murid baru itu.

"Ekhem, nama gue Reyhan Samudra gue pindahan dari SMA Kartika, salam kenal." kata murid baru a.k.a Reyhan.

Pandangan Reyhan saat ini mengarah ke gue, sambil senyuman menggoda. Seketika gue langsung mengalihkan pandangan gue ke novel yang saat ini gue baca.

Anjirrr, senyumnyaa!

Cogan ini mah!!

Reyhan udah punya pacar belumm??

Bagi nomornya dong!!

Wah, saingan

Sok ganteng lo ah!

Desas-desis celotehan anak-anak kelas gue menggema, para cewek heboh karna kedatengan cogan (cowok ganteng). Dan kebalikannya, para cowok menghela nafas kecewa karna bukan cecan (cewek cantik) yang menjadi murid baru.

Bu Nina mengatupkan jari telunjuknya ke bibir "Sst, udah pertanyaannya dilanjutkan saat jam istirahat ya, sekarang Reyhan boleh duduk disamping Danu. Danu angkat tangan kamu."

Reyhan, si anak baru itu kemudian menghampiri kursi disebelah Danu. Lalu mereka berdua mengobrol seperti hal nya sudah kenal lama. Memang ya, anak cowok itu gampang akurnya.

Bianca gue perhatiin masih setia ngeliatin Reyhan anak baru. Matanya mengeluarkan tatapan terkagum-kagum oleh sosok Reyhan itu. Dasar, Bianca!

"Reyhan ganteng ya Ra, hmm" ucap Bianca yang pandangannya tak lepas dari Reyhan sambil senyum-senyum tak menentu.

Gue yang ngedenger itu pun hanya memutar bola mata gue malas. "Inget Kamal woi!"

"Ehiya ya hehehe" cengiran khas Bianca menggebu.

E N D I N G S C E N E


Jam istirahat sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, tapi gue masih setia dikelas membaca novel dan mendengarkan musik lewat earphone.

Bianca tadi sempat mengajak ke kantin, tapi gue tipe orang yang kalau sudah ngelakuin sesuatu dan sesuatu itu belum selesai gue lakuin nggak akan tuh gue tinggal gitu aja.

Contohnya sekarang, gue masih tetap setia ngelanjutin baca novel yang tadi saat jam pelajaran berlangsung gue tunda.

Dikelas cuma tersisa gue, dan anak-anak yang kurang gaul serta Danu dan si anak baru itu. Entah kenapa nih ya, gue ngerasa aja kalau dilihatin trus sama tuh si anak baru. Bukan kegeeran.

Ending SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang