"Jangan pernah katakan janji, bila akhirnya hanya ingkar janji, jangan pernah katakan pasti bila akhirnya menyakiti hati."
*****
Sesampai di taman,
Ifah melihat Nisa yang dari tadi sudah menunggunya lama.
"Assalamu'alaikum Nis, maaf ya kamu nunggu lama."
"Hmm, wa'alaikumussalam, iya lama banget sih, kalian kemana aja?"
"Maaf ya Nis, tadi kami nunggu angkot penuh penumpangnya, jadi lama deh."
"Iya Nis maaf yah, kamu dari jam berapa kesini?"
"Hmmm, apaan sih Dil bete tau, nanya kayak gitu, yang ada aku tuh dari pagi tadi nungguin kalian."
"Iya iya anak rajin kamu."
"Hmm."
"Cemberut gitu sih Nis?"
"Kalian nih, harus nguji aku terus."
"Nguji apaan coba?"
"Masa aku harus nunggu-nunggu mulu, terus yang gak pasti lagih."
"Ya udah maafin kami Nis, ini juga gak sengaja tau."
"Iya iya dimaafin, lain kali jangan kayak gitu lagi." ucap Nisa sambil cemberut.
"Iya enggak-enggak, udah jangan cemberut lagi!"
"Ini nih senyum kok!!!" kata Nisa sambil memberikan senyum manisnya.
Mereka bertiga tertawa bersama-sama, meski tanpa Khaila, tetapi mereka selalu berusaha bahagia saling menghibur satu sama lain.
Setelah beberapa menit mengerjakan tugas, Nisa merasa bingung, mengapa Ila belum datang ke taman.
"Fah, si Ila kemana sih dari tadi gak nonghol-nonghol, bete aku gak ada temen berantem!!"
"Hmm, dia gak bisa kesini."jawab Dila.
"Loh, kok tumben tuh anak, padahal dia yang sering semangat buat nugas bareng kayak gini, kenapa ya?"
"Katanya dia ada acara keluarga sih, waktu kami telpon tadi, tapi gak tau acara keluarga apanya."
"Yahhh, kok gak bilang-bilang dulu sama aku, aneh banget-_- , akhir-akhir ini si Ila jadi pendiam di depan kita,"
"Iya juga ya, aku ngerasa kayak gitu juga Nis, soalnya kalau mau kumpul sama kita sering banyak, alasan ini itu."kata Ifah.
"Bener tuh, apa jangan-jangan si Ila,"kata Dila.
"Jangan-jangan apa ?"kata Ifah.
"Ya mungkin dia udah punya temen baru selain dari kita, atau ada yang lebih asyik, bisa jadi dia udah punya pacar Fah?"
"Nah nah, bener juga Dil, soalnya dia sekarang kalau di sekolah, sering pegang HP mulu, sampai-sampai aku juga di cuekin."kata Nisa.
"Tuh kan bener Fah apa kata si Nisa juga."
"Eh eh, jangan gitu dong temen-temen, jangan su'udzon dulu, mungkin saja Ila lagi ada masalah di keluarganya, dia mungkin belum bisa cerita ke kita, jadi jangan berpikir aneh-aneh dulu, itu gak baik, kita tau kan sikap sahabat kita itu seperti apa?nanti juga kalau udah ada waktunya, dia cerita sama kita, lebih baik sekarang kita ber khusnudzon dulu saja sama Ila, jangan terlalu berlebihan kayak gitu, Ok!"
"Iya ummi Ifahhhh, tuh dengerin Dil kata Ifah juga bener, gak boleh kita berpikiran buruk sama sahabat sendiri."
"Ihhh, siapa juga yang kayak gitu, aku cuman nebak aja, yah makasih Fah."kata Dila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Dunia Akhiratku (Revisi)
Teen FictionKisah ini berawal dari kisah seorang gadis biasa, yang memiliki tiga orang sahabat, dia adalah Syarifah Putri Azzahra dengan ketiga sahabatnya Khaila, Nadila, dan Anisa. Ifah yang pertama hijrah di jalan Allah, saat setiap masalah dan ujian selalu m...