1.

7.2K 307 18
                                    

"Menikah bukanlah hal yang biasa, ada sepasang insan yang berbeda namun harus disatukan. Ada banyak perbedaan yang harus dipahami serta persamaan yang harus diketahui."

-(Namakamu) Putri Raynzaldi-
***
Happy Reading!❤
Author note :
-(Namakamu) = Nama pembaca.
Jadi, kalau nama kamu adalah Selvi. (Namakamu) = Selvi, kalau nama kamu adalah Lia, jadi (Namakamu) = Lia. Pokoknya, (Namakamu) yaitu nama yang baca cerita ini. Terima kasih.
***

"Kamu adalah bukti..
dari indahnya paras dan hati.."

Begitulah suara indah seorang gadis yang tengah berkutat di depan laptopnya. Gadis itu tengah menulis skripsinya, skripsi yang akan menjadi penentu dirinya lulus dengan nilai yang sempurna. Sudah genap 6 semester, (Namakamu) Putri Raynzaldi menjadi mahasiswi jurusan Sastra Inggris di salah satu universitas ternama yang ada di Bandung. Sebenarnya, (Namakamu) ini tidak pandai dalam berbahasa inggris. Namun, karena ia memiliki cita-cita untuk berkuliah di Amerika atau Australia.

Akhirnya, gadis itu mengambil jurusan Bahasa Inggris. Sejak SMP, (Namakamu) sudah menata kehidupan untuk ke depannya itu bagaimana. Mungkin ini karena dirinya suka menulis cerita, kebetulan salah satu ceritanya ada yang dibukukan.

"Woy! Asik banget dah, ngapain?" ucap Rafa yang membuat (Namakamu) terkejut dan memejam sejenak. "BANG RAFA?! Ish! Kebiasaan, bisa nggak sih lu tuh nggak gangguin gue? Kenapa nggak gangguin si Keinan aja?" sungut gadis itu. "Hahaha, Keinan baru aja tidur. Kasihan, nanti juga tau-tau si Nabilla marah sama gue." Kemudian laki-laki itu duduk di samping (Namakamu).

Rafardhan Putra Raynzaldi, atau Rafa. Kakak laki-laki (Namakamu) yang sudah menikah dan memiliki anak satu, mereka memang masih tinggal bersama. Karena ini permintaan ayah dan bundanya. Katanya. Supaya rumah ramai. Rafa ini adalah seorang dokter di beberapa rumah sakit ternama yang ada di Bandung. Rafa diberikan kepercayaan untuk menjadi dokter anak serta bedah di beberapa rumah sakit. Lagi pula, Rafa ini lulusan Oxford University, Kedokteran.

Tiba-tiba, Raynzaldi menghampiri kedua anaknya tersebut. "Assalamu'alaikum, lagi pada ngapain kalian? Nggak denger ya, Ayah pulang?" Seketika Rafa dan (Namakamu) menoleh ke sumber suara. "Ayah!" seru (Namakamu), lalu ia menghampiri sang ayah dan memeluknya. "Uhhh, anak Ayah. Manjanya," ucap Raynzaldi seraya memeluk erat putri kesayangannya.

"Bunda kalian mana?" tanya pria itu. Memiliki pekerjaan menjadi seorang pilot, membuat Raynzaldi lebih sering berada di luar rumah. "Ada, Yah, di kamar." Rafa berjalan ke arah kamar orang tuanya, namun dipanggil oleh Raynzaldi. "Nggak usah, Kak. Biar Ayah aja, Keinan tidur?" tanyanya. Kemudian (Namakamu) mengangguk sejenak, sebelum ia melepaskan pelukannya. "Iya, Yah. Baru aja," jawab (Namakamu).
"Oh, iya. Gimana skripsi kamu? Lancar?" tanya Raynzaldi.

"Alhamdulillah Yah, tinggal sidang aja." Kemudian sang ayah pun mengangguk. "Kalau gitu malam ini kita makan di luar, ada sahabat ayah yang mau ketemu sama kamu." Mendengar pernyataan Raynzal barusan, membuat (Namakamu) termenung sejenak. Ia berusaha mengingat dan mencerna ulang kalimat yang ayahnya katakan barusan. "Woy, lu ngapa dah?" panggil Rafa. "Bang, ini ayah mau jodohin gue?" tanya (Namakamu) dengan wajah polos.

My Wedding Dream✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang