6

2.3K 214 8
                                    

"If he wants to touch you, I will throw him to the hell."
-Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan-
***
Happy Reading!
***

Setelah pertengkaran hebat yang terjadi kemarin, Iqbaal mulai untuk membiasakan diri mengurangi hal-hal yang memang membuat (Namakamu) akan marah kepadanya. Lagi pula gadis itu masih saja ragu kepadanya, karena Iqbaal adalah laki-laki pertama yang bersikap manis kepadanya. Selama ini, (Namakamu) tak pernah berpikir bahwa akan ada seorang laki-laki yang akan bersikap manis layaknya karakter cowok-cowok yang sering ia baca di wattpad atau novel.

Terlalu naif, jika (Namakamu) menginginkan laki-laki yang hanya ada di karya imajinasi para penulis saja. Ternyata, takdir Tuhan selucu itu. (Namakamu) bertemu dengan laki-laki yang memiliki hobi yang sama dengannya, yaitu menulis cerita. Meskipun, (Namakamu) tahu bahwa banyak sekali penulis wattpad yang berjenis kelamin laki-laki. Namun, selama ini dirinya hanya berteman saja. Gadis itu juga, tidak terlalu bermimpi banyak untuk memiliki pasangan seorang penulis atau seorang laki-laki yang mampu mewujudkan salah satu karakter yang ia baca.

Seperti pagi ini, ada sebuah kiriman paket dari Iqbaal hanya karena laki-laki itu tidak bisa menemaninya sidang skripsi. Tadi pagi, sebelum dirinya berangkat ke kampus. Mbak Anah selaku asisten rumah tangganya memberikan sebuah buket coklat dan bunga yang dikirim oleh tukang bunga.

"Non (Namakamu), ini ada kiriman dari Mas Iqbaal, katanya buat Non," ucap Mbak Anah saat ia habis menaruh gelas susu (Namakamu). (Namakamu) meletakan roti yang tadi ia genggam, kemudian mengambil buket tersebut. "Makasih ya, Mbak. Mami sama Papi udah berangkat?" Mbak Anah hanya mengangguk. "Yaudah Non. Kalau gitu Mbak ke belakang dulu ya, mau siapin alat mandi Den Keinan." Setelah melihat (Namakamu) menganggu, perempuan itu langsung berlalu.

(Namakamu) tersenyum memandangi buket bunga mawar serta coklat yang disatukan, ada note di dalamnya.

Hi, princess. I'm sorry, I can't to come. Semoga kamu lancar ya sidangnya, jangan lupa berdoa dulu. Loveyou!
-IDR-

Setelah membaca note tersebut, (Namakamu) tersenyum senang. Percayalah, mungkin jika ada yang melihatnya sekarang. Akan berkata bahwa dirinya ini orang gila, senyum-senyum sendiri.

"Woy! Kenapa lu? Kayak orang gila aja," ucap Rafa yang tiba-tiba mengejutkannya. "Bang! Sumpah ya, kalau gue punya penyakit jantung terus kambuh gimana? Demen banget sih lu bikin gue kaget?" sungut gadis itu. Rafa hanya terkekeh, kemudian matanya melirik ke arah buket bunga yang ada di meja makan. "Oh, iya tau yang lagi jatuh cinta mah. Cie, sekarang punya pacar yang kayak di novel-novel ya? Hahaha."

(Namakamu) langsung memukul bahu abangnya tersebut. "Nggak usah ngeledek, udah ah gue mau ambil handphone dulu. Sekalian mau naruh ini, Bang Rafa nggak kerja?" tanyanya saat ia sudah berada di depan lemari pendingin. "Gue libur Dek, emangnya siapa yang mau nemenin lu sidang kalau gue kerja?" (Namakamu) langsung berlari ke arah Rafa dan memeluknya dari belakang. "Makasih ya Bang," ucapnya seraya memejam.

"Iya, Iqbaal tadi telepon gue. Katanya, dia nggak bisa temenin lu sidang. Jadi, dia minta tolong sama gue buat anterin lu dan nemenin. Cuman nanti Keinan ikut ya?" Gadis itu langsung mengangguk, lagi pula Keinan itu lucu. Siapa tahu, jika ada Keinan rasa gugup (Namakamu) akan sedikit hilang. "Yaudah, gue ke kamar dulu ya."

(Namakamu) tengah bercermin untuk melihat sejenak polesan make-up yang tadi ia gunakan. Masih cantik, setelah itu ia mengambil tas kuliahnya dan proposal skripsinya. Tiba-tiba ponselnya pun berdering.

Iqbaal DR is calling...

Gadis itu tersenyum sejenak, kemudian langsung menggeser tombol hijau tersebut.

My Wedding Dream✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang